Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Karir dengan Terapi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id diagnosis, yaitu menetapkan masalah. Selanjutnya setelah ditetapkan masalah pada konseling lalu di lakukan langkah prognosis. Pada langkah prognosis ini konselor memilih terapi yang sesuai untuk menangani masalah yang dialami oleh konseli. Sampai pada langkah terakhir , langkah treatment yaitu konselor menggunakan terapi REBT dengan menggunakan beberapa tehniktahap yang ada pada terapi tersebut. Akan tetapi fakta yang ada di lapangan menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut berperilaku kurang bisa mengontrol atau meregulasi dirinya semenjak orang tuanya berpisah. Dan perilaku ini memang sangat membawa dampat negative bagi konseli dan keluarga. Untuk itulah konselor disini hanya bisa mengupayakan bantuan secara maksimal, yakni melakukan proses konseling upaya memperbaiki perilaku negative konseli dan pemikiran irrasionalnya dengan menggunakan tehnik-tehnik yang ada pada terapi REBT. Maka berdasarkan perbandingan antara data dari teori dan lapangan pada saat proses bimbingan konseling ini diperoleh kesesuaian dan persamaan yang mengarah pada proses bimbingan dan konseling karir. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

B. Analisis Hasil Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Karir dengan Terapi

REBT untuk Mewujudkan Self Regulated Learning SRL Seorang Mahasiswa Broken Home Studi Kasus : Di Gesikharjo Palang Tuban. Analisis ini menggunakan tiga teori Rational Emotive Behavior Therapy REBT diantaranya : 1 Antecedent Event A, 2 Belive B, 3 Emotional Consequence C dan digabung dengan tiga aspek dari Self Regulated Learning SRL yaitu : 1 Metakognitif, 2 Motivasi, dan 3 Perilaku. Untuk lebih jelas tentang analisis data tentang hasil pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Karir dengan Menggunakan Terapi REBT untuk Mewujudkan Self Regulated Learning SRL Seorang Mahasiswa Broken Home dapat dilihat pada table berikut: Table 4.2 Gejala Yang Nampak Pada Diri Konseli Sebelum dan Sesudah Konseling No Sebelum Konseling Sesudah konseling 1 Kurang bisa mengatur dan mengontrol diri dalam belajar Setelah dilakukan proses konseling dengan menggunakan beberapa tehnik, saat ini konseli mampu mengatur dan mengontrol dirinya. Ditandai dengan banyaknya waktu yang dapat di optimalkan untuk hal-hal yang bermanfaat, seperti halnya mengatur jadwal belajarnya, mengerjakan tugas dan kegiatan lainnya. 2 Sering jalan-jalan atau bermain dengan Geng Vespa Setelah konseli mendapat bimbingan dan konseling dari konselor, konseli sudah mulai ada perubahan, ditandai dengan adanya pernyataan bahwa konseli sudah mulai mengurangi jalan-jalan dan bermain dengan geng vespanya itu. 3 Susah mengatur jadwal Konseli sudah bisa membuat jadwal untuk membuat hari-harinya lebih bermanfaat, dan tidak banyak membuang waktu dan bermain-main digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dengan teman-temannya. Dan konselipun sudah mulai membuat target untuk masa depannya. 4 Kurang bisa berfikir rasional Konseli mulai mencoba berfikir rasional tentang apa yang telah dilakukannya selama ini, seperti halnya dalam perubahan konseli yang saat ini mau bekerja, dengan alasan konseli merasa tidak enak jika hanya kuliah dan nganggur di rumah. 5 Terlalu sering mebuang banyak waktu Saat ini konseli masih dalam proses perubahan untuk tidak banyak membuang-buang waktu. Konseli sudah memilih untuk kuliah sambil kerja, dan sudah tidak sering-sering keluar dengan geng nya. Dari tabel di atas dapat di jelaskan bahwa setelah mendapatkan Bimbingan dan Konseling Karir tersebut terjadi perubahan pada perilakusikap konseli, hal ini dapat di buktikan dengan konseli yang pada mulanya kurang bisa meregulasi dirinya, sekarang sudah bisa mengatur dan mengontrol dirinya untuk lebih baik lagi. Konseli sudah bisa membuat jadwal untuk membuat hari-harinya lebih bermanfaat. Dan konselipun sudah mulai membuat target untuk masa depannya. Saat ini konseli masih dalam proses perubahan untuk tidak banyak membuang-buang waktu. Konseli sudah memilih untuk kuliah sambil kerja, dan sudah tidak sering-sering keluar dengan geng nya. Konseli merasa senang karena sudah bisa membuat ibunya tersenyum lagi dengan adanya perubahan yang meski belum banyak dilakukan konseli. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 100 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Karir adalah dengan mengikuti langkah-langkah yang ada dalam proses konseling. Langkah pertama yang dilakukan oleh konselor dalam proses konseling yaitu langkah identifikasi masalah, yaitu konselor menggali data dari berbagai sumber. Konselor memperoleh data dari konseli, ibu konseli, sepupu konseli dan teman dekat konseli untuk mengetahui gejala-gejala masalah yang dialami oleh konseli, selanjutnya konselor melaukan langkah yang kedua yaitu diagnosis, pada langkah diagnosis ini konselor menetapkan masalah yang telah dialami konseli. Setelah masalah ditetapkan maka konselor melanjutkan langkah yang ketiga yaitu prognosis, pada langkah prognosis ini konselor menetapkan treatment atau terapi yang akan digunakan pada proses konseling untuk menangani masalah tersebut, dan terapi yang konselor gunakan adalah terapi REBT. Setelah ditetapkan terapi yang sesuai untuk menangani masalah konseli selanjutnya konselor menggunakan terapi tersebut yang dilaksanakan dengan berbagai tehnik-tehnik pada terapi REBT. Pada terapi REBT digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id konselor menggunakan beberapa tehnik yaitu: 1 Menggunakan pendekatan yang dapat memberi semangat dan memperbaiki cara berpikir klien, kemudian memperbaiki mereka untuk dapat mendidik dirinya sendiri, 2 Konselor lebih edukatif-direktif kepada klien yaitu dengan banyak memberikan cerita dan penjelasan, dan tahap ketiga 3 Dengan gigih dan berulang-ulang dalam menekankan bahwa ide irrasional itulah yang menyebabkan hambatan emosional pada klien.. Dari beberapa tehnik tersebut konselor lakukan pada konseli saat proses konseling secara berurutan. Dan langkah terakhir yang digunakan konselor yaitu langkah follow up atau tindak lanjut, langkah ini digunakan untuk menindak lanjuti sejauh mana perubahan yang terjadi pada konseli setelah proses konseling selesai. Pada langkah follow up ini konselor berwawancara dengan ibu konseli, teman konseli dan konseli untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada konseli. 2. Hasil pelaksanaan bimbingan dan konseling karir dengan terapi REBT untuk mewujudkan self regulated Learning seorang mahasiswa broken home dikatagorikan berhasil. Dalam hal ini dapat dilihat pada perubahan yang terjadi pada konseli yaitu dengan konseli yang pada mulanya kurang bisa meregulasi dirinya, sekarang sudah bisa mengatur dan mengontrol dirinya digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id untuk lebih baik lagi. Konseli sudah bisa membuat jadwal untuk membuat hari-harinya lebih bermanfaat. Dan konselipun sudah mulai membuat target untuk masa depannya. Saat ini konseli masih dalam proses perubahan untuk tidak banyak membuang- buang waktu. Konseli sudah memilih untuk kuliah sambil kerja, dan sudah tidak sering-sering keluar dengan geng nya. Konseli merasa senang karena sudah bisa membuat ibunya tersenyum lagi dengan adanya perubahan yang meski belum banyak dilakukan konseli.

