12
A. Kajian tentang kematangan karir
1. Pengertian kematangan karir
Kematangan karir menurut King dalam Naidoo, 1998: 4 merupakan gambaran kesiapan individu dalam memperoleh informasi,
membuat keputusan karir, dan membentuk karirnya dengan hati-hati dalam menghadapi kesempatan kerja dan hambatannya dalam
masyarakat. Sedangkan menurut Crites dalam Salami, 2008: 36 kematangan karir merupakan tingkat kemampuan individu dalam
mengusai tugas perkembangan vokasional yang meliputi komponen- komponen pengetahuan dan sikap yang tepat sesuai dengan
perkembangan karir. Dhillon dan Kaur dalam Dewi dkk, 2013: 3 menjelaskan
bahwa kematangan karir merupakan istilah untuk menunjukkan suatu tingkat pencapaian individu dalam rangkaian perkembangan karir dari
tahap eksplorasi karir sampai pada tahap kemunduran karir. Sedangkan menurut Yulianti K. Dewi, dkk 2013: 3 kematangan karir pada
remaja merupakan kemampuan remaja untuk merencanakan, mempersiapkan, dan mengambil keputusan karir berdasarkan
pemahaman terhadap kemampuan diri dan informasi karir. Pernyataan beberapa tokoh tersebut didukung oleh pendapat
Frederick T.L. Leong 2008: 1491 yang mendefinisikan kematangan karir sebagai sejauh mana individu siap untuk membuat keputusan
13
pendidikan atau karir dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari seberapa besar pengetahuan individu tentang diri mereka sendiri dan dunia
kerja, kemampuan mereka untuk membuat keputusan, dan sikap positif terhadap pengambilan keputusan karir. Frank Parsons dalam
Frederick T.L. Leong, 2008: 1491 melihat kematangan karir meliputi pemahaman yang jelas tentang diri sendiri, pengetahuan tentang
persyaratan pekerjaan yang berbeda, dan pemikiran yang benar pada hubungan antar sesama.
Sejalan dengan pendapat sebelumnya, Levinson, Ohler, Caswell, dan Kiewra dalam Creed dan Wendy Patton, 2011: 3
mengemukakan bahwa kematangan karir merupakan kemampuan individu untuk membuat pilihan karir yang tepat, termasuk kesadaran
tentang hal yang dibutuhkan untuk membuat keputusan karir serta tingkat pilihan individu yang realistik dan konsisten.
Selain itu, Super dalam W.S. Winkel dan M.M. Sri Hastuti, 2004: 633 juga menyampaikan mengenai pengembangkan konsep
kematangan karir yang ditunjukan oleh keberhasilan individu menyelesaikan tugas-tugas perkembangan vokasionalnya seperti,
kemampuan membuat rencana, tanggung jawab, serta kesadaran akan segala faktor internal dan eksternal yang harus dipertimbangkan dalam
membuat pilihan karir. Berdasarkan pemaparan dari beberapa ahli diatas, penulis
meyimpulkan bahwa salah satu tugas perkembangan individu adalah
14
meraih karir masa depan. Kematanga karir merupakan gambaran dari kesiapan individu dalam menentukan keputusan karirnya, dengan
mempertimbangakan faktor internal dan faktor eksternal dalam mebuat pilihan karir. Sehingga individu mampu menghadapi kesempatan dan
hambatan karirnya di masyarakat hingga tercapai pada tahap pengambilan keputusan karir yang tepat.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan karir