Metafora bercitrakan abstrak ke kongkrit pada ungkapan

tau balas budi pepatah mocam malopas anjing tajopit ini mencitrakan sifat anjing yang ketika terjepit dan dilepaskan dari jepitan tersebut maka sianjing akan langsung lari tanpa permisi.

4.1.3. Metafora Bercitrakan Abstrak Ke Kongkrit

Metafora abstrak ke kongkrit adalah mengalihkan ungkapan-ungkapan yang abstrak ke ungkapan yang lebih konkrit sehingga mengandung arti tertentu.

4.1.3.1. Metafora bercitrakan abstrak ke kongkrit pada ungkapan

Metafora bercitrakan abstrak kekongkrit pada ungkapan No Dialek Batubara Bahasa Indonesia Makna 1 Intan payong Intan payung Anak kesayangan 2 Umah tango Rumah tangga Keluarga 3 Timbang aso Timbang asa Memikirkan kembali 4 Angkat bicao Angkat bicara Ikut bicara Universitas Sumatera Utara 5 Anak gampang Anak yang mudah Anak yang lahir tanpa ada status hubungan pernikahan dari orang tua si anak 6 Kojo koas Kerja keras Rajin dan gigih dalam bekerja 7 Anak haam jadah Anak haram jadah Anak yang lahir yang tidak diketahui siapa ayah nya sedangkan orangtuanya sudah lama bercerai. 8 Budak Sampan Anak Perahu Nelayan Universitas Sumatera Utara 1. Intan Payong ‘intan payung’ Konsep metafora bercitrakan abstrak kekongkrit yang memakai kata intan ‘intan’ secara leksikal memiliki arti kata benda yaitu suatu perhiasan dari batu berharga yang disandingkan dengan kata payung ‘payung’ secara leksikal memiliki arti kata penamaan benda yaitu payung alat pengaman untuk melindungi dari hujan maka jika diartikan ungkapan intan payung secara leksikal memiliki arti payung yang memiliki intan sedangkan jika diartikan menurut peribahasa ungkapan intan payong mengandung makna metafora yang mencitrakan anak kesayangan ungkapan intan payong mencitrakan harga intan yang berharga mahal sehingga harus disimpan dengan baik sebab jika tidak disimpan dengan baik akan menjadi masalah yang besar karna banyak orang yang mengincarnya dan payung yang bersipat menjaga atau melindungi dari tetesan hujan atau cahaya terik matahari, contoh kalimatnya budak intan payong “anak intan payung” 2. Umah Tanggo ‘rumah tangga’ Konsep metafora bercitrakan abstrak kekongkret yang memakai kata umah ‘rumah’ secara leksikal memiliki artikata benda yaitu bagunan untuk tempat tinggal atau tempat berteduh yang disandingkan dengan kata tanggo ‘tangga’ secara leksikal memiliki arti kata penamaan benda yaitu alat bantu untuk naik dan turun pada suatu tempat, maka jika diartikan ungkapan umah tanggo secara leksikal memiliki arti tangga yang dijadikan rumah sedangkan jika diartikan menurut peribahasa ungkapan umah tanggo mengandung makna metafora yang mana mengandung arti keluarga ungkapan umah tanggo ini Universitas Sumatera Utara mencitrakan sekelompok orang yang membuat komunitas baru yang legal dimata agama dan dimata adat kemudian akan menempuh perjalanan hidup bersama baik suka maupun duka, contoh kalimatnya semoga kelen dapat mambina umah tango yang sakinah, mawaddah, warohmah “semoga kalian dapat membina keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah”. 3. Timbang Aso ‘timbang rasa’ Konsep metafora bercitrakan abstrak kekongkret yang memakai kata timbang ‘timbang’ secara leksikal memiliki arti kata sifat yaitu tidak berat sebelah atau sama berat yang disandingkan dengan kata aso ‘asa’ secara leksikal memiliki arti pengharapan atau keinginan, maka jika diartikan ungkapan timbang aso secara leksikal memiliki arti menimbang harapan sedangkan jika diartikan menurut peribahasa ungkapan timbang aso mengandung makna metafora yang mana mengandung arti memikirkan kembali ungkapan timbang aso ini mencitrakan suatu tindakan yang bersifat pengambilan keputusan secara matang tanpa dengan memikirkan segala konsekuensi dari hasil pemikiran tersebut, contoh kalimatnya sudah selayaknyo kita timbang asokan kepado bapak bupati yang bau tepilih ni “sudah selayaknya kita timbang asakan kepada bapak bupati yang baru terpilih ini” 4. Angkat Bicao ‘Angkat Bicara’ Konsep metafora bercitrakan abstrak kekongkret yang memakai kata angkat ‘angkat’ secara leksikal memiliki arti kata kerja yaitu meninggikan atau menaikkan yang disandingkan dengan kata bicao ‘bicara’ secara leksikal Universitas Sumatera Utara memiliki arti kata kerja yaitu interaksi dengan menggunakan suara, maka jika diartikan ungkapan angkat bicao secara leksikal memiliki arti menaikkan bicara atau menaikkan interaksi melalui suara jika diartikan menurut peribahasa ungkapan angkat bicao mengandung makna metafora yang mana mengandung arti ikut bicara ungkapan angkat bicao ini mencitrakan seseorang yang ikut serta berbicara dalam sebuah permasalahan, contoh kalimatnya kalo menuut kelen salah, sudah sudah sepatutnya lah kita ni angkat bicao “kalau menurut kalian salah, sudah sepatutnya kita ini angkat bicara”. 