Pengaruh Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea

(1)

Lampiran 1 KUESIONER

Bapak/Ibu Yth,

Dalam rangka untuk mengetahui Pengaruh Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Karyawan PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea, mohon kesediaannya untuk mengisi kuesioner dibawah ini. Atas bantuan dan partisipasinya saya ucapkan terima kasih.

Mohon diisi dengan memberikan tanda silang (X) sesuai dengan jawaban yang Bapak/Ibu anggap benar.

A. Nama : ……….

B. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan

C. Umur : a. Kurang dari 20 b. Antara 20-35 c. Antara 35-50 d. Lainnya


(2)

Isilah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan salah satu pendapat Anda atas setiap pertanyaan berdasarkan pilihan-pilihan berikut ini.

Keterangan :

SS = Sangat Setuju S = Setuju

N = Netral TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

A. Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi

Sumber : (Di adopsi) dari DeLone dan McLean (1992)

Kualitas Sistem (System Quality)

No Pertanyaan SS S N TS STS

1 Sistem mudah dan nyaman digunakan

2 Sistem mudah dipelajari oleh pengguna (user friendly)

3 Sangat mudah bagi pengguna untuk menjadi ahli dalam mengunakan sistem

4 Sistem dapat merespon dan memberikan konfirmasi dengan cepat

5 Pengguna tidak khawatir dengan keamanan sistem Dalam menjaga data pengguna

Kualitas Informasi (Information Quality)

No Pertanyaan SS S N TS STS

6 Sistem memberikan data informasi yang cukup bagi kebutuhan pengguna

7 Informasi yang dihasilkan sistem akurat, tidak bias dan bebas dari kesalahan

8 Pengguna dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dari sistem dalam waktu yang tepat 9 Sistem dapat memberikan informasi yang up to

date

10 Output sistem disajikan dalam bentuk yang tepat sehingga memudahkan pemahaman pengguna


(3)

Penggunaan Sistem (System Use)

No Pertanyaan SS S N TS STS

11 Pengguna selalu mencoba menggunakan sistem setiap kali melakukan pekerjaan

12 Pengguna berkehendak untuk melanjutkan menggunakan sistem yang ada di masa depan 13 Pengguna selalu menggunakan sistem untuk

menyelesaikan pekerjaan, karena mempunyai fitur yang membantu pekerjaan pengguna

Kepuasan Pengguna (User Satisfaction)

No Pertanyaan SS S N TS STS

14 Sistem dapat membantu menyelesaikan pekerjaan secara efisien

15 Sistem secara efektif memenuhi kebutuhan pengguna kaitannya dengan pembuatan laporan yang berhubungan dengan pekerjaan yang dilakukan

16 Pengguna merasa puas dengan pelayanan yang ada pada sistem

17 Sistem dapat membantu menyelesaikan pekerjaan secara efisien secara keseluruhan

18 Pengguna memiliki pengalaman yang menyenangkan dalam menggunakan sistem

19 Pengguna merasa bangga dalam menggunakan sistem yang ada

Dampak dan Keuntungan Sistem (Net Benefits)

No Pertanyaan SS S N TS STS

20 Sistem dapat meningkatkan produktivitas pengguna dalam menyelesaikan tugas

21 Pengguna dapat meningkatkan kinerja pelaporan setelah menggunakan sistem yang tersedia


(4)

B. Kinerja Karyawan/Pegawai

Sumber : (Di adopsi) dari Bono dan Judge (2003) dan Sing et.al. (1996)

No Pertanyaan SS S N TS STS

1 Saya menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik

2 Saya berusaha lebih keras daripada yang seharusnya 3 Saya melaksanakan pekerjaan dengan baik

4 Ketepatan saya dalam melaksanakan pekerjaan adalah baik

5 Pengetahuan saya berkaitan dengan pekerjaan utamanya adalah baik

6 Saya dapat melaksanakan pekerjaan tepat waktu 7 Rata-rata kualitas hasil pekerjaan saya adalah

sangat tinggi

8 Saya dapat bekerja sama dengan staf lain 9 Melakukan tugas yang diberikan dengan baik,

seperti menyimpan data dengan tepat, datang tepat waktu dan lain-lain.

10 Kemampuan saya mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan adalah baik

11 Saya menyelesaikan pekerjaan dengan baik sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.


(5)

Lampiran 2 Statistik Desktiptif Variabel Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

ES1 35 3.00 5.00 4.0571 .53922

ES2 35 2.00 5.00 3.8857 .83213

ES3 35 2.00 5.00 3.8571 .73336

ES4 35 2.00 5.00 3.4286 .97877

ES5 35 2.00 5.00 3.9714 .70651

ES6 35 3.00 5.00 4.0000 .54233

ES7 35 2.00 5.00 3.4857 .88688

ES8 35 3.00 5.00 3.8857 .75815

ES9 35 2.00 5.00 3.4857 .78108

ES10 35 3.00 5.00 4.2857 .57248

ES11 35 2.00 5.00 3.8857 .83213

ES12 35 2.00 5.00 4.0571 .68354

ES13 35 3.00 5.00 4.0857 .56211

ES14 35 2.00 5.00 3.4286 .97877

ES15 35 2.00 5.00 3.7714 .84316

ES16 35 2.00 5.00 3.5714 .91670

ES17 35 3.00 5.00 4.2571 .61083

ES18 35 3.00 5.00 4.3714 .54695

ES19 35 2.00 5.00 4.2857 .75035

ES20 35 2.00 5.00 3.8857 .86675

ES21 35 3.00 5.00 4.2571 .50543

ES22 35 2.00 5.00 4.2857 .75035

Valid N


(6)

Lampiran 3

Statistik Desktiptif Variabel Kinerja Karyawan PT INALUM Power Plant Paritohan-Porsea

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

K1 35 3.00 5.00 3.9714 .70651

K2 35 3.00 5.00 4.0857 .56211

K3 35 3.00 5.00 4.0571 .59125

K4 35 2.00 5.00 3.6571 .72529

K5 35 2.00 5.00 3.8286 .78537

K6 35 2.00 5.00 3.6571 .83817

K7 35 3.00 5.00 4.2000 .58410

K8 35 4.00 5.00 4.4000 .49705

K9 35 2.00 5.00 4.3143 .63113

K10 35 2.00 5.00 3.9143 .81787

K11 35 3.00 5.00 4.2857 .51856

Valid N


(7)

Lampiran 4

Reability Variabel Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 35 100.0

Excluded

(a) 0 .0

Total 35 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Item-Total Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items


(8)

Scale Statistics Scale Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted

ES1 82.4286 116.487 .587 .941

ES2 82.6000 111.188 .668 .940

ES3 82.6286 115.417 .486 .942

ES4 83.0571 105.526 .852 .937

ES5 82.5143 117.022 .398 .944

ES6 82.4857 116.492 .583 .941

ES7 83.0000 112.706 .537 .942

ES8 82.6000 111.424 .725 .939

ES9 83.0000 115.941 .420 .944

ES10 82.2000 115.576 .626 .941

ES11 82.6000 111.188 .668 .940

ES12 82.4286 111.605 .799 .938

ES13 82.4000 113.835 .789 .939

ES14 83.0571 105.526 .852 .937

ES15 82.7143 107.681 .870 .936

ES16 82.9143 107.434 .807 .937

ES17 82.2286 115.182 .614 .941

ES18 82.1143 117.222 .514 .942

ES19 82.2000 115.812 .448 .943

ES20 82.6000 109.306 .748 .938

ES21 82.2286 116.182 .658 .941

ES22 82.2000 115.812 .448 .943

Mean Variance Std. Deviation N of Items 86.4857 123.610 11.11801 22


(9)

Lampiran 5

Reability Variabel Kinerja Karyawan PT INALUM Power Plant Paritohan-Porsea

Case Processing Summary

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.870 11

Item-Total Statistics

Scale Statistics

N %

Valid 35 100.0

Excluded

(a) 0 .0

Total 35 100.0

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted

K1 40.4000 19.424 .589 .857

K2 40.2857 20.092 .632 .856

K3 40.3143 20.045 .604 .857

K4 40.7143 19.210 .607 .856

K5 40.5429 17.491 .835 .837

K6 40.7143 18.798 .563 .861

K7 40.1714 20.734 .473 .865

K8 39.9714 21.440 .414 .868

K9 40.0571 21.055 .369 .872

K10 40.4571 18.491 .630 .855


(10)

Scale Statistics

Mean Variance

Std. Deviation

N of Items 44.3714 23.593 4.85729 11


(11)

Lampiran 6

Hasil Uji Normalitas

Regression Standardized Residual

3 2

1 0

-1 -2

-3

F

re

q

u

e

n

c

y

10

8

6

4

2

0

Histogram

Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Mean =-2.3E-15 Std. Dev. =0.985


(12)

Observed Cum Prob

1.0 0.8

0.6 0.4

0.2 0.0

Ex

p

e

c

te

d

C

u

m

Pr

o

b

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual


(13)

NPar Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Efektivitas Sia

Kinerja Karyawan

N 35 35

Mean

86.4857 44.3714

Std. Deviation 11.11801 4.85729

Absolute

.137 .173

Positive .137 .173

Negative -.123 -.085

Kolmogorov-Smirnov Z .813 1.024

Asymp. Sig. (2-tailed) .524 .246

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.