B. Saran

Dalam penelitian ini penulis menyadari kalau penelitian ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis berharap untuk peneliti selanjutnya lebih bagus lagi dalam melakukan penelitian supaya penelitiannya jauh lebih bagus dari penelitian sebelumnya. Saran peneliti, khususnya keluarga dan konseli. 1. Bagi konselor Konselor harus tetap memantau keadaan konseli, meskipun proses konseling pelaksanaannya sudah selesai. Selain itu konselor juga harus menambah wawasan keilmuannya dalam bidang bimbingan dan konseling karir berdasarkan teori, supaya pada proses konseling selanjutnya akan lebih bagus lagi. Setelah proses konseling selesai konselor juga harus tetap memberi

Dokumen yang terkait

Efektivitas Terapi Realitas untuk Meningkatkan Self Regulated Learning pada Mahasiswa Underachiever di Universitas Sumatera Utara

4 61 219

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

Bimbingan konseling Islam dalam mengatasi dilema seorang mahasiswa di Desa Balong Biru Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo : Studi kasus seorang mahasiswa yang bimbang memilih antara studi dan karir.

0 1 94

Bimbingan dan konseling Islam dengan terapi ruyapuncture dalam mengentaskan migrain akibat stress seorang mahasiswa Malaysia di Surabaya.

0 1 138

Bimbingan dan konseling Islam dengan terapi behavior untuk menangani kenakalan remaja seorang pelaku balap motor liar di Desa Keramat Kabupaten Nganjuk.

0 0 108

BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS UNTUK MENINGKATKAN SELF CONTROL SEORANG ANAK DI DESA GUMENG BUNGAH GRESIK.

6 42 114

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR DENGAN PENDEKATAN SOCIAL LEARNING KRUMBOLTZ DALAM MENENTUKAN PEMILIHAN KARIR SEORANG SISWA KELAS XI DI MA BILINGUAL KRIAN SIDOARJO.

0 0 117

BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY (REBT) UNTUK MENGATASI BURNOUT SYNDROME SEORANG PENGURUS DI UNIT KEGIATAN MAHASISWA PADUAN SUARA UIN SUNAN AMPEL SURABAYA.

0 2 110

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN RATIONAL EMOTIF BEHAVIOR THERAPY (REBT) UNTUK MEMPERBAIKI POLA ASUH OTORITER SEORANG IBU TERHADAP ANAKNYA DI DESA MARGOAGUNG KECAMATAN SUMBERREJO KABUPATEN BOJONEGORO.

0 0 133

Self Regulated Learning pada Mahasiswa

0 0 153