Gambaran Umum Pengujian Analisis Koefisien Korelasi dan koefisien Determinasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum

Di dalam bab ini disajikan analisis terhadap data yang telah diperoleh selama pelaksanaan penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2009 hingga tahun 2011 adalah sebanyak 157 perusahaan. Keseluruhan data tersebut kemudian diambil sesuai kriteria yang telah dipilih berdasarkan metodepurposive sampling sehingga data yang terkumpul sebanyak 30 perusahaan. Berdasarkan 30 perusahaan manufaktur tersebut, kemudian dilakukan pengujian-pengujian meliputi statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan uji hipotesis penelitian.

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang di peroleh dari www.idx.co.id berupa data keuangan perusahaan manufaktur dari tahun 2009-2011 yang dijabarkan dalam bentuk statistik.Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba per lembar saham earning per share, ukuran perusahaan firm size, perbandingan nilai buku terhadap nilai pasar perusahaan book value to market ratio , momentum sebagai variabel independen dan return saham Universitas Sumatera Utara sebagai variabel dependennya. Statistik deskriptif dari variabel tersebut dari sampel perusahaan manufaktur go publicyang terdaftar di BEI selama 2009 hingga 2011 disajikan dalam tabel dibawah ini: Sumber: SPSS 17, Data diolah 2013 Berikut ini adalah perincian deskriptif dari data yang telah diolah: 1. Variabel Return Saham mempunya nilai minimum -0.017, nilai maksimum 34.758, nilai rata – rata 1.66531, dan standar deviasi 4.728159 dengan jumlah sampel 90. 2. Variabel laba per lembar saham earning per sharememiliki nilai minimum 1.01, nilai maksimum 21021.17, rata-rata 1174.82419, dan standart deviasi 3034.228868 dengan jumlah sampel 90. Tabel 4.1 Analisis Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation RETURN SAHAM 90 .017 34.758 1.66531 4.728159 EARNING PER SHARE 90 1.010 21021.170 1174.82419 3034.228868 FIRM SIZE 90 .690 11.940 6.26408 2.996044 BOOK VALUE TO MARKET RATIO 90 .020 20.330 1.27911 2.801564 MOMENTUM 90 20.000 172050.000 9268.77778 2.347883E4 Valid N listwise 90 Universitas Sumatera Utara 3. Variabel ukuran perusahaan firm size memiliki nilai minimum 0.69 nilai maksimum 11.94, rata-rata 6.26408 dan standard deviasi 2.996044 dengan jumlah sampel 90. 4. Variabel book to market ratio memiliki nilai minimum 0.02, nilai maksimum 20.33 dan rata-rata 1.27911 dan standard deviasi 2.347883 dengan jumlah sampel 90. 5. Variabel momentum perusahaan memiliki nilai minimum 20, nilai maksimum 172050 dan rata-rata 9268.77778dan 23909.4 dengan jumlah sampel 90. Dari keterangan diatas dapat dilihat standart deviasi yang lebih tinggi dari pada nilai rata-rata. Standar deviasi yang besar menandakan bahwa data yang diteliti memiliki tingkat penyimpangan yang tinggi atau dapat dikatakan data bersifat heterogen.

4.2.2. Asumsi Klasik

Asumsi klasik merupakan metode pengujian data yang kebiasaandigunakan oleh dosen Universitas Sumatera Utara khususnya Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4.2.2.1. Uji Normalitas Data 1.

Uji Grafik Pengujian dengan grafik histogram dengan kriteria pola distribusi yang tidak menceng ke kiri dan kekanan maka dapat Universitas Sumatera Utara dinyatakan bahwa distribusi data berasal dari populasi yang terdistribusi normal.Pengujian normalitas menggunakan P-P Plot, dengan kriteria, apabila titik-titik pada P-P Plot berada pada garis lurus, maka dapat dinyatakan bahwa distribusi data berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Gambar 4.1 Hasil Normalitas Grafik Histogram Dari gambar grafik diatas terlihat bahwa grafik Histogram menandakan ada nya kenormalan data, setelah adanya normalitas pada data yang tidak normal. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Hasil Grafik Normal P-Plot Berdasarkan hasil histogram dan diagram P-P Plot diatas dapat diketahui bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal dan titik-titik menyebar di sekitar garis lurus, seperti tampak pada gambar p-plot di atas, hal ini berarti bahwa data penelitian ini telah diambil dari populasi yang terdistribusi normal.

