Definisi Tuberkulosis Paru Epidemiologi TB di Indonesia Etiologi

e. Penghasilan Penghasilan tidak berpengaruh secara langsung terhadap pengetahuan seseorang. Namun, jika seseorang berpenghasilan cukup besar, maka dia mampu menyediakan fasilitas yang lebih baik. f. Sosial budaya Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu.

2.3. Tuberkulosis Paru

2.3.1. Definisi Tuberkulosis Paru

Penyakit TB paru adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang mengenai paru. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Basil Tahan Asam BTA. Price, 2006.

2.3.2. Epidemiologi TB di Indonesia

Indonesia adalah negeri dengan prevalensi TB ke-3 tertinggi di dunia setelah China dan India. Pada tahun 1998 diperkirakan TB di China. India dan Indonesia berturut-turut 1.828.000, 1.414.000, dan 591.000 kasus. Perkiraan kejadian BTA sputum yang positif di Indonesia adalah 266.000 tahun 1998. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga SKRT 1985 dan Survei Kesehatan Nasional SKN 2001, TB menempati urutan nomor 3 sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Prevalensi nasional terakhir TB paru diperkirakan 0,24. Sampai sekarang angka kejadian TB di Indonesia relatif terlepas dari angka pandemi infeksi HIV karena masih relatif rendahnya infeksi HIV, tapi hal ini mungkin akan berubah di masa datangmelihat semakin meningkatnya laporan infeksi HIV dari tahun ketahun. Amin, Zulkifli. Bahar, Asril, 2006 Universitas Sumatera Utara

2.3.3. Etiologi

Penyakit tuberkulosis adalah disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis M. tuberculosis. M. tuberculosis berbentuk batang lurus tidak berspora dan juga tidak berkapsul. Bakteri ini berukuran lebar 0,3 – 0,6 mm dan panjang 1 – 4 mm. Dinding M. tuberculosis sangat kompleks dan terdiri dari lapisan lemak yang cukup tinggi 60. Penyusun utama dinding sel M. tuberculosis ialah asam mikolat, lilin kompleks complex-waxes, trehalosa dimikolat yang disebut cord factor dan mycobacterial sulfolipids yang berperan dalam virulensi. Asam mikolat merupakan asam lemak berantai panjang C60 – C90 yang dihubungkan dengan arabinogalaktan oleh ikatan glikolipid dan dengan peptidoglikan oleh jembatan fosfodiester. Unsur lain yang terdapat pada dinding sel bakteri tersebut adalah polisakarida seperti arabinogalaktan dan arabinomanan. Struktur dinding sel yang kompleks tersebut menyebabkan bakteri M. tuberculosis bersifat tahan asam, yaitu apabila sekali diwarnai akan tetap tahan terhadap upaya penghilangan zat warna tersebut dengan larutan asam-alkohol. Komponen antigen ditemukan di dinding sel dan sitoplasma yaitu komponen lipid, polisakarida dan protein. Karakteristik antigen M. tuberculosis dapat diidentifikasi dengan menggunakan antibodi monoklonal PDPI, 2006.

2.3.4. Faktor risiko