(14)

Lampiran 7

Regression Standardized Predicted Value

3 2 1 0 -1 -2 R e g re s s io n St u d e n ti ze d R e s id u a l 3 2 1 0 -1 -2 -3

Scatterplot


(15)

Lampiran 8

Regresion

Variables Entered/Removed(b)

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method 1 Efektivitas

Sia(a) . Enter

a All requested variables entered.

b Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .960(a) .922 .919 1.38036

a Predictors: (Constant), Efektivitas Sia b Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B

Std.

Error Beta B

Std. Error

(Constant) 8.098 1.856 4.363 .000

Efektivitas

Sia .419 .021 .960 19.698 .000


(16)

Residuals Statistics(a)

Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation N Predicted Value 35.3600 53.8142 44.3714 4.66304 35 Std. Predicted

Value -1.933 2.025 .000 1.000 35

Standard Error of

Predicted Value .234 .533 .316 .096 35

Adjusted Predicted

Value 35.0966 53.7816 44.3611 4.66785 35

Residual -3.42595 3.09053 .00000 1.35991 35

Std. Residual -2.482 2.239 .000 .985 35

Stud. Residual -2.520 2.275 .004 1.014 35

Deleted Residual -3.53219 3.19092 .01033 1.44271 35 Stud. Deleted

Residual -2.762 2.440 .005 1.051 35

Mahal. Distance .002 4.101 .971 1.280 35

Cook's Distance .000 .182 .031 .044 35

Centered Leverage

Value .000 .121 .029 .038 35


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2007. Prosedur Penelitian, Edisi Revisi V, Rineka Cipta, Jakarta.

Andreas I. Nicolaou. 2000. A Contingency model of perceived effectiveness in accounting information system: organizational coodinational and control effects. International Journal of Accounting Information System.1 (2000) 91-105.

DeLone, W.H. and McLean, E.R. 2003. The DeLone and McLean Model of Information system success: A Ten-year Update, Journal of management Information System, 19, 9-30.

Erlina, 2008. Metodologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, USU Press, Medan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Departemen Akuntansi, 2011. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Ujian Komprehensif Program Strata Satu (S1), Medan.

Febryanty. 2009. Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Pada Sistem Pengujian dan Persetujuan Kredit Pada PT.BPR. http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/economy.

Gomes, Faustino Cardoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Andi,Yogyakarta.

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain, Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori dan praktik Aplikasi Bisnis. Andi,Yogyakarta.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2008. Departemen Pendidikan Nasional

Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisis Statistik Data Dengan SPSS, Cetakan Pertama, Penerbit Media Komunikasi, Yogyakarta.

Puspitawati. L dan Anggadini. Sri Dewi. 2008. Sistem Informasi Akuntansi.Universitas Komputer Indonesia, Bandung

Rina, Nova. 2006. Evaluasi Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Pendapatan Pada PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatra Utara Cabang Medan. http://akuntansi.usu.ac.id/jurnal-akuntansi.html

Romney, Marshall B and Paul John Steinbart. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Salembaempat, Jakarta.


(18)

Sari, Ratna 2009. Pengaruh Efektifitas penggunaan dan kepercayaan terhadap teknologi sistemin formasi akuntansi terhadap kinerja individual pada pasar swalayan di kota denpasar. http://ejournal.unud.ac.id

Siagian Sondang. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama. Cetakan Kedua, PT. Bumi Aksara. Jakarta

Sugiyono. 2009.Metode Penelitian Administrasi dilengkapi dengan metode R&D.Alfabeta, Bandung.

Teknologi Sistem Informasi Di Indonesia. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi informasi.Yogyakarta

Umar, Husein.2008 . Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Widowati, Endah dan Didi. Achjari.2004. Pengukuran Konsep Efektivitas Sistem Informasi Penelitian Pendahuluan. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi. Yogyakarta


(19)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan peneliti adalah desain kausal. Menurut Umar (2008:35) desain kausal adalah “penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubunganan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan membuktikan apakah ada pengaruh antara efektivitas sistem informasi akuntansi sebagai variabel independen terhadap kinerja karyawan PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea sebagai variabel dependen.

3.2Tempat dan Waktu Penelitian

Untuk keperluan dalam penelitian, penulis melakukan riset pada PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea yang berada diwilayah Propinsi Sumatera Utara. Dalam penelitian ini terdapat berbagai tahap-tahap yang harus penulis lalui, dimulai dari pengajuan judul, pengajuan proposal, bimbingan proposal, pengumpulan data, pengolahan data serta proses bimbingan untuk menyelesaikan tahap akhir dari penulisan skripsi ini. Waktu penelitian ini dapat dilihat secara rinci melalui tabel berikut ini:


(20)

Tabel 3.1

Tabel Waktu Penelitian

Untuk keperluan dalam penelitian, penulis melakukan riset pada PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea, Sumatera Utara. Dalam melakukan penelitian, waktu penelitian yang dilakukan adalah selama delapan bulan. Awal minggu pertama bulan September 2011, penulis mengajukan judul skripsi yang akan diteliti. Kemudian judul yang penulis ajukan disetujui oleh ketua jurusan akuntansi pada minggu ketiga bulan Desember 2011. Dalam minggu keempat bulan Desember 2011 penulis membuat dan mengajukan proposal yang telah penulis buat. Bimbingan proposal ini berlangsung dari Tahap Penelitian Bulan September 2011 Oktober 2011 November 2009 Desember 2011 Januari 2012 s/d Februari 2012 Maret 2012 s/d April 2012 Minggu ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan Judul Pengajuan Proposal Bimbingan Proposal Pengumpulan Data Pengolahan Data Bimbingan dan Penyelesaian Skripsi


(21)

minggu ketiga bulan oktober 2011 sampai minggu pertama pada bulan Desember 2011.

Setelah proposal skripsi disetujui, pada minggu ketiga sampai minggu pertama bulan Maret 2012 penulis melakukan pengumpulan data dengan mencari informasi-informasi terkait mengenai perusahaan, melakukan penyebaran kuesioner. Kuesioner yang telah dibagikan dan kembali ke penulis kemudian diolah dengan menggunakan software SPSS versi 15.0 pada minggu kedua pada bulan maret 2012. Pada minggu kedua bulan maret 2012, penulis juga telah melakukan bimbingan terhadap hasil olahan data yang telah diperoleh tersebut. Kemudian pada minggu ketiga dan keempat bulan April 2012 penulis melakukan bimbingan dan perbaikan–perbaikan terhadap skripsi yang penulis buat, sehingga pada minggu keempat bulan April 2012 skripsi ini selesai dikerjakan.

3.3Definisi Operasional

Menurut Jogiyanto (2004:56), ”variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. Berikut variabel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah menggunakan variabel independen dan variabel dependen.

1. Variabel Independen (bebas)

Adapun variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu efektivitas sistem informasi akuntansi.


(22)

2. Variabel Dependen (terikat)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea.

Definisi operasional masing-masing variable penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 3.2 Definisi Operasional Jenis

Variabel

Nama

Variabel Definisi Operasional

Independen

Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi

Efektivitas sistem informasi akuntansi merupakan seperangkat manusia dan sumber modal dalam suatu organisasi yang berpengaruh dalam pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi yang berguna bagi perusahaan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan pihak manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan perusahaan

Dependen Kinerja Karyawan

Kinerja merupakan sejauh mana seseorang melaksanakan tanggung jawab dan tugas kerjanya. Selain itu kinerja juga merupakan catatan hasil atau keluaran dari suatu fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan tertentu dalam suatu periode waktu tertentu

Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2012 3.4Skala Pengukuran Variabel


(23)

Skala Pengukuran Variabel Jenis

Variabel

Nama Variabel

Indikator Skala

Pengukuran Independen Efektivitas

Sistem Informasi Akuntansi

Indikator yang digunakan adalah indikator yang dikembangkan oleh Delone dan Mclean (1992), meliputi: service quality, information quality, system use, user satisfaction dan net benefits.

