IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN

Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kuantitatif, di mana kualitas diskor ke dalam angka kuantitatif dalam pengumpulan dan analisa datanya Purwanto, 2008. Menurut Purwanto 2008, penelitian kuantitatif menganut prinsip untuk lebih baik menjawab sedikit masalah namun dapat dipertanggungjawabkan, yang penjelasannya lewat tiga kemungkinan, yaitu mendeskripsikan deskriptif, menghubungkan kolerasional atau membedakan komparasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode membedakan atau disebut komparasi, yang mana penelitiannya dimaksudkan untuk membedakan satu kelompok atau lebih dalam satu variabel Purwanto, 2008.

A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Identifikasi variabel penelitian merupakan langkah penetapan variabel-variabel utama yang menjadi fokus dalam penelitian Azwar, 2010. Adapun variabel yang terlibat pada penelitian ini antara lain: 1. Variabel Tergantung Dependent Variable Dalam hal ini yang bertindak sebagai variabel tergantung adalah self-efficacy. 2. Variabel Bebas Independent Variable Dalam hal ini yang bertindak sebagai variabel bebas adalah kelompok etnis siswa, yakni kelompok etnis Tionghoa dan non Tionghoa. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

1. Self-efficacy

Self-efficacy merupakan keyakinan atau kepercayaan individu terhadap kemampuan yang dimilikinya dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas yang dihadapi sehingga dapat mengatasi rintangan dan mencapai tujuan yang diharapkannya. Self-efficacy diukur dengan menggunakan skala yang disusun berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Bandura 1997. yaitu : a. Tingkatan Level Menunjuk pada tingkat kesulitan tugas yang diyakini oleh individu untuk dapat diselesaikan. Tingkatan kesulitan dari sebuah tugas, apakah sulit atau mudah akan menentukan self-efficacy. b. Keadaan umum Generality Menunjukkan sejauh mana individu yakin akan kemampuannya dalam menghadapi berbagai situasi tugas, apakah self-efficacy akan berlangsung dalam satu tugas saja atau juga dalam tugas-tugas yang lain. c. Kekuatan Strength Suatu keyakinan dan kemantapan terhadap kemampuan di diri individu yang dapat diwujudkan dalam meraih performa tertentu.

2. Kelompok Etnis Siswa

Kelompok etnis siswa pada penelitian ini terdiri dari kelompok etnis Tionghoa dan Non Tionghoa. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

a. Tionghoa

Etnis Tionghoa diartikan sebagai bangsa Indonesia yang kedua orang tuanya atau salah satunya berasal dari keturunan Tionghoa yang lahir di Indonesia dan sudah memiliki kewarganegaraan Indonesia. b. Non Tionghoa Etnis non Tionghoa adalah kelompok etnis selain etnis Tionghoa dan berasal dari seluruh suku atau campuran dari suku-suku asli di wilayah kedaulatan Republik Indonesia.

C. POPULASI DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL

1. Populasi dan Sampel

Populasi adalah seluruh objek yang dimaksudkan untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai jumlah subjek atau individu yang paling sedikit memiliki suatu sifat yang sama Hadi, 2002. Sehubungan dengan hal ini, yang perlu mendapat perhatian bahwa sampel harus mencerminkan keadaan populasinya, agar sampel dapat digeneralisasikan terhadap populasinya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswai kelas X SMA Sutomo 1 Medan. Mengingat keterbatasan peneliti untuk menjangkau seluruh populasi, maka peneliti mengumpulkan data dari sebagian populasi yang dikenal dengan istilah sampel Field, 2009; Kerlinger, 1986. Menurut Bordens Abbozt 2001 sampel merupakan bagian kecil dari kelompok yang dipilih dari populasi yang besar. Supangat 2007 mendefinisikan sampel adalah bagian dari populasi untuk dijadikan sebagai bahan penelaah dengan harapan contoh yang diambil dari populasi tersebut dapat mewakili Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara representative terhadap populasinya. Sampel yang representatif adalah sampel yang statistiknya identik ataupun sesuai dengan parameter populasi yang diinginkan Tropper, 1998. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa etnis Tionghoa dan Non Tionghoa dari SMA Sutomo 1 Medan. Peneliti memilih siswa etnis Tionghoa dan Non Tionghoa di tingkat X SMA dan XI SMA di sekolah SMA Sutomo 1 Medan sebagai subjek penelitian.

2. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik quota sampling. Menurut Hadi 2002 dalam quota sampling, jumlah sampel yang akan diteliti ditetapkan terlebih dahulu. Peneliti memilih teknik ini dikarenakan jumlah siswa yang diizinkan oleh pihak sekolah SMA Sutomo 1 Medan untuk diteliti hanya sebanyak 8 kelas yang tersebar di kelas X sebanyak 4 kelas dan XI sebanyak 2 kelas IPA dan 2 kelas IPS.

3. Jumlah Sampel Penelitian

Kekuatan tes statistik meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah sampel Siegel, 1997. Tidak ada batasan mengenai berapa jumlah sampel ideal yang harus digunakan dalam suatu penelitian. Menurut Azwar 2010 statistik menganggap jumlah sampel yang lebih dari 60 subjek sudah cukup banyak. Adapun sampel penelitian yang digunakan peneliti adalah keseluruhan jumlah populasi, hal ini dikarenakan jumlah populasi yang masih terjangkau oleh peneliti. Jumlah subjek yang terlibat dalam penelitian ini adalah 106 siswa yang tersebar di 8 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara kelas, 4 kelas X dan 4 kelas XI. Sedangkan jumlah subjek yang digunakan untuk uji coba alat ukur sebanyak 78 orang.

D. INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN

Pengumpulan data dalam penelitian ilmiah dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang relevan, akurat, dan memadai Hadi, 2002. Pengumpulan data penelitian kuantitatif dilakukan dengan mengukur dengan menggunakan alat ukur atau instrumen. Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah melalui metode skala. Metode skala digunakan mengingat data yang ingin diukur berupa konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan Azwar, 2010. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur self-efficacy adalah skala yang berdasarkan aspek-aspek self-efficacy yang dikemukakan oleh Bandura 1997, yaitu level, generality, dan strength yang akan disesuaikan dengan subjek penelitian yang adalah siswa. Tabel 2 Blueprint Skala Self-efficacy untuk Uji Coba No. Aspek Aitem Jumlah F UF 1. Level tingkatan tugas yang dikerjakan 1, 2, 7, 13, 23, 28, 38 10, 18, 21, 26, 34, 35 13 2. Generality keadaan umum dalam menyelesaikan tugas 3, 4, 6, 8, 14, 16, 22, 29 11, 19, 32, 37, 39 13 3. Strength kekuatan dalam menghadapi masalah 5, 9, 15, 25, 30, 33, 40 12, 17, 20, 24, 27, 31, 36 14 Total 22 18 40 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Model skala ini menggunakan model skala Likert. Aitem-aitem dalam skala ini merupakan pernyataan dengan empat pilihan jawaban, yaitu SS sangat sesuai, S sesuai, TS tidak sesuai, STS sangat tidak sesuai. Skala disajikan dalam bentuk pernyataan favourable dan unfavourable. Bobot penilaian untuk pernyataan favourable adalah 4 untuk Sangat Sesuai, 3 untuk Sesuai, 2 untuk Tidak Sesuai, dan 1 untuk Sangat Tidak Sesuai, sedangkan bobot penilaian untuk pernyataan unfavourable adalah 1 untuk Sangat Sesuai, 2 untuk Sesuai, 3 untuk Tidak Sesuai, dan 4 untuk Sangat Tidak Sesuai. Semakin tinggi nilai yang diperoleh dari skala self-efficacy berarti semakin tinggi pula self-efficacy yang dimilki dan sebaliknya semakin rendah nilai yang diperoleh dari skala self-efficacy menunjukkan semakin rendah pula self-efficacy yang dimiliki.

E. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR