I.11. METODOLOGI PENELITIAN
1. Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan adalah metode korelasional. Metode yang
digunakan untuk meneliti sejauh mana pengaruh Penayangan Tayangan Ala Chef di televisi terhadap Peningkatan Pengetahuan Kuliner. Penelitian ini bertujuan menemukan hubungan
antara variabel tersebut. Metode korelasional meneliti hubungan antara variabel-variabel . Metode korelasional
digunakan untuk meneliti hubungan atau pengaruh sebab akibat. Keuntungan metode ini adalah kemampuannya memberikan bukti nyata mengenai hubungan sebab akibat yang
langsung bisa dilihat Kriyantono, 2006:62. 2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Akademi Pariwisata Negeri Medan Jl. Rumah Sakit Haji No. 12 Medan 20371 Sumatera Utara Telp. 061 77152218 | Fax. 061 - 6629441
3. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, hewan, benda,
tumbuh-tumbuhan, gejala atau peristiwa sebagai sumber data yang lebih memiliki karakteristik tertentu dalam suatu persitiwa Nawawi, 1991:141. Dalam penelitian ini
populasinya adalah Mahasiswa program D -III stambuk 2008 sampai 2010 Akademi Pariwisata Medan yang pernah menonton tayangan Ala Chef minimal 3 kali.
4. Sampel Sampel adalah sebagian populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara
tertentu Nawawi, 1991:144.
I.12. TEKNIK PENARIKAN SAMPEL
Teknik penarikan sampel adalah teknik penarikan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Adapun teknik penarikan sampel yang dilakukan peneliti adalah : 1. Purposive sampling
Yaitu teknik penarikan sampel yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan
tujuan penelitian Kriyantono, 2006:154. Kriteria sampel adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Mahasiswa Program D - 3 stambuk 2008 sampai 2010 yang ada di Akademi Pariwisata Medan.
2. Responden yang pernah menonton tayangan Ala Chef di TRANS TV minimal tiga kali.
I.13. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah : 1. Data Premier
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli tidak melalui media perantara. Data primer dapat berupa opini subjek orang secara
individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda fisik, kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data
primer yaitu : 1 metode survei dan 2 metode observasi. 2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Data
sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip data dokumenter yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
I.14. TEKNIK ANALISIS DATA
Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan Singarimbun, 1995 : 263. Pada penelitian ini teknik analisis data
yang dilakukan adalah : 1. Analisis Tabel tunggal
Analisis table tunggal merupakan analisa yang dilakukan dengan membagi variabel- variabel penelitian ke dalam jumlah frekuensi dan presentase Singarimbun, 1995 : 266.
2. Analisis Tabel Silang Analisis tabel silang merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk menganalisis
dan mengetahui apakah variabel yang satu mempunyai hubungan dengan variabel yang lainnya Singarimbun, 1995 : 271.
Universitas Sumatera Utara
3. Uji Hipotesis Uji Hipotesis ialah salah satu fungsi statistic untuk menyederhanakan data sehingga
mudah dibaca dan dipresentasikan, juga dipakai untuk menguji hipotesis. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diukur terdapat dalam skala ordinal.
Sesuai dengan pedoman penggunaan test statistic yang berlaku, pengujian hipotesa yanag berskala ordinal dapat dilakukan dengan test statistic “Korelasi Rank Spearmen”
Kriyantono,2006:174 :
Keterangan : Rho = koefisien korelasi rank-order
d = perbedaan antara pasangan jenjang
N = jumlah invidu dalam sampel
∑ = sigma atau jumlah
1 = bilangan konstan
6 = bilangan konstan
Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal.
Jika rho 0, maka hipotesis ditolak Jika rho 0, maka hipotesis diterima
Untuk meguji tingkat signifikansi korelasi, maka digunakan rumus pada tingkat
signifikan 0,05 sebagai berikut :
Keterangan : t
= nilai
Universitas Sumatera Utara
r = nilai koefisien korelasi
n = jumlah sampel
Jika , maka hubungan signifikan
Jika , maka hubungan tidak signifikan
Selanjutnya, untuk mengatur kekuatan derajat hubungan, digunakan nilai koefisien korelasi sebagai berikut Kriyantono, 2006: 168-169.
0,20 = hubungan rendah sekali ; lemah sekali
0,20-0,39 = hubungan rendah tapi pasti
0,40-0,70 = hubungan yang cukup berarti
0,71-0,90 = hubungan yang tinggi; kuat
0,90 = hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
II.1. KOMUNIKASI II.1.1 Pengertian Komunikasi
Manusia merupakan mahluk sosial, yang harus berinteraksi antar satu dan yang lainnya untuk kelangsungan hidupnya. Dalam interaksi tersebut terjadilah proses komunikasi
sebagai konsekuensi dari hubungan sosial antara satu dengan yang lainnya. Dimana hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia, yang dinyatakan dalam bentuk pikiran
atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya Effendy, 2003: 27-28.
Secara etimologi bahasa, kata ‘komunikasi’ berasal dari Bahasa Inggris “communication” yang mempunyai akar kata dari Bahasa Latin “communicare”. Kata
“communicare” sendiri memiliki 3 tiga kemungkinan arti: 1. “to make a common” atau membuat sesuatu menjadi umum.
2. “cum+munus” berarti saling memberi sesuatu sebagai hadiah. 3. “cum+munire” yaitu membangun pertahanan bersama.
Sedangkan secara epistemologis istilah, terdapat ratusan uraian eksplisit nyata dan implisit tersembunyi. Diantara ratusan defenisi tersebut, salah satu defenisi komunikasi
adalah proses atau tindakan menyampaikan pesan message dari pengirim sender ke penerima the receiver, melalui suatu medium channel yang biasanya mengalami
gangguan noise. Dalam defenisi ini, komunikasi haruslah bersifat intentional disengaja serta membawa perubahan Mufid, 2005: 1-2.
Menurut Harold D. Laswell, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Dari
defenisi tersebut menunjukkan bahwa komunikasi meliputi 5 unsur yakni Who siapa, Says What berkata apa, in Which Channel melalui saluran apa, to Whom kepada siapa dan
With What Effect dengan efek apa Effendy, 2003: 253. 1. Who siapa: Komunikator adalah orang yang menyampaikan pesan dalam proses
komunikasi bisa dalam bentuk perorangan ataupun lembaga atau instansi.
Universitas Sumatera Utara