Likert

Dependen Kinerja Karyawan

Menggunakan indikator yang dikembangkan oleh Bono dan Judge (2003) dan Sing et.al. (1996), meliputi: perilaku inovatif, pengambilan inisiatif, tingkat potensi diri, manajemen waktu, pencapaian kuantitas dan kualitas pekerjaan, kemampuan diri untuk mencapai tujuan dan hubungan dengan rekan kerja.

Likert

3.5Populasi dan Sampel Penelitian 3.5.1Populasi Penelitian

Pengertian Populasi menurut Sugiyono (2009:90), yaitu: “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya”.


(24)

Berdasarkan pernyataan diatas, maka populasi dalam penelitian ini adalah para karyawan yang menggunakan sistem informasi akuntansi di PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea yang berjumlah 35 orang.

3.5.2Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:91), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa responden dalam penelitian ini adalah para karyawan yang menggunakan dan berhubungan dengan sistem informasi akuntansi di PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea. Untuk itu jumlah sampel yang dipakai pada penelitian efektivitas sistem informasi akuntansi terhadap kinerja karyawan PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea ini adalah berjumlah 35 orang.

3.6 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder yang dikumpulkan untuk mencapai tujuan penelitian.

1. Data Primer

Peneliti menggunakan data primer, data yang didapat langsung dari responden dengan cara menyebarkan kuesioner kepada karyawan PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea, dimana kuesioner tersebut dapat di isi dan di jawab oleh para responden


(25)

dengan tujuan untuk mendapatkan data-data yang akurat dari objek penelitian tentang keadaan yang sesungguhnya terjadi di lapangan. 2. Data Sekunder

Data sekunder juga dipakai oleh peneliti dalam penelitian ini. Data sekunder yang digunakan ini meliputi telaah literatur untuk membentuk landasan teori yang telah ada untuk mengukur variabel-variabel penelitian yang diperoleh daru buku-buku, jurnal, internet dan literatur terkait lainnya.

3.7Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik kuesioner. Kuesioner merupakan serangkaian pertanyaan yang tersusun secara sistematis dan standar sehingga pertanyaan yang sama dapat diajukan kepada setiap responden. Sebelum pembagian kuesioner, dilakukan pengajuan surat izin dari universitas kepada PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea yang menjadi objek penelitian.

3.8 Metode Analisa Data

Mengingat pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, maka kesunggunhan responden dalam menjawab setiap pertanyaan–pertanyaan yang diajukan oleh peneliti merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Keabsahan suatu hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur yang digunakan. Apabila alat ukur yang digunakan tidak valid atau tidak dapat dipercaya, maka


(26)

hasil penelitian yang dilakukan tidak akan menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.

3.8.1 Pengujian Kualitas Data

Dalam mengatasi hal tersebut, maka diperlukan dua macam pengujian yaitu uji validitas dan uji realibitas. Jika validitas dan realibilitas tidak diketahui, maka akibatnya menjadi fatal dalam memberikan kesimpulan ataupun memberi alasan terhadap hubungan-hubungan antar variabel, bahkan secara luas validitas dan realibilitas mencakup mutu seluruh proses pengambilan data sejak konsep disiapkan sampai data siap untuk dianalisis. Pengujian validitas merupakan pengujian yang digunakan untuk menunjukan sejauh mana suatu alat ukur itu dapat mengukur apa yang ingin diukur. Sedangkan pengujian reliabilitas merupakan pengujian yang menyangkut pada ketepatan alat ukur itu sendiri.

3.8.1.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur data yang telah di dapat setelah penelitian merupakan data yang valid atau tidak, dengan alat ukur yang telah disediakan (kuesioner). Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Pengujian validitas dapat dilakukan dengan menggunakan software SPSS (Statistik Product and Services Solution) versi 15.0. for windows, dengan kriteria sebagai berikut:


(27)

2. jika rhitung Negatif, dan rhitung < rtabel maka pernyataan tersebut tidak valid (Priyatno, 2010:90).

3.8.1.2 Uji Realibilitas

Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2008:110). Instrumen yang digunakan dalam pengujian ini adalah Cronbach alpha. Pengukuran dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach alpha ≥ 0,6. Selain itu, pengujian reliabilitas dilakukan untuk membantu menetapkan kesesuaian pengukuran (Priyatno, 2010:97).

3.9 Teknik Analisis Data 3.9.1 Metode Deskriptif

Metode penganalisaan data dengan cara menyusun data, mengelompokkan data, dan menginterprestasikan data sehingga diperoleh gambaran sebenarnya mengenai masalah yang diteliti.

3.9.2Metode Analisis Kuantitatif

Metode analisis kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk angka. Pada metode ini peneliti menggunakan metode analisis regresi linier sederhana yang digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel independen


(28)

(X) terhadap variabel dependen (Y). Analisis data menggunakan bantuan Software SPSS versi 15.0.for windows dengan rumus:

Keterangan:

Y = Kinerja Karyawan a = Konstanta

b = Koefisien arah regresi

X = Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi e = Error

3.9.3 Pengujian Asumsi Klasik 3.9.3.1 Uji Normalitas

Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi dalam model regresi berganda sebelum data dianalisis adalah dengan melakukan uji normalitas. Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi antara variabel dependen dengan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak, yang dilakukan melalui analisis grafik dan analisis statistik.

Dalam mendeteksinya dilakukan dengan cara melihat grafik histogram dan kurva normal probabilitas plot. Pada grafik histogram, suatu data dikatakan normal jika bentuk kurva memiliki kemiringan yang cenderung seimbang baik pada sisi kanan. Pada kurva normal


(29)

probabiliti plot, data dikatakan normal apabila distribusi data menyebar disekitar garis diagonal atau mengikuti arah garis diagonal.

3.9.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Suatu model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Cara yang dipakai dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas pada suatu model adalah dengan melihat grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen dengan nilai residualnya. Dasar analisis heterokedastisitas menurut Priyatno (2010:83):

1. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengidentifikasikan telah terjadi heterokedastisitas,

2. jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas atau terjadi homokedastisitas.

3.9.4 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen yaitu efektivitas sistem informasi akuntansi terhadap kinerja karyawan PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant


(30)

Paritohan-Porsea yang menjadi variabel dependen. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisa regresi linier sederhana.

3.9.4.1 Uji Signifikasi (Uji - t)

Uji-t merupakan salah satu pengujian yang dilakukan dengan tujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Hipotesis yang akan di uji adalah:

H0 : b = 0, hal ini berarti tidak ada pengaruh ekektivitas sistem informasi akuntansi terhadap kinerja karyawan PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea.

Ha : b ≠ 0, hal ini berarti sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja SKPD karyawan PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea.

Uji hipotesis ini dilakukan dilakukan dengan membandingkan signifikansi thitung dengan ketentuan:

jika signifikasi < 0,05, maka H0 diterima jika signifikasi > 0,05, maka Ha ditolak. 3.9.4.2 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan variabel-variabel independen dapat menjelaskan variasi dalam variabel dependen. Nilai koefisien determinasi (R2) adalah antara nol sampai dengan satu. Nilai R2 = 0 menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara variabel independensi terhadap variabel dependen.


(31)

variabel independen terhadap variasi dependen, sebaliknya jika nilai R2 mendekati satu menunjukkan semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variasi dependen.


(32)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat PT Indonesia Asahan Inalum

Setelah upaya memanfaatkan potensi Sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara untuk menghasilkan tenaga listrik mengalami kegagalan pada masa Pemerintahan Hindia-Belanda, Pemerintah Republik Indonesia bertekad mewujudkan pembangunan Pembangkit Listik Tenaga Air (PLTA) di Sungai tersebut. Tekad ini semakin kuat ketika tahun 1972 pemerintah menerima Nippon Koei, sebuah perusahaan konsultan Jepang laporan tentang studi kelayakan proyek PLTA dan Aluminium Asahan. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA layak untuk dibangun dengan sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari listrik yang dihasilkan.

Pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, setelah melalui perundingan-perundingan yang panjang dan dengan bantuan ekonomi dari Pemerintah Jepang untuk proyek ini, Pemerintah Republik Indonesia dan 12 Perusahaan Penanam Modal Jepang menandatangani Perjanjian Induk untuk PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium Asahan yang kemudian dikenal dengan sebutan Proyek Asahan. Keduabelas Perusahaan Penanam Modal Jepang tersebut adalah Sumitomo Chemical Company Ltd., Sumitomo Shoji Kaisha Ltd.,


(33)

Nichimen Co., Ltd., Showa Denko K.K., Marubeni Corporation, Mitsubishi Chemical Industries Ltd., Mitsubishi Corporation, Mitsui Aluminium Co., Ltd., Mitsui & Co., Ltd.

Selanjutnya, untuk penyertaan modal pada perusahaan yang akan didirikan di Jakarta kedua belas Perusahaan Penanam Modal tersebut bersama Pemerintah Jepang membentuk sebuah perusahaan dengan nama Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd. (NAA) yang berkedudukan di Tokyo pada tanggal 25 Nopember 1975. Pada tanggal 6 Januari 1976, PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), sebuah perusahaan patungan antara Pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd., didirikan di Jakarta. INALUM adalah perusahaan yang membangun dan mengoperasikan proyek Asahan, sesuai dengan Perjanjian Induk. Perbandingan saham antara Pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd. Pada waktu perusahaan didirikan adalah 10% dengan 90%. Pada tanggal 20 Juli 1979 perundingan tersebut berubah menjadi 25% dengan 75% dan sejak tanggal 29 Juni 1987 menjadi 41,13% dengan 58,87% dan pada bulan Februari 1997 menjadi 41,12% dengan 58,88%.

Untuk melaksanakan ketentuan dalam Perjanjian Induk, Pemerintah Indonesia kemudian mengeluarkan SK Presiden No. 5 tahun 1976 yang melandasi terbentuknya Otorita Pengembangan Proyek Asahan sebagai wakil Pemerintah yang bertanggung jawab atas lancarnya pembangunan dan pengembangan Proyek Asahan. INALUM dapat dicatat sebagai pelopor dan


(34)

perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang Industri Peleburan Aluminium.

PT Inalum terdiri dari PLTA Sungai Asahan di Paritohan, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir dan Pabrik Peleburan Aluminium di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara beserta seluruh prasarana yang diperlukan untuk kedua proyek, seperti : Pelabuhan, Jalan-jalan, Perumahan Karyawan, Sekolah dan lain-lain, dengan investasi yang keseluruhannya berjumlah + 411 Milyar Yen (US $ 920.476.000) = (Rp. 381.997.540.000).

Dari segi keunggulan perusahaan, Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan tidak akan tercapai tanpa hubungan baik dengan masyarakat. Sejumlah dana telah dikeluarkan untuk meningkatkan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar. Pembangunan PT INALUM merupakan suatu kesempatan yang baik buat alih teknologi dan juga harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh putera-puteri Indonesia sebagai medan latihan. Untuk memenuhi harapan ini dilakukanlah alih teknologi dari para kontraktor asing. Pembangunan PT INALUM membutuhkan teknologi yang rumit, dengan berpartisipasi dalam pembangunan proyek ini banyak karyawan Indonesia memperoleh kesempatan untuk melangkahkan kakinya kegerbang teknik konstruksi modern yang diperolehnya dari para kontraktor Jepang. Banyak pula staf Indonesia yang bekerja pada perusahaan kontraktor Jepang dan sub-kontraknya ke Jepang untuk mengikuti pelatihan.


(35)

Keunggulan lain dapat dilihat dari adanya sertifikasi yang diterima oleh PT INALUM, diantaranya :

1. Implementasi sistem Manajemen Mutu ISO-9001 di PT INALUM telah mendapat rekomendasi SGS International dan memperoleh 2 sertifikat, masing-masing :

a). Nomor AU98/1054, Februari 1998 oleh joint Accreditation System of Australia and New Zealand (JAS-ANZ).

b). Nomor ID03/0239, April 1998 oleh United Kingdom Accreditation Service (UKAS)

2. Dalam rangka turut melestarikan lingkungan PT INALUM telah mendapat sertifikat ISO 14001 No.: E55087 tentang Environmental Management System dari SGS International & UKAS, tanggal 5 April 2002.

3. PT INALUM telah mendapatkan predikat bendera biru (blue flag) dari pemerintah Indonesia dalam hal pelestarian lingkungan (Proper Evaluation).

4. Dalam hal SMK3, PT INALUM telah mendapatkan sertifikat No.: 00352/SE/2004 pada tanggal 3 Januari 2005 dengan predikat bendera emas (gold flag).

5. Untuk mendeteksi ancaman keamanan dan mengambil tindakan pencegahan di Pelabuhan, PT INALUM telah mendapatkan sertifikat ISPS Code (International Ship and Port Facility Security).


(36)

4.2 Analisis Hasil Penelitian 4.2.1 Statistik Deskriptif

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada responden yang berjumlah 35 orang karyawan.

4.2.1.1 Variabel Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (X)

Berikut tabel yang menyajikan nilai mean, standar deviasi dan jumlah responden berdasarkan jawaban yang ada dalam kuesioner.

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif Variabel Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (X)

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

ES1 35 3.00 5.00 4.0571 .53922

ES2 35 2.00 5.00 3.8857 .83213

ES3 35 2.00 5.00 3.8571 .73336

ES4 35 2.00 5.00 3.4286 .97877

ES5 35 2.00 5.00 3.9714 .70651

ES6 35 3.00 5.00 4.0000 .54233

ES7 35 2.00 5.00 3.4857 .88688

ES8 35 3.00 5.00 3.8857 .75815

ES9 35 2.00 5.00 3.4857 .78108

ES10 35 3.00 5.00 4.2857 .57248

ES11 35 2.00 5.00 3.8857 .83213

ES12 35 2.00 5.00 4.0571 .68354

ES13 35 3.00 5.00 4.0857 .56211

ES14 35 2.00 5.00 3.4286 .97877

ES15 35 2.00 5.00 3.7714 .84316

ES16 35 2.00 5.00 3.5714 .91670

ES17 35 3.00 5.00 4.2571 .61083

ES18 35 3.00 5.00 4.3714 .54695

ES19 35 2.00 5.00 4.2857 .75035

ES20 35 2.00 5.00 3.8857 .86675

ES21 35 3.00 5.00 4.2571 .50543

ES22 35 2.00 5.00 4.2857 .75035

Valid N

(listwise) 35


(37)

Berikut ini merupakan penjelasan dari tabel 4.1 mengenai statistik deskriptif variabel efektivitas sistem informasi akuntansi.

1. Tanggapan terhadap pertanyaan pertama, yang berkaitan dengan seberapa besar pengaruh sistem memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi karyawan PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea. Jawaban terendah adalah 3, sedangkan jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 4.05. Hal ini menunjukkan bahwa sistem, dalam hal ini sistem informasi akuntansi memberikan kontribusi yang pasti terhadap karyawan.

2. Tanggapan terhadap pertanyaan kedua, yang berkaitan dengan seberapa besar sistem dapat dipelajari oleh karyawan PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea. Jawaban terendah adalah 2, sedangkan jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 3,88. Hal ini menunjukkan bahwa sistem memberikan kontribusi tidak yang pasti kepada karyawan atas tingkat kemudahan dalam mempelajari sistem oleh para karyawan.

3. Tanggapan terhadap pertanyaan ketiga, yang berkaitan dengan seberapa besar kemudahan yang ditawarkan oleh sistem untuk membuat karyawan PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea menjadi ahli dalam menggunakannya. Jawaban terendah adalah 2, sedangkan jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 3,85. Hal ini menunjukkan bahwa sistem memberikan


(38)

kontribusi yang tidak pasti untuk membuat karyawan menjadi mahir dalam menggunakan sistem tersebut.

4. Tanggapan terhadap pertanyaan keempat, yang berkaitan dengan seberapa besar sistem merespon dan memberikan konfirmasi dengan cepat. Jawaban terendah adalah 2, sedangkan jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 3,42. Hal ini menunjukkan sistem memberikan kontribusi yang tidak pasti dalam merespon dan memberikan konfirmasi.

