Kerangka Berfikir KAJIAN PUSTAKA

38 a. Calon peserta didik baru dari keluarga pemegang KMS mendapat kuota maksimal 25 dari daya tampung keseluruhan SMP negeri dengan perincian masing-masing sekolah terlampir; b. Calon peserta didik baru bukan keluarga pemegang KMS penduduk dalam Daerah mendapat kuota minimal 55 dari daya tampung keseluruhan SMP Negeri dengan perincian masing-masing sekolah terlampir; c. Calon peserta didik baru penduduk luar Daerah mendapat kuota maksimal 20 daya tampung. Jumlah siswa KMS di SMP N 8 Yogyakarta adalah 25 siswa kelas 7 , 20 siswa kelas 8 , dan 2 sisa kelas 9.

D. Kerangka Berfikir

Motivasi berprestasi adalah dorongan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengatasi hambatan, menyelesaikan sesuatu, mencapai suatu standar kesuksesan dan untuk melakukan suatu usaha dalam mencapai tujuan. Motivasi berprestasi sangat di perlukan oleh setiap individu untuk bisa mencapai tujuannya, khususnya untuk para siswa agar mencapai suatu standar kesuksesan yang telah di targetkan dalam bentuk prestasi akademik dalam pembelajaran di sekolah. Ciri-ciri individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi cenderung menyukai situasi kompetitif yang bisa membuat dia bersaing untuk mengungguli prestasi yang dicapai oleh orang lain dan mengungguli prestasi 39 yang dicapainya sendiri. Selain itu seseorang dengan motivasi berprestasi tinggi juga cenderung untuk memilih tugas-tugas dengan resiko sedang artinya tugas tidak terlalu mudah tapi juga tidak terlalu sulit. Hal itu dimaksudkan agar mereka dapat meraih kesuksesan dari apa yang mereka lakukan. Perbedaan motivasi berprestasi adalah untuk mencari tahu perbedaan dorongan yang dimiliki oleh siswa KMS Kartu Menuju Sejahtera dan siswa regular untuk mengatasi hambatan menyelesaikan sesuatu, mencapai suatu standart kesuksesan dan untuk melakukan suatu usaha dalam mencapai tujuan. Mengukur menggunakan angket skala motivasi berprestasi, yang akan di bagikan kepada siswa KMS dan regular yang telah dipilih berdasarkan kategori tertentu. Dalam penelitian ini , peneliti memfokuskan pada 6 aspek motivasi berprestasi yaitu mencapai sukses, mengantisipasi kegagalan, mengungguli prestasi sendiri yang pernah dicapai, mengungguli prestasi orang lain, kesempuraan dalam mengerjakan tugas, dan kepercayaan pada diri sendiri. Aspek –aspek motivasi berprestasi itu selanjutnya akan digunakan sebagai acuan untuk mengetahui perbedaan motivasi berprestasi antara kedua siswa tersebut, yaitu siswa KMS dan siswa Regular di SMP N 8 Yogyakarta. Dilihat dari segi ekonomi siswa KMS dan siswa Regular memiliki perbedaan yang cukup siginfikan akan tetapi hal itu tidak dapat menjadi acuan penilaian bahwa siswa KMS memiliki motivasi berprestasi yang rendah. 40

E. Hipotesis