2. Uji Statistik

Untuk mendeteksi normalitas data, dapat pula dilakukan melalui analisis statistik Kolmogorov-Smirnov Test K-S. Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis : H0 = Data residual terdistribusi normal. H1 = Data residual tidak terdistribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut: a Apabila probabilitas nilai Z uji K-S signifikan secara statistik ditolak, yang berarti data terdistribusi tidak normal. b Apabila probabilitas nilai Z uji K-S tidak signifikan secara statik maka H0 diterima, yang berarti data terdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Sumber: SPSS 17 Data diolah 2012 Dari hasil pengolahan data tersebut, besar nilai Kolmogorov- Smirnov adalah 0.613 dan signifikansi pada 0.846 maka disimpulkan data terdistribusi secara normal karena p=0,8460,05 yang menunjukkan Ho diterima. Hal ini sejalan dengan hasil yang didapatkan dari uji grafik normal diagram dan plot data.

4.2.2.2 Uji Multikolineritas

Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk membuktikan apakah variabel bebas pada penelitian ini dapat diasumsikan tidak saling berintervensi ketika dibuat pemodelan dengan variabel terikat. Kriteria One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Predicted Value N 90 Normal Parameters a,,b Mean -.6522880 Std. Deviation .80978002 Most Extreme Differences Absolute .065 Positive .065 Negative -.046 Kolmogorov-Smirnov Z .613 Asymp. Sig. 2-tailed .846 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Universitas Sumatera Utara dinyatakan bahwa variabel bebas tidak saling intervensi satu sama lain ketika : 1. Jika nilai tolerance 10 persen dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. 2. Jika nilai tolerance 10 persen dan nilai VIF 10, maka dapa disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. Sumber: SPSS 17, Data diolah 2012 Pada tabel rangkuman hasil uji multikolinearitas di atas, diperoleh harga VIF tidak ada yang melebihi dari nilai 10 dan Tolerance 0, 10, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak Table 4.3 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 LN_EarningPerShare .799 1.252 LN_FirmSize .902 1.108 LN_BookToMarketRatio .792 1.263 LN_Momentum .788 1.269 a. Dependent Variable: LN_ReturnSaham Universitas Sumatera Utara terdapat masalah multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

4.2.2.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah residu pada model regresi bersifat heterogen atau homogen. Apabila bersifat heterogen, akan menyebabkan model regresi tidak mampu meramalkan dengan akurat, karena memiliki residu yang tidak teratur. Pada penelitian ini untuk mengatahui ada atau tidaknya problem heteroskedastisitas digunakan scatter plot. Kriterianya adalah apabila titik-titik pada scatter plot atau diagram pencar tidak membentuk pola tertentu, maka dapat dinyatakan bahwa model regresi tidak terkendala heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Uji Heterokedasitas Normalitas Data Berdasarkan grafik scatter plot diatas dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terkendala heteroskedastisitas, karena diagram pencar tidak membentuk pola tertentu.

4.2.2.4 Uji Autokorelasi

Masalah autokorelasi biasanya terjadi ketika penelitian memiliki data yang terkait dengan unsur waktu times series. Data pada penelitian ini memiliki unsur waktu karena didapatkan antara tahun 2009 – 2011, sehingga perlu mengetahui apakah model regresi akan terganggu oleh autokorelasi atau tidak. Untuk mendeteksi masalah autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson.Mengacu kepada pendapat Sunyoto 2009:91, Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut: a. angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif, b. angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, c. angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Tabel 4.4 memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 1,847 Angka ini terletak di antara -2 sampai +2, dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini.

4.3 Pengujian Analisis Regresi

4.3.1 Metode Regresi Linear Berganda

Penelitian ini menggunakan regresi linear, dilakukan dengan menggunakan metode enter, dimana semua variabel dimasukkan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen melalui meregresikan. Dari pengujian asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model regresi dapat digunakan dalam pengolahan data.Untuk menguji hipotesis digunakan uji regresi berganda. Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan SPSS 17, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .582 a .338 .307 1.15877 1.658 a. Predictors: Constant, LN_Momentum, LN_FirmSize, LN_EarningPerShare, LN_BookToMarketRatio b. Dependent Variable: LN_ReturnSaham Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Uji Regresi Data Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: RS = -1.865-0.049EPS-0.762FS-0.060BTM+0.361MP Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Konstanta sebesar -1.865 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel independen X1, X2, X3, dan X4 = 0 maka return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun penelitian 2009-2011 bernilai negatif sebesar -1.865. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -1.865 .682 -2.736 .008 LN_EarningPerShare -.049 .066 -.073 -.739 .462 LN_FirmSize -.762 .206 -.344 -3.700 .000 LN_BookToMarketratio -.060 .109 -.055 -.552 .583 LN_Momentum .361 .074 .486 4.895 .000 a. Dependent Variable: LN_ReturnSaham Universitas Sumatera Utara 2. Koefisien regresi laba per lembar saham earning per share sebesar -0,049 mempunyai arti setiap kenaikan rasio laba per lembar saham earning per share sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun penelitian 2009-2011 sebesar -0,049. 3. Koefisien regresi ukuran perusahaan firm size sebesar -0.762 mempunyai arti setiap kenaikan rasio perusahaan firm size sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun penelitian 2009-2011 sebesar -0762 satuan. 4. Koefisien regresi perbandingan nilai buku terhadap nilai pasar perusahaan book value to market ratio sebesar -0.060 mempunyai arti setiap kenaikan ratio perbandingan nilai buku terhadap nilai pasar perusahaan book value to market ratio sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun penelitian 2009-2011 sebesar -0.060 satuan, 5. Koefisien regresi momentum sebesar 0.361 mempunya arti setiap kenaikan rasio momentum sebesar 1 satuan akan berpengaruh positif terhadap return saham perusahaan Universitas Sumatera Utara manufaktur yang terdaftar di BEI tahun penelitian 2009-2011 sebesar 0.361 satuan.