5. Tanggapan terhadap pertanyaan kelima, yang berkaitan dengan seberapa besar tingkat kepercayaan karyawan PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea terhadap keamanan sistem dalam menjaga data. Jawaban terendah adalah 2, sedangkan jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 3,97. Hal ini menunjukkan bahwa sistem memberikan kontribusi yang tidak pasti untuk menjaga data para karyawan didalam sistem tersebut.

6. Tanggapan terhadap pertanyaan keenam, yang berkaitan dengan seberapa besar sistem dapat memberikan data informasi yang cukup bagi para karyawan PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea. Jawaban terendah adalah 3, sedangkan jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 4,00. Hal ini menunjukkan bahwa sistem memberikan kontribusi yang baik dalam menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan karyawan.


(39)

7. Tanggapan terhadap pertanyaan ketujuh, yang berkaitan dengan seberapa besar keakuratan informasi yang dihasilkan sistem tanpa bebas dari kesalahan. Jawaban terendah adalah 2, sedangkan jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 3,48. Hal ini menunjukkan bahwa sistem memberikan kontribusi yang tidak pasti terhadap informasi yang dihasilkan.

8. Tanggapan terhadap pertanyaan kedelapan, yang berkaitan dengan seberapa besar sistem dapat menyediakan informasi dalam waktu yang tepat untuk para karyawan PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea. Jawaban terendah adalah 3, sedangkan jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 3,88. Hal ini menunjukkan bahwa sistem memberikan kontribusi yang tidak pasti terhadap informasi yang dibutuhkan oleh karyawan.

9. Tanggapan terhadap pertanyaan kesembilan, yang berkaitan dengan seberapa besar sistem dapat memberikan informasi yang up to date. Jawaban terendah adalah 2, sedangkan jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 3,48. Hal ini menunjukkan bahwa sistem memberikan kontribusi yang tidak pasti terhadap infomasi yang up to date.

10.Tanggapan yang diberikan terhadap pertanyaan kesepuluh, yang berkaitan dengan output yang disajikan oleh sistem untuk memudahkan pemahaman karyawan. Jawaban terendah adalah 3, jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 4,28. Hal ini


(40)

menunjukkan bahwa sistem memberikan output yang tepat yang mudah dimengerti karyawan.

11.Tanggapan yang diberikan terhadap pertanyaan kesebelas, yang berkaitan dengan penggunaan sistem oleh para karyawan setiap kali melakukan pekerjaan. Jawaban terendah adalah 2, jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 3,88. Hal ini menunjukkan bahwa sistem memberikan kontribusi tidak pasti terhadap karyawan dalam menggunakan sistem dalam melaksanakan kerjanya.

12.Tanggapan yang diberikan terhadap pertanyaan keduabelas, yang berkaitan dengan keinginan penggunaan sistem oleh para karyawan di masa depan. Jawaban terendah adalah 2, jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 4,05. Hal ini menunjukkan bahwa para karyawan memiliki keinginan yang cukup besar untuk menggunakan sistem di masa yang akan datang.

13.Tanggapan yang diberikan terhadap pertanyaan ketigabelas, yang berkaitan dengan penggunaan sistem oleh para karyawan dalam melakukan pekerjaan karena sistem mempunyai fitur yang membantu pekerjaannya. Jawaban terendah adalah 3 jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 4,08. Hal ini menunjukkan bahwa para karyawan cukup memiliki keinginan untuk selalu menggunakan sistem karena memiliki fitur yang dapat membantu pekerjaannya. 14.Tanggapan yang diberikan terhadap pertanyaan keempatbelas, yang


(41)

menyelesaikan pekerjaan secara efisien. Jawaban terendah adalah 2 jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 3,42. Hal ini menunjukkan sistem memiliki kontribusi yang tidak pasti untuk menyelesaikan pekerjaan secara efisien.

15.Tanggapan yang diberikan terhadap pertanyaan kelimabelas, yang berkaitan dengan seberapa besar sistem dapat efektif memenuhi kebutuhan para karyawan untuk membuat laporan yang berhubungan dengan yang dikerjakannya. Jawaban terendah adalah 2 jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 3,77. Hal ini menunjukkan sistem memiliki kontribusi yang tidak pasti untuk memenuhi kebutuhan karyawan dalam pembuatan laporan pekerjaannya.

16.Tanggapan yang diberikan terhadap pertanyaan keenambelas, yang berkaitan dengan seberapa besar kepuasan para karyawan terhadap sistem atas pelayanan yang diberikan oleh sistem. Jawaban terendah adalah 2 jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 3,57. Hal ini menunjukkan sistem memiliki kontribusi yang tidak pasti terhadap kepuasan para karyawan dalam menggunakan sistem.

17.Tanggapan yang diberikan terhadap pertanyaan ketujuhbelas, yang berkaitan dengan seberapa besar peran sistem dapat membantu menyelesaikan pekerjaan secara keseluruhan dan efisien. Jawaban terendah adalah 3 jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 4,25. Hal ini menunjukkan sistem memiliki kontribusi cukup baik untuk menyelesaikan pekerjaan secara keseluruhan dan efisien.


(42)

18.Tanggapan yang diberikan terhadap pertanyaan kedelapanbelas, yang berkaitan dengan seberapa besar pengalaman para karyawan yang menyenangkan terhadap sistem . Jawaban terendah adalah 3 jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 4,37. Hal ini menunjukkan sistem memiliki kontribusi yang cukup baik dalam untuk menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi para karyawan selama menggunakan sistem.

19.Tanggapan yang diberikan terhadap pertanyaan kesembilanbelas, yang berkaitan dengan seberapa besar sistem dapat menciptakan rasa bangga para karyawan dalam menggunakan sistem yang ada. Jawaban terendah adalah 2 jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 4,28. Hal ini menunjukkan sistem memiliki kontribusi yang cukup baik untuk menciptakan rasa bangga para karyawan dalam menggunakan sistem yang ada.

20.Tanggapan yang diberikan terhadap pertanyaan dua puluh, yang berkaitan dengan seberapa besar sistem dapat meningkatkan produktivitas para karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Jawaban terendah adalah 2 jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 3,88. Hal ini menunjukkan sistem memiliki kontribusi yang tidak pasti untuk meningkatkan produktivitas karyawan.

21.Tanggapan yang diberikan terhadap pertanyaan dua puluh satu, yang berkaitan dengan seberapa besar sistem dapat meningkatkan kinerja


(43)

tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 4,25. Hal ini menunjukkan sistem memiliki kontribusi yang baik untuk meningkatkan kinerja pelaporan para karyawan.

22.Tanggapan yang diberikan terhadap pertanyaan dua puluh dua, yang berkaitan dengan seberapa besar sistem dapat meningkatkan keefektifan kerja para karyawan. Jawaban terendah adalah 2 jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 4,28. Hal ini menunjukkan sistem memiliki kontribusi yang baik untuk meningkatkan keefektifan kerja para karyawan.

4.2.1.2 Variabel Kinerja Karyawan PT INALUM Power Plant Paritohan-Porsea (Y)

Selanjutnya pada halaman berikutnya akan disajikan tabel yang menunjukkan nilai mean, standar deviasi, dan jumlah responden variabel kinerja karyawan berdasarkan jawaban yang ada dalam kuesioner.


(44)

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif Variabel Kinerja Karyawan PT INALUM Power Plant Paritohan-Porsea (Y)

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

K1 35 3.00 5.00 3.9714 .70651

K2 35 3.00 5.00 4.0857 .56211

K3 35 3.00 5.00 4.0571 .59125

K4 35 2.00 5.00 3.6571 .72529

K5 35 2.00 5.00 3.8286 .78537

K6 35 2.00 5.00 3.6571 .83817

K7 35 3.00 5.00 4.2000 .58410

K8 35 4.00 5.00 4.4000 .49705

K9 35 2.00 5.00 4.3143 .63113

K10 35 2.00 5.00 3.9143 .81787

K11 35 3.00 5.00 4.2857 .51856

Valid N

(listwise) 35

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS 15, 2012 (lihat pada lampiran 3)

Berikut ini merupakan deskripsi tabel 4.2 mengenai statistik deskriptif variabel Kinerja Karyawan PT INALUM Power Plant Paritohan-Porsea.

1. Tanggapan terhadap pertanyaan pertama, yang berkaitan dengan mengukur seberapa tinggi kemampuan para karyawan PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Jawaban terendah adalah 3, jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 3,97. Hal ini menunjukkan bahwa para karyawan cukup memiliki tingkat kecakapan yang rata-rata dalam melakukan perencanaan.

2. Tanggapan terhadap pertanyaan kedua, yang berkaitan dengan mengukur seberapa besar tingkat kerja keras para karyawan PT


(45)

Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea dari pada yang seharusnya dalam melaksanakan pekerjaan. Jawaban terendah adalah 3, jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 4,08. Hal ini menunjukkan bahwa para karyawan memiliki tingkat kerja keras yang baik dalam melaksanakan pekerjaannya.

3. Tanggapan terhadap pertanyaan ketiga, yang berkaitan dengan mengukur seberapa besar para karyawan PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea melaksanakan pekerjaan dengan baik. Jawaban terendah adalah 3, jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 4,05. Hal ini menunjukkan bahwa para karyawan memiliki tingkat pekerjaan yang baik dalam melaksanakan pekerjaannya.

4. Tanggapan terhadap pertanyaan keempat, yang berkaitan dengan mengukur seberapa besar tingkat ketepatan para karyawan PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea dalam melaksanakan pekerjaan. Jawaban terendah adalah 2, jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 3,65. Hal ini menunjukkan bahwa para karyawan masih memiliki tingkat ketepatan yang kurang baik dalam melaksanakan pekerjaannya.

5. Tanggapan terhadap pertanyaan kelima, yang berkaitan dengan mengukur seberapa besar pengetahuan karyawan PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea terhadap


(46)

pekerjaan yang dilakukannya. Jawaban terendah adalah 2, jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 3,82. Hal ini menunjukkan bahwa 6. para karyawan cukup memiliki tingkat pengetahuan yang baik dalam

melaksanakan pekerjaannya.

7. Tanggapan terhadap pertanyaan keenam, yang berkaitan dengan mengukur seberapa besar tingkat ketepatan waktu para karyawan PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea dalam melaksanakan pekerjaan. Jawaban terendah adalah 2, jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 3,65. Hal ini menunjukkan bahwa para karyawan masih memiliki kekurangan atas ketepatan waktu melaksanakan pekerjaannya.

8. Tanggapan terhadap pertanyaan ketujuh, yang berkaitan dengan mengukur kualitas hasil pekerjaan para karyawan PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea dalam melaksanakan pekerjaan. Jawaban terendah adalah 3, jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 4,20. Hal ini menunjukkan bahwa para karyawan memiliki tingkat kualitas hasil pekerjaan yang baik dalam melaksanakan pekerjaan.

9. Tanggapan terhadap pertanyaan kedelapan, yang berkaitan dengan mengukur kerja sama antar karyawandalam melaksanakan pekerjaan Jawaban terendah adalah 4, jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 4,40. Hal ini menunjukkan bahwa para karyawan memiliki


(47)

tingkat kerja sama yang baik dalam melaksanakan pekerjaannya diperusahaan.

10.Tanggapan terhadap pertanyaan kesembilan, yang berkaitan dengan mengukur seberapa besar tingkat kedisiplinan para karyawan PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea secara keseluruhan. Jawaban terendah adalah 2, jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 4,31. Hal ini menunjukkan bahwa para karyawan memiliki tingkat kedisiplinan kerja yang baik secara keseluruhan dalam melaksanakan pekerjaannya.

11.Tanggapan terhadap pertanyaan kesepuluh, yang berkaitan dengan mengukur seberapa besar kemampuan para karyawan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea. Jawaban terendah adalah 2, jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 3,91. Hal ini menunjukkan bahwa para karyawan cukup memiliki kemampuan dalam mencapai tujuan perusahaan.

12.Tanggapan terhadap pertanyaan kesepuluh, yang berkaitan dengan mengukur seberapa besar kemampuan para karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Jawaban terendah adalah 3, jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 4,28. Hal ini menunjukkan bahwa para karyawan memiliki kemampuan yang baik dalam menyelesaikan pekerjaan yang ditetapkan.


(48)

Pengujian terhadap validitas dan reliabilitas instrument kuesioner yang digunakan dilakukan dengan metode construct validity. Pengukuran ini menguji makna dan isi dari suatu konsep dan alat ukur yang dipakai untuk mengukur konsep tersebut. Construct validity ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi antar skor item yang lebih besar dari batasan r-tabel yang ditentukan.

4.2.2.1 Uji Validitas Variabel Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi dan Kinerja Karyawan PT INALUM Power Plant Paritohan-Porsea

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel untuk data sejumlah (n), dengan degree of freedom (df) = n – 2, dalam penelitian ini penulis mengambil sampel (n) sebanyak 35 sampel, dengan demikian dapat dihitung df = 35 – 2 = 33. Penggunaan derajat signifikansi (α) sebesar 5% akan menghasilkan r-tabel sebesar 0,334. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 15.0 for Windows, dengan kriteria sebagai berikut.

1. Jika rhitung Positif dan rhitung > rtabel maka pernyataan tersebut valid 2. Jika rhitung Negatif dan rhitung < rtabel maka pernyataan tersebut tidak

valid (Priyatno, 2010:90).

Tabel berikut ini menyajikan hasil uji validitas terhadap item pertanyaan variabel efektivitas sistem informasi akuntansi maupun variabel kinerja karyawan PT INALUM Power Plant Paritohan-Porsea.


(49)

Tabel 4.3

Hasil Uji Validitas Variabel Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

ES1 82.4286 116.487 .587 .941

ES2 82.6000 111.188 .668 .940

ES3 82.6286 115.417 .486 .942

ES4 83.0571 105.526 .852 .937

ES5 82.5143 117.022 .398 .944

ES6 82.4857 116.492 .583 .941

ES7 83.0000 112.706 .537 .942

ES8 82.6000 111.424 .725 .939

ES9 83.0000 115.941 .420 .944

ES10 82.2000 115.576 .626 .941

ES11 82.6000 111.188 .668 .940

ES12 82.4286 111.605 .799 .938

ES13 82.4000 113.835 .789 .939

ES14 83.0571 105.526 .852 .937

ES15 82.7143 107.681 .870 .936

ES16 82.9143 107.434 .807 .937

ES17 82.2286 115.182 .614 .941

ES18 82.1143 117.222 .514 .942

ES19 82.2000 115.812 .448 .943

ES20 82.6000 109.306 .748 .938


(50)

ES22 82.2000 115.812 .448 .943 Sumber: Hasil Olahan Data SPSS 15, 2012 (lihat pada lampiran 4)

Tabel 4.4

Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan PT INALUM Power Plant Paritohan-Porsea

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS 15, 2012 (lihat pada lampiran 5)

Valid atau tidaknya data tersebut dilihat dari uji validitas yang ada pada kolom Corrected Item-Total Correlation yang menunjukkan korelasi antara skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Dari hasil pengujian terlihat bahwa seluruh pernyataan yang diberikan dinyatakan valid. Dikatakan valid karena nilai

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

K1 40.4000 19.424 .589 .857

K2 40.2857 20.092 .632 .856

K3 40.3143 20.045 .604 .857

K4 40.7143 19.210 .607 .856

K5 40.5429 17.491 .835 .837

K6 40.7143 18.798 .563 .861

K7 40.1714 20.734 .473 .865

K8 39.9714 21.440 .414 .868

K9 40.0571 21.055 .369 .872

K10 40.4571 18.491 .630 .855


(51)

corrected item-total correlation lebih besar dari nilai rtabel yaitu sebesar 0,334.

4.2.2.2 Uji Reliabilitas Variabel Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi dan Kinerja Karyawan PT INALUM Power Plant Paritohan-Porsea.

Uji ini digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama. Berikut merupakan kriteria dalam uji reliabilitas.

1. Jika ralpha Positif dan ralpha > rtabel maka pernyataan reliabel

2. Jika ralpha Negatif dan ralpha < rtabel maka pernyataan tidak reliabel (Priyatno, 2010:97).

Untuk reliabilitas instrumennya yang skornya dalam bentuk skala dapat digunakan koefisien Alpha dari Cronbach. Apabila Cronbach Alpha yang kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan jika nilai Cronbach Alpha 0,7 dapat diterima dan reliabilitas dengan nilai Cronbach Alpha 0,8 atau diatasnya adalah baik. Adapun hasil pengolahan data untuk uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.5

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS15, 2012 (lihat pada lampiran 4) Cronbach's

Alpha N of Items


(52)

Dalam tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel evaluasi anggaran sebesar 0,943 hal ini mengindikasikan bahwa item pernyataan pada variabel Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi dinyatakan reliabel karena Cronbach’s Alpha ≥ 0,6.

