tersebut. Karyawan yang mengalami kepuasan dalam bekerja, akan merasa lebih senang dan giat bekerja. Rasa puas yang dirasakan dalam bekerja akan menimbulkan well-being
pada karyawan tersebut.
Figur 1. Kerangka Konseptual
III. METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Penelitian
Penelitian ini mengukur beberapa variabel penelitian antara lain: 3.1.1. Variabel bebas: Kepuasan kerja
3.1.2. Variabel terikat: well-being
Well-Being Kepuasan Kerja
3.2. Definisi Operasional
Definisi kepuasan kerja adalah sikap seseorang pada saat melakukan penilaian terhadap pekerjaannya dalam perusahaan. Kepuasan kerja karyawan diukur
menggunakan skala kepuasan kerja berdasarkan aspek-aspek di dalam kepuasan kerja yang dikemukakan oleh Smith, Kendal dan Hullin dalam Luthans, 1998. Adapun aspek
– aspek kepuasan kerja meliputi upah, pekerjaan itu sendiri, pengawasan, kesempatan
promosi dan rekan sekerja. Data kepuasan kerja ini diungkap melalui skala kepuasan kerja yang disusun berdasarkan skala Likert yang terdiri dari empat pilihan 1=sangat tidak
setuju, 6= sangat setuju. Skor total merupakan petunjuk tinggi rendahnya kepuasan kerja, semakin tinggi skor yang dicapai seseorang mengidentifikasikan semakin puas
karyawan tersebut dengan pekerjaannya.
Definisi well-being Riff, 1995 dijelaskan sebagai pencapaian penuh dari potensi psikologis seseorang dan suatu keadaan ketika individu dapat menerima kekuatan dan
kelemahan diri apa adanya, memiliki tujuan hidup, mengembangkan relasi yang positif dengan orang lain, menjadi pribadi yang mandiri, mampu mengendalikan lingkungan dan
terus bertumbuh secara personal.
3.3. Operasionalisasi Konstruk
Skala Kepuasan Kerja diukur menggunakan skala kepuasan kerja berdasarkan aspek- aspek di dalam kepuasan kerja yang dikemukakan oleh Smith, Kendal dan Hullin dalam
Luthans, 1998 berdasarkan aspek – aspek kepuasan kerja meliputi upah, pekerjaan itu
sendiri, pengawasan, kesempatan promosi dan rekan sekerja. Skala well-being dikembangkan berdasarkan dimensi well-being dari Riff 1989 yaitu
Penerimaan diri, Hubungan positif dengan orang lain, Tujuan hidup, Pertumbuhan pribadi, Penguasaan lingkungan dan otonomi. Alat ukur yang digunakan adalah The Scale of
Psychological Well-being SPWB yang dikonstruksi oleh Ryff 1989.
3.4. Populasi