4.4 Pengujian Analisis Koefisien Korelasi dan koefisien Determinasi

Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel – variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat jika nilai R berada diatas 0.5 dan mendekati 1. Koefisien determinasi � 2 menun jukkan seberapa besar variable independen menjelaskan variable independennya.Nilai � 2 adalah nol sampai dengan satu.Apabila nilai � 2 semakin mendekati satu, maka variable-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.Sebaliknya jika nilai � 2 semakin kecil, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen semakin terbatas. Nilai � 2 memiliki kelemahan yaitu nilai � 2 akan meningkat setiap ada penambahan satu varibel independen meskipun varibel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Dari hasil pengolahan regresi berganda pada tabel 4.6, dapat diketahui bahwa nilai R adalah 0.582 atau 58.2 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara variabel return saham dengan menggunakan variable laba per lembar saham earning per share,ukuran perusahaanfirm size, perbandingan nilai buku terhadap nilai pasar perusahaanbook value to market ratio dan momentumadalah kuat.Definisi korelasi ini kuat didasarkan pada nilai R yang berada di atas atau lebih besar dari 0.5. Universitas Sumatera Utara Koefisien determinasi RSquare = Koefisien Determinasi menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R Square � 2 berada diantara 0 dan 1.Nilai � 2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi variabel independen sangat terbatas, sedangkan apabila � 2 nilai semakin mendekati satu, maka variabel - variabel independen dapat memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Dari hasil pengolahan regresi berganda pada tabel 4.6, dapat diketahui bahwa nilai R Squareadalah 0.338 atau 33.8 yang berarti kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen dan sisanya 66.2 dijelaskan oleh sebab-sebab lain.Tabel diatas juga memperlihatkan bahwa angka adjusted R Squareatau koefisien determinasi bernilai 0.307. angka mengindikasikan bahwa 30.7variasi return saham dapat dijelaskan oleh laba per lembar saham earning per share, ukuran perusahaan firm size , perbandingan nilai buku terhadap nilai pasar perusahaan book value to market ratio dan momentum, sedangkan sisanya 69.3 dijelaskan oleh faktor – faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Standard error of Tabel 4.6 Uji Korelasi Dan Determinasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .582 a .338 .307 1.15877 1.658 a. Predictors: Constant, LN_Momentum, LN_FirmSize, LN_EarningPerShare, LN_BookToMarketRatio b. Dependent Variable: LN_ReturnSaham Universitas Sumatera Utara estimate menunjukkan angka sebesar 1.15877, semakin besar SEE akan membuat model regresi kurang tepat dalam memprediksi variabel dependen.

4.5 Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

9 197 83

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Momentum dan Price Earning Ratio Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 37 85

PENGARUH LEVERAGE TERHADAP LABA PER LEMBAR SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BEI

1 15 18

Pengaruh Laba Per Lembar Saham dan Nilai Perusahaan Terhadap Tingkat Pengembalian Saham pada Perusahaan Tambang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 18 60

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH - Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 4 80

Pengaruh Laba Per Lembar Saham, Ukuran Perusahaan, Perbandingan Nilai Buku Terhadap Nilai Pasar Perusahaan, dan Momentum Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bei (2009-2011)

0 1 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - Pengaruh Laba Per Lembar Saham, Ukuran Perusahaan, Perbandingan Nilai Buku Terhadap Nilai Pasar Perusahaan, dan Momentum Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bei (2009-2011)

0 0 19

Pengaruh Laba Per Lembar Saham, Ukuran Perusahaan, Perbandingan Nilai Buku Terhadap Nilai Pasar Perusahaan, dan Momentum Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bei (2009-2011)

0 0 14

ABSTRAK PENGARUH INFORMASI LABA, ARUS KAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 11

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Momentum dan Price Earning Ratio Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 10