Tabel 4.6

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan PT INALUM Power Plant Paritohan-Porsea.

Cronbach's

Alpha N of Items

.870 11

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS15, 2012 (lihat pada lampiran 5)

Nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel Kinerja Karyawan PT INALUM Power Plant Paritohan-Porsea pada tabel 4.6 adalah sebesar 0,870 hal ini mengindikasikan bahwa item-item pernyataan pada variabel kinerja Karyawan PT INALUM Power Plant Paritohan-Porsea memiliki reliabilitas tinggi, karena Cronbach’s Alpha untuk variabel ini ≥ 0,6. 4.2.3 Hasil Uji Asumsi Klasik

Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan uji regresi linear sederhana. Adapun pengujian ini terdiri dari uji normalitas dan uji heteroskedastisitas.


(53)

Regression Standardized Residual 3 2 1 0 -1 -2 -3 F re q u e n c y 10 8 6 4 2 0 Histogram

Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Mean =-2.3E-15 Std. Dev. =0.985

N =35

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng.

Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau ke kanan. Uji normalitas ini dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Dalam analisis grafik dilakukan dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot. Kemudian untuk analisisnya dilakukan dengan alat uji Kolmogorv – Smirnov. Untuk melihat hasil pengujian normalitas yang telah dilakukan, maka dapat dilihat dari gambar histogram pada halaman berikut.


(54)

Gambar 4.1 Histogram

Sumber: Hasil Olahan SPSS 15, 2012

Grafik histogram pada gambar 4.1 menunjukkan pola distribusi yang normal, karena grafik tidak melenceng ke kiri ataupun menceng ke kanan. Dengan demikian, maka hasil dari model regresi tersebut telah memenuhi asumsi normalitas. Begitu pula dengan hasil uji normalitas yang dilakukan dengan menggunakan grafik normal p-plot berikut.

Gambar 4.2 Normal P-P Plot

Gambar 4.2 Normal P-P Plot

Sumber: Hasil Olahan SPSS 15, 2012 Observed Cum Prob

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Ex

p

ec

te

d

C

u

m

Pr

o

b

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual


(55)

Grafik normal plot yang terlihat pada gambar 4.2 diatas terlihat titik–titik menyebar di setiap garis dan penyebaran titiknya tidak jauh dari garis diagonal. Dua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi yang ada tidak menyalahi asumsi normalitas. Pengujian normalitas yang hanya menggunakan grafik dapat menyesatkan apabila tidak teliti dalam pemahamannya. Oleh sebab itu, untuk lebih meyakinkan alangkah baiknya dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan statistik, agar hasil pengujian lebih meyakinkan.

Untuk memastikan data yang berada di sepanjang garis diagonal tersebut berdistribusi normal, maka dilakukan uji kolmogorov – smirnov (uji K – S) untuk membuktikannya. Apabila tingkat signifikan > 0,05 maka data itu telah terdistribusi dengan normal. Namun jika signifikan < 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi secara normal.

Hasil pengujian normalitas terhadap variabel independen dan variabel dependen dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov disajikan dalam tabel 4.7 berikut.

Tabel 4.7

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Efektivitas Sia

Kinerja Karyawan

N 35 35

Normal

Parameters(a,b)

Mean

86.4857 44.3714

Std. Deviation 11.11801 4.85729

Most Extreme Differences

Absolute

.137 .173

Positive .137 .173


(56)

Kolmogorov-Smirnov Z .813 1.024

Asymp. Sig. (2-tailed) .524 .246

a Test distribution is Normal.

Sumber: Hasil Olahan SPSS 15, 2012 (lihat pada lampiran 6)

Hasil pengolahan data pada tabel 4.7 diatas menunjukkan nilai Kolmogorov – Smirnov adalah sebesar 0,813 dan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,524. Nilai signifikan tersebut > 0,05 yang berarti data residual tersebut berdistribusi normal.

4.2.3.2 Hasil Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedatisitas ditujukan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah heterokedastisitas dengan melihat ada tidaknya terbentuk pola tertentu pada grafik scatterplot di sekitar nilai X dan Y. Apabila terbentuk satu pola tertentu, maka hal tersebut merupakan terjadi gejala heterokedastisitas. Hasil pengujian gejala heterokedastisitas ditunjukkan pada gambar berikut.

re ss io n St u d en ti ze d R es id u al 3 2 1 0 -1 -2 Scatterplot


(57)

Gambar 4.3 Scatterplot

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS15, 2012

Dalam grafik scatterplot tersebut terlihat bahwa titik-titik tersebar secara acak. Baik itu yang tersebar di atas angka 0 sumbu Y, maupun yang tersebar di bawah angka 0 sumbu Y. Hal ini mencerminkan bahwa tidak terjadinya heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi tersebut layak digunakan untuk memprediksi Kinerja Karyawan PT INALUM Power Plant Paritohan- Porsea berdasarkan variabel independen Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi.

4.2.4 Hasil Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan bertujuan untuk menguji apakah ada atau tidak pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Metode pengujian hipotesis yang dilakukan dalam menganalisis regresi adalah metode enter. Pengujian tersebut ditunjukkan dalam tabel – tabel berikut.

Tabel 4.8

Variables Entered/Removed(b)

a All requested variables entered. Model

Variables Entered

Variables

Removed Method 1 Efektivitas


(58)

b Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS15, 2012 (lihat pada lampiran 8)

4.2.4.1 Hasil Uji Koefisien Determinan (R²)

Koefisien determinan (R2) atau R-Square digunakan untuk melihat berapa besar variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen. Dengan kata lain, koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel. Dalam hal ini koefisien digunakan untuk mengetahui seberapa jauh variabel Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (X) menjelaskan variabel Kinerja Karyawan PT INALUM Power Plant Paritohan-Porsea (Y).

Tabel 4.9 Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .960(a) .922 .919 1.38036

a Predictors: (Constant), Efektivitas Sia b Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS15, 2012 (lihat pada lampiran 8) Hasil analisis regresi secara keseluruhan berdasarkan tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa R sebesar 0,960. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara efektivitas sistem informasi akuntansi dengan kinerja karyawan mempunyai hubungan yang tinggi, yaitu sebesar 96%. R


(59)

Square digunakan digunakan apabila variabel indpenden yang digunakan hanya satu variabel. Apabila digunakan lebih dari satu variabel independen, maka digunakan Adjusted R Square. Nilai R Square dalam penelitian ini sebesar 92,2%, ini menjelaskan bahwa kemampuan variabel Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi menjelaskan variabel Kinerja Karyawan PT INALUM Power Plant Paritohan-Porsea sebesar 92,2% dan selebihnya 7,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.10 Hasil Uji t Coefficients (a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B

Std.

Error Beta B

Std. Error

1 (Constant) 8.098 1.856 4.363 .000

Efektivitas

Sia .419 .021 .960 19.698 .000

a Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS15, 2012 (lihat pada lampiran 8) 4.2.4.2 Hasil Uji t

Hasil pengolahan untuk uji t dapat dilihat pada tabel 4.10 diatas. Hasil uji t tersebut didapat thitung untuk variabel efektivitas sistem informasi akuntansi adalah 4,363 dan nilai ttabel bernilai 1,692 sehingga thitung > ttabel (4,363> 1,692). Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel efektivitas sistem informasi


(60)

akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dengan signifikan (0,000 < 0,05).

Model persamaan regresi yang diperoleh berdasarkan tabel 4.10 pada kolom Unstandardized Coefficients bagian B.

Y = 8,098 + 0,419X + e Keterangan:

1. Konstanta sebesar 8,098 menunjukkan bahwa apabila tidak adanya efektivitas sistem informasi akuntansi, maka kinerja karyawan PT INALUM Power Plant Paritohan-Porsea sebesar 8,098.

2. Untuk koefisien 0,419 menyatakan bahwa efektivitas sistem informasi akuntansi (X) memberikan pengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT INALUM Power Plant Paritohan-Porsea (Y). Hal ini berarti setiap adanya peningkatan efektivitas sistem informasi akuntansi 1%, maka akan diikuti dengan kenaikan kinerja karyawan PT INALUM Power Plant Paritohan-Porsea sebesar 0,419. Dengan asumsi pada variabel lain tidak ada perubahan atau tetap.

