- Lakukan olahraga di tempat-tempat yang mempunyai udara segar.
2. Usahakan peningkatan kekebalan tubuh dengan vaksinasi BCG Mengenai vaksinasi BCG, hanya sebagian kecil negara di dunia yang
tidak setuju pelaksanaannya, tetapi di Indonesia, sampai saat ini, vaksinasi BCG masih sanagt penting. Banyak keuntungan
dibandingkan dengan kerugian yang mungkin ditimbulkan. Saat ini vaksin BCG disediakan dalam bentuk bubuk kering dan disimpan
didalam kamar dengan suhu di bawah 6
o
C. Pada udara dan suhu didaerah tropis vaksin BCG dapat bertahan selama satu minggu.
c. Pencegahan dengan mengobati penderita yang sakit dengan obat anti
tuberkulosis seperti tersebut di atas.
2.4. Keteraturan Minum Obat Anti Tuberkulosis 2.4.1. Definisi Keteraturan Minum Obat Anti Tuberkulosis OAT
Keteraturan minum OAT adalah suatu proses dimana penderita melakukan ketepatan waktu dalam pengobatan. Hal ini dapat dilihat dari teratur dan tidak
teraturnya penderita minum OAT.
2.4.2. Klasifikasi
a. Teratur : apabila penderita tidak pernah lalai lupa minum OAT atau
pernah lalai ≤ 3 hari berturut -turut pada fase awal dan ≤ 7 hari berturut -
turut 1 minggu pada fase lanjutan. b.
Tidak teratur : apabila penderita lalai atau tidak pernah minum OAT lebih dari 3 hari berturut-turut pada fase awal dan lebih dari 7 hari berturut-turut
1 minggu pada fase lanjutan.
2.5. DOTS Directly Observed Treatment, Shortcourse
Pada awal tahun 1990-an WHO dan IUATLD International Union Against TB and Lung Disease telah mengembangkan strategi penanggulangan
TB yang dikenal sebagai strategi DOTS Directly Observed Treatment,
Universitas Sumatera Utara
Shortcourse dan telah terbukti sebagai strategi penanggulangan yang secara
ekonomis paling efektif cost-efective. Strategi ini dikembangkan dari berbagai studi, uji coba klinik clinicals
trials, pengalaman-pengalaman terbaik best practices, dan hasil implementasi program penanggulangan TB selama lebih dari dua dekade. Penerapan strategi
DOTS secara baik, disamping secara cepat menekan penularan, juga mencegah berkembangya MDR- TB Multi Drugs Resistance-TB.
Fokus utama DOTS adalah penemuan dan penyembuhan pasien, prioritas diberikan kepada pasien TB menular. Strategi ini akan memutuskan penularan TB
dan dengan demikian menurunkan insidens TB di masyarakat. Menemukan dan menyembuhkan pasien merupakan cara terbaik dalam upaya pencegahan TB.
WHO telah merekomendasikan strategi DOTS sebagai strategi dalam penanggulangan TB sejak tahun 1995. Bank dunia menyatakan strategi DOTS
sebagai salah satu intervensi kesehatan yang paling efktif. Integrasi ke dalam pelayanan kesehatan dasar sangat dianjurkan demi efisiensi dan efektifitasnya.
DOTS mengandung lima komponen, yaitu : a.
Komitmen pemerintah untuk menjalankan program TB nasional b.
Penemuan kasus TB dengan pemeriksaan BTA mikroskop c.
Pemberian obat jangka pendek yang diawasi secara langsung, dikenal dengan istilah DOT Directly Observed Theraphy
d. Pengadaan OAT secara berkesinambungan
e. Monitoring serta pencatatan dan pelaporan yang bakustandar
Strategi DOTS diatas telah dikembangkan oleh Kemitraan global dalam penanggulangan TB stop TB partnership dengan memperluas strategi dots
sebagai berikut : a.
Mencapai, mengoptimalkan dan mempertahankan mutu DOTS b.
Merespon masalah TB-HIV, MDR-TB dan tantangan lainnya c.
Berkontribusi dalam penguatan sistem kesehatan d.
Melibatkan semua pemberi pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta
Universitas Sumatera Utara
e. Memberdayakan pasien dan masyarakat
f. Melaksanakan dan mengembangankan riset
2.6. Resistensi Obat Anti Tuberkulosis OAT