2.3. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Pelayanan adalah suatu aktivitas atau rangkaian alat yang bersifat tidak kasat mata tidak dapat diraba yang terjadi akibat interaksi antara konsumen
dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untu memecahkan persoalan konsumen Gronroos, 1990
dalam Ratminto Winarsi, 2005. Dalam hal ini pelayanan yang diberikan adalah pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diselenggarakan secara sendiri
atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga ataupun masyarakat. Pelayanan kesehatan ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya secara bersama-sama dalam satu organisasi
yang memiliki tujuan utama untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit dengan sasaran utama masyarakat Hodgetts Cascio, 1983
dalam Mubarak, 2009. Pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah penggunaan fasilitas pelayanan
yang disediakan baik dalam bentuk rawat jalan, rawat inap, kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan ataupun bentuk kegiatan lain dari pemanfaatan pelayanan
tersebut Azwar, 1999. Menurut Mubarak 2009 suatu pelayanan kesehatan harus memiliki
berbagai persyaratan pokok yang dapat mempengaruhi masyarakat dalam menentukan pilihannya terhadap penggunaan jasa pelayanan kesehatan dalam hal
ini puskesmas:
Universitas Sumatera Utara
2.3.1. Tersedia dan berkesinambungan
Artinya semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyara kat tidak sulit ditemukan, serta keberadaannya dalam masyarakat adalah
pada setiap saat dibutuhkan. 2.3.2.
Dapat diterima dan bersifat wajar Artinya pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan
keyakinan dan kepercayaan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang bertentangan dengan adat istiadat, kebudayaan, keyakinan dan
kepercayaan masyarakat, serta bersifat tidak wajar, bukanlah suatu pelayanan kesehatan yang baik.
2.3.3. Mudah dicapai
Ketercapaian yang dimaksud yaitu lokasi, pengaturan distribusi sarana kesehatan menjadi sangat penting. Pelayanan kesehatan yang terlalu
terkonsentrasi di daerah perkotaan saja dan sementara itu tidak ditemukan di daerah pedesaan, bukanlah pelayanan kesehatan yang baik.
2.3.4. Mudah dijangkau
Terutama dari sudut biaya, harus dapat diupayakan biaya kesehatan sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat. Biaya yang mahal hanya
mungkin dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat saja bukanlah pelayanan kesehatan yang baik.
2.3.5. Bermutu
Mutu yang dimaksud adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, yang di satu pihak tata cara
Universitas Sumatera Utara
penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta standar yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA PENELITIAN
3.1. Kerangka Konseptual
Kerangka konsep dari penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi motivasi masyarakat dalam pemanfaatan pelayanan puskesmas. Motivasi menurut
Purwanto 2002, adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu Suarli Bahtiar, 2002. Motivasi menurut bentuknya terdiri
atas 1 Motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri individu, misalnya tingkat pendidikan, harapankeinginan dan pengalaman 2 Motivasi
ekstrinsik, yaitu motivasi yang berasal dari luar diri individu, misalnya lingkungan, doronganbimbingan dari orang lain dan jarak tempat tinggal ke
puskesmas. Motivasilah yang merangsang, memberikan arah dan mendorong aktivitas individu kearah tujuan-tujuannya yang terdapat pada lingkungan yang
mengelilingi, yang pencapaiannya membawa kepada pemuasan motivasi tertentu
Langgulung, 1986.
Berdasarkan tujuan penelitian serta tinjauan kepustakaan, maka penelitian ini mengidentifikasi bagaimana motivasi masyarakat dalam
pemanfaatan pelayanan puskesmas yang dikategorikan atas motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik. Kerangka konsep penelitian ini dapat di gambarkan sebagai
berikut:
Universitas Sumatera Utara