25 e. Hakikat Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
Pendekatan saintifik disebut dengan pendekaatan ilmiah, proses pembelajaran dipadankan dengan suatu proses ilmiah. Kurikulum 2013
mengamanatkan hakikat pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Menurut Daryanto 2014:55 metode ilmiah merujuk pada teknik investigasi beberapa
fenomena, gejala, dan memperoleh pengetahuan baru. Metode ilmiah memuat serangkaian aktifitas pengumpulan data melalui observasi dan eksperimen,
mengolah informasi, menganalisis, memformulasi dan menguji hipotesis. Pendekatan saintifik memiliki keuntungan dalam pembelajaran antaranya :
1 Pembelajaran berpusat pada siswa; 2 Pembelajaran terhindar dari verbalisme;
3 Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa dalam mengakomodasi konsep pembelajaran;
4 Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan berfikir siswa; 5 Dapat meningkatkan motifasi belajar siswa dan mengajar guru.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan pendekatan saintifik digunakan pada setiap pembelajaran yang menggunakan Kurikulum 2013,
dengan kata lain pendekatan saintifik adalah pendekatan yang memiliki prinsip yang sesuai dengan kurikulum 2013 dan bercirikan pada penonjolan
pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan dan penjelasan pada suatu kebenaran dan proses.
c. Evaluasi Kurikulum 2013
Peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 63 bahwa penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik , satuan pendidikan , dan oleh pemerintah.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara terus-menerus dan
26 berkelanjutan hal tersebut untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan
dalam bentuk ulangan hasil belajar, ulangan harian dan ulangan mingguan. Menurut Sugiyono 2014: 111 penilaian atau evaluasi adalah rangkaian
kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan sehingga dapat menjadi informasi yang bermakna dalam mengambil keputusan. Sedangkan menurut Djmari Mardapi 1999:21 penilaian
adalah menafsirkan atau mendiskripsikan hasil pengukuran. Dalam evaluasi penilaian pada Kurikulum 2013 bertujuan untuk menjamin perencanaan penilaian
peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional,
terbuka, edukatif, efektif, efisien sesuai dengan konteks budaya. Penilaian autentik menurut wiggins adalah upaya pemberian tugas
kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran sepperti meneliti, menulis,
merevisi membahas artikel. Dalam penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah scientific approach dalam pembelajaran sesuai
dengan tuntunan Kurikulum 2013. Karena penilaian seperti ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik baik dalam rangka
mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring. Hasil penilaian autentik dapat digunakan olleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan,
pengayaan, bimbingan konseling. Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
penilaian merupakan serangkaian kegiatan yanng dilakukan oleh pendidik guna untuk m enganalisis hasil belajar siswa salah satunya dengan penilaian autentik
27 yang sesuai dengan penerapan pendekatan saintifik pada modul menggambar
proporsi tubuh manusia berpendekatan dengan Kurikulum 2013.
d. Jenis penilaian autentik