Manfaat Penelitian Secara teoretis, penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
12
deskripsi, pelaporan hasil pengamatan, pemahaman isi buku dan berbagai karya sastra untuk anak berbentuk dongeng, pantun, drama, dan puisi.
3. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana berupa petunjuk, teks panjang dan berbagai karya sastra untuk anak
berbentuk puisi, dongeng, pantun, percakapan, karangan deskripsi, dan drama.
4. Menulis
Melakukan berbagai jenis kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk karangan deskripsi
sederhana, petunjuk, surat, pengumuman, dialog, formulir, teks pidato, laporan, ringkasan, parafrase, serta berbagai karya sastra untuk anak
berbentuk karangan deskripsi, puisi, dan pantun. Berdasarkan tujuan pembelajaran di atas, menulis menempati kronologi
paling atas atau kemampuan yang paling rumit untuk dikuasai. Kemampuan menulis sudah mencakup kegiatan mendengarkan, berbicara, dan membaca di
dalamnya karena kegiatan menulis meliputi kegiatan mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi ke dalam bentuk tulisan. Berdasarkan asumsi tersebut,
sungguh tepat bila upaya untuk meningkatkan kemampuan bahasa Indonesia dijembatani dengan kegiatan menulis. Oleh karena itu, dalam penelitian ini
peneliti mengangkat tema peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi menggunakan pendekatan contextual teaching and learning.
13
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kurikulum 2013 sebagai acuan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Maka dari itu, peneliti akan membahas
lebih dalam pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan kurikulum 2013. 1.
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Berdasarkan Kurikulum 2013 Proses pembelajaran adalah inti dari penyelenggaraan pendidikan. Dalam
proses pembelajaran pengetahuan, sikap, dan keterampilan dipelajari oleh anak didik dan difasilitasi atau didampingi oleh guru. Pada proses
pembelajaran ini pula seringkali banyak hal-hal ideal yang penting untuk dipelajari dan kuasai oleh anak didik ternyata hilang begitu saja. Hilang
karena tidak tersampaikan dengan baik dan tidak dipelajari melalui proses pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu proses pembelajaran penting untuk
juga diperbaiki. Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum
baru yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan
Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan.
Menurut KEMENDIKBUD, Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang
mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki
sopan santun disiplin yang tinggi. Dalam Kurikulum 2013 ini terdapat beberapa perubahan konsep pembelajaran.
Perubahan tersebut berdasarkan pada analisis kebutuhan akan sikap, pengetahuan, dan keterampilan apa yang harus dikuasai oleh anak didik,
kemudian konsep pembelajaran apa yang sekiranya dapat digunakan untuk
14
menunjang anak didik agar menguasai sikap, pengetahuan, dan keterampilan tertentu secara tepat dan optimal.
Menurut KEMENDIKBUD, terdapat beberapa kemampuan yang harus dikuasai oleh anak didik secara sekilas dapat dikategorisasikan sebagai berikut
beserta contohnya. a.
Pengetahuan kognitif: daya kritis dan kreatif; kemampuan analisis
dan evaluasi. b.
Sikap afektif: religiusitas; mempertimbangkan nilai-nilai moralitas
dalam melihat sebuah masalah; mengerti dan toleran terhadap perbedaan pendapat.
c.
Keterampilan psikomotorik: komunikasi; ahli dan terampil dalam
bidang kerja. Pengetahuan, sikap, dan keterampilan tersebut agar dapat secara tepat dan
optimal dikuasai oleh anak didik, maka diperlukan konsep pembelajaran yang tepat pula. Konsep dasar pembelajaran yang diajukan pada Kurikulum 2013
adalah yang mengedepankan pengalaman personal melalui observasi meliputi menyimak,
melihat, membaca,
mendengarkan, bertanya,
asosiasi, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan.
Maka dari itu, pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan kurikulum 2013 adalah pembelajaran bahasa Indonesia yang mengedepankan
pengalaman personal melalui observasi, bertanya, asosiasi, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan atau yang disebut dengan pendekatan saintifik.