5. Budak Gampang ‘Anak Mudah’ Konsep metafora bercitrakan abstrak kekongkret yang memakai kata anak ‘anak’ secara leksikal memiliki arti kata benda yaitu keturunan yang masih kecil baik dia itu hewan, manusia, atau tumbuhan yang disandingkan dengan kata gampang ‘mudah’ secara leksikal memiliki arti kata mudah, tidak sukar maka jika diartikan ungkapan anak gampang secara leksikal memiliki arti anak yang mudah sedangkan jika diartikan menurut peribahasa ungkapan anak gampang mengandung makna metafora yang mana mengandung arti Anak yang lahir tanpa ada status hubungan pernikahan dari kedua orang tua si anak ungkapan anak gampang ini mencitrakan anak hasil hubungan badan sepasang manusia tanpa ada status pernikahan terlebih dahulu, contoh kalimatnya malang botul nasip budah gampang nun “malang sekali nasip anak mudah itu”. 6. Kojo Koas ‘Kerja Keras’ Universitas Sumatera Utara Konsep metafora bercitrakan abstrak kekongkret yang memakai kata kojo ‘kerja’ secara leksikal memiliki arti kata kegiatan melakukan sesuatu yang disandingkan dengan kata koas ‘keras’ secara leksikal memiliki arti kata padat kuat dan tidak mudah berubah bentuknya atau tidak mudah pecah, maka jika diartikan ungkapan kojo koas secara leksikal memiliki arti suatu tindakan atau kegiatan yang padat sedangkan jika diartikan menurut peribahasa ungkapan kojo koas mengandung makna metafora yang mana mengandung arti Rajin dan gigih dalam bekerja ungkapan kojo koas ini mencitrakan tindakan seseorang dalam melakukan pekerjaan untuk mencapai cita-cita nya, contoh kalimatnya bakoja koas budak tu untu mancai makan adek-adek nyo kaona ayah omaknya udah meninggal “bekerja keras anak itu untuk mencari makan adik-adiknya karena ayah ibunya sudah meninggal dunia ” 7. Anak Haam Jadah ‘Anak Haram Jadah’ Konsep metafora bercitrakan abstrak kekongkret yang memakai kata anak ‘anak’ secara leksikal memiliki arti kata benda yaitu keturunan yang masih kecil baik dia itu hewan, manusia, atau tumbuhan yang disandingkan dengan kata haam jadah ‘haram jadah’ secara leksikal memiliki arti kata sifat yang tidak baik, maka jika diartikan ungkapan anak haam jadah secara leksikal memiliki arti anak yang tidak baik sedangkan jika diartikan menurut peribahasa ungkapan anak haam jadah mengandung makna metafora yang mana mengandung arti Anak yang lahir yang tidak diketahui siapa ayahnya sedangkan orang tuanya sudah lama bercerai ungkapan anak haam jadah ini mencitrakan perilaku buruk dari manusia yang melakukan hubungan intim dengan beberapa Universitas Sumatera Utara orang tanpa ada ikatan resmi sedangkan ia sudah lama bercerai sehingga tidak diketahui siapa ayah yang sesungguhnya, contoh kalimatnya ibolah hati manengok budak haam jadah tu “sedih hati melihat anak haram jadah itu” 8. Budak Sampan ‘Anak Perahu’ Konsep metafora bercitrakan abstrak ke kongkrit yang memakai kalimat budak sampan ‘anak perahu’ secara leksikal memiliki arti perahu yang memiliki anak, jika diartikan menurut peribahasa ungkapan Budak sampan mengandung makna metafora yang mana mengandung arti nelayan, Pepatah budak sampan ini mencitrakan manusia atau orang orang yang beraktivitas di dilaut dengan sampan, ini mencitrakan kebiasaan masyarakat Melayu yang mayoritas mata pencahariannya adalah dengan mengambil ikan ke laut sehingga masyarakat Melayu menyebut nelayan sebagai budak sampan sebab keseharian dan aktivitasnya selalu bersama sampan, contoh kalimatnya budak sampan tu tonga mandapat banyak ikan “ anak sampan itu sedang mendapat banyak ikan”.

4.1.3.2. Metafora Bercitrakan Abstrak Ke Kongkrit Pada Pepatah