Keseluruhan data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis dapat memberikan jawaban dari maslaah yang dibahas dalam penelitian ini. Dalam
31 menganalisis data, peneliti menggunakan program SPSS 18.0. Adapun metode
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.7.1. Pengujian Asumsi Klasik
3.7.1.1. Uji Normalitas
Menurut Erlina dan Mulyani 2007 : 103 “ Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu
atau residual memiliki distribusi normal “. Cara yang dapat digunakan untuk menguji apakah variabel pengganggu atau residual memiliki
distrisubsi normal adalah dengan melakukan uji Kolmogrov-Smirnov terhadap model yang diuji. Kriteria pengambilan keputusan adalah apabila
nilai signifikansi atau probabilitas lebih besar dari 0,05 maka residual memiliki distribusi normal dan apabila nilai signifikansi lebih kecil dari
0,05 maka residual tidak memiliki distribusi normal. Pengujian dengan model histogram memiliki ketentuan bahwa data normal berbentuk
lonceng. Data yang baik adalah data yang memiliki pola distribusi normal. Jika data melenceng ke kanan atau melenceng ke kiri berarti data tidak
terdistribusi secara normal. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas menurut
Ghozali 2005 : 110 sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
32 Jika data tidak normal, ada beberapa cara mengubah model regresi
menjadi normal, yaitu: 1 lakukan transformasi data, misalnya mengubah data menjadi bentuk logaritma Log atau natural ln, 2 menambah
jumlah data, 3 menghilangkan data yang dianggap sebagai penyebab tidak normalnya data, dan 4 menerima data apa adanya.
3.7.1.2. Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali 2005 : 95 “ uji autokorelasi menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pangganggu paa periode t-1 sebelumnya ”. Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi
adalah dengan melakukan pengujian Durbin Watson DW. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut :
a. Bila nilai Durbin – Watson DW terletak antara batas atas atau Upper Bound DU dan 4 – DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan
nol, berarti tidak ada autokorelasi. b. nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau Lower Bound DL,
maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol, berarti ada autokorelasi positif.
Universitas Sumatera Utara
c. Bila nilai DW lebih besar dari pada 4-DL, maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif.
33 d. Bila nilai DW terletak di antara batas atas DU dan batas bawah DL
atau DW terletak antara 4-DU dan 4-DL, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
3.7.1.3. Uji Multikolinearitas