Data Diri Klient KonselI Nama Deskriptif Permasalahan Klient Konseli Kerangka Kerja Teoritik Diagnosis Permasalahan Prognosis

282 LAPORAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING INDIVIDU

A. Data Diri Klient KonselI Nama

: Salsa Atsilahudana Jenis Kelamin : Perempuan Kelas : X AP 2 Usia : 15 Tahun Jurusan : Administrasi Perkantoran AP

B. Deskriptif Permasalahan Klient Konseli

Salsa adalah peserta didik kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran AP 2 yang menginjak usia 15 Tahun. Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Klient, Salsa sedang mengalami permasalahan yang menggangu dirinya saat ini yakni permasalahan mudah lupa materi pembelajaran yang diberikan oleh Guru mata pelajarannya dikelas. Klient sendiri Salsa merasakan kebingungan dalam menghadapi dan mencari alternative pemecahan permasalahan yang saat ini dialaminya. Keinginan salsa adalah untuk mampu beranjak dari kondisi tersebut sehingga bisa focus dalam mengikuti pelajaran dan materi inti yang disampaikan oleh Guru mata pelajarannya dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh Salsa sendiri.

C. Kerangka Kerja Teoritik

Berdasarkan deskriptif permasalahan yang diatas Praktikan berinisiatif untuk menggunakan pendekatan Terapi Realitas William Glasser yakni terapi yang berfokus pada penyelesaian masalah Klient saat ini dan menekankan aspek-aspek kesadaran pada Klient sehingga Klient diharapkan mampu untuk mengatasi permasalahannya sendiri dan mencapai hal yang diinginkan oleh Klient

D. Diagnosis Permasalahan

a. Gaya belajar klient dengan cara mengajar Guru mata pelajaran saling bertolak belakang b. Suasana kelas pada saat kegiatan belajar-mengajar tidak kurang mendukung Klient c. Klient belum memahami gaya belajar yang dimiliki dan sesuai dengan dirinya d. Klient belum membuat, merencanakan serta menerapkan stategi belajar yang sesuai dengan karakteristik yang dimiliki 283

E. Prognosis

Prognosis yang dapat diambil berdasarkan keterangan Klient dari kasus permasalahan yang dialaminya yakni Klient belum memiliki strategi dalam belajar dan belum memahami gaya belajar yang dimiliki sehingga cara mengajar Guru mata pelajaran dan kondisi didalam kelas yang kurang kondusif merupakan faktor yang menyebabkan permasahan Klient yang pada dasarnya bukan karena ketidakmampuan mengingat memahami materi pembelajaran tetapi ketidak nyamanan yang dialami Klient pada saat mengikuti kegiatan belajar-mengajar.

F. Tujuan Konseling