Standar error (e) menunjukkan tingkat kesalahan pengganggu.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan peneliti, maka diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa variabel efektivitas sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap variabel kinerja karyawan PT


(61)

95%. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rina (2006) dan penelitian Sari (2009) yang menyatakan bahwa efektivitas sistem informasi akuntansi memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja karyawan.

Pengujian hipotesis mengungkapakan bahwa efektivitas sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap variabel kinerja karyawan PT INALUM Power Plant Paritohan-Porsea, dengan nilai R sebesar 0,960. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara efektivitas sistem informasi akuntansi dengan kinerja karyawan PT INALUM Power Plant Paritohan-Porsea mempunyai hubungan yang tinggi, yaitu sebesar 96%. Dikatakan tinggi karena angka tersebut berada diatas 50%. Nilai R Square dalam penelitian ini adalah sebesar 0,922 atau 92,2%. Ini menjelaskan bahwa variabel dependen (kinerja karyawan PT INALUM Power Plant Paritohan-Porsea) mampu dijelaskan oleh variabel independen (efektivitas sistem informasi akuntansi) sebesar 92,2% dan selebihnya 7,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini, kemungkinan dijelaskan oleh variabel motivasi, penggajian dan sebagainya.

Standart error of the estimate memiliki nilai sebesar 1,3803, dimana semakin kecil nilai ini, maka akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi efektivitas sistem informasi akuntansi. Hasil ini membuktikan bahwa semakin tinggi efektivitas sistem informasi akuntansi yang dilakukan, maka semakin tinggi pula kinerja karyawan yang dihasilkan. Sebaliknya, apabila semakin rendah efektivitas sistem informasi akuntansi yang dilakukan, maka semakin rendah pula kinerja karyawan yang dihasilkan.


(62)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dapat diambil beberapa kesimpulan mengenai pengaruh efektivitas sistem informasi akuntansi terhadap kinerja karyawan PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea, sebagai berikut:

1. Efektivitas sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Berdasarkan hasil ini maka Ha diterima dan H0 ditolak. Hal ini berarti variabel efektivitas sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap variabel kinerja karyawan PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea.

2. Nilai R Square dalam penelitian ini sebesar 92,2%, ini menjelaskan bahwa kemampuan variabel efektivitas sistem informasi akuntansi menjelaskan variabel kinerja karyawan PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea sebesar 92,2% dan selebihnya 7,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.

3. Standart error of the estimate memiliki nilai sebesar 1,3803, dimana semakin kecil nilai ini, maka akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi efektivitas sistem informasi akuntansi. Hasil ini membuktikan


(63)

maka semakin tinggi pula kinerja karyawan yang dihasilkan. Sebaliknya, apabila semakin rendah efektivitas sistem informasi akuntansi yang dilakukan, maka semakin rendah pula kinerja karyawan yang dihasilkan.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini tidak terlepas dari beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Dalam penelitian ini penulis mengakui adanya kekuangan dan keterlambatan dalam pengumpulan data yang dibutuhkan untuk penelitian ini yaitu kuesioner. Hal ini dikarenakan jauhnya lokasi atau tempat diadakannya penelitian yaitu di daerah Paritohan-Porsea, sehingga waktu yang dibutuhkan cukup banyak untuk mengumpulkan data atau kuesioner tersebut.

2. Dengan menggunakan kuesioner dapat memungkinkan adanya respon yang kurang dari beberapa responden yang dapat disebabkan karena tidak serius dalam menjawab pertanyaan yang ada dalam kuesioner.

5.3 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka penulis menyertakan saran yang ingin diberikan:

1. PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea sudah memiliki sistem informasi akuntansi yang baik, sehingga ada baiknya untuk kedepannya sistem informasi akuntansi ini dapat lebih dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan perkembangan teknologi demi menciptakan sistem informasi akuntansi yang berguna, memadai serta


(64)

memiliki manfaat penting dari konsep didirikannya suatu sistem yaitu efisiensi dan efektivitas.

2. Ada baiknya apabila penelitian ini dilanjutkan dikemudian hari, peneliti selanjutnya dapat menambahkan beberapa variabel untuk mengetahui dan mengukur tingkat kinerja karyawan di PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea agar dapat ditemukan hal-hal lain yang dapat menjadi tambahan masukan bagi perusahaan yang diteliti.

3. Dalam melakukan penelitian selanjutnya, sebaiknya peneliti menggunakan metode observasi atau pengamatan langsung kepada objek penelitian. Dengan observasi diharapkan peneliti akan memperoleh data dan hasil yang lebih akurat. Selain itu, kebanyakan objek penelitian hanya bersedia datanya diambil apabila dilakukan dengan observasi karena tidak perlu menunggu waktu yang lama seperti pada saat harus mengisi kuesioner.

Hal yang paling penting, kiranya hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kinerja karyawan di PT Indonesia Asahan Aluminium Power Plant Paritohan-Porsea. Selain itu juga penulis mengharapkan kiranya hasil penelitian ini dapat dilengkapi pada penelitian– penelitian yang akan dilakukan selanjutnya dan dapat dijadikan sebagai referensi serta menjadi acuan untuk pengembangan kinerja karyawan pada masa yang akan datang.


(65)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem

2.1.1 Pengertian Sistem

Pendefinisian sistem dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu pendekatan atas fisik dan pendekatan atas fungsi. Secara fisik sistem adalah sekumpulan dari unsur/elemen yang berinteraksi dan bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Dilihat dari fungsinya, sistem adalah jaringan dari prosedur-prosedur yang berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Jogiyanto (2005:1) sistem yaitu: “suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”. Dari pengertian dan kedua pendekatan tersebut dapat di simpulkan bahwa sistem adalah sekelompok komponen atau elemen yang berhubungan satu sama lain dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.

2.1.2 Komponen dan Karakteristik Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub-sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem.


(66)

Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

Apabila dibayangkan dalam suatu sistem ada subsistem yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, tentunya sistem tersebut tidak akan berjalan atau mungkin juga sistem tersebut rusak sehingga tujuan dari adanya sistem tersebut tidak tercapai.

Sistem mempunyai 3 (tiga) komponen dasar yang saling berinteraksi, yaitu:

1. masukan (input), meliputi menangkap dan mengumpulkan elemen yang memasuki sistem untuk diproses,

2. proses (processing), meliputi proses perubahan yang mengubah input menjadi output,

3. keluaran atau hasil (output), meliputi perpindahan elemen yang telah dihasilkan oleh proses perubahan kedalam tujuan akhirnya, Sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, meliputi fasilitas (berdasar tinjauan komponen) dan aktivitas (berdasar tinjauan prosedur) dan berikut adalah apabila ditinjau berdasarkan komponen-komponen yang membangun sistem.

1. Tujuan Sistem

Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar supaya target tersebut itu bisa dicapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih


(67)

2. Batas sistem

Batas sistem merupakan garis abstraksi yang memisahkan antara sistem dan lingkungannya. Batas sistem ini bagi umat manusia sangat relatif dan tergantung kepada tingkat pengetahuan dan situasi dan kondisi yang dirasakan oleh orang yang melihat sistem tersebut.

3. Sub Sistem

Sub sistem merupakan komponen atau bagian dari suatu sistem. Subsistem ini bisa fisik ataupun abstrak. Suatu sub sistem memiliki sub sistem yang lebih kecil dan seterusnnya.

4. Hubungan Sistem

Hubungan sistem adalah hubungan yang terjadi antara sub sistem dengan sub sistem lainnya yang setingkat atau antara sub sistem dengan sistem yang lebih besar.

5. Input-proses-output

Tiga macam komponen suatu sistem/sub sistem adalah input, proses dan output. Input merupakan segala sesuatu yang masuk kedalam suatu sistem, proses merupakan perubahan dari input menjadi output sedangkan output merupakan hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan dari keberadaan sistem.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Hal ini dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini.


(68)

1. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem abstrak (abstract system) dan Sistem Fisik (Physical system). Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik seperti sistem teologia, sistem fisik (physical system) merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh manmachine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga output dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat


(1)

yang lain yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu. Terima kasih untuk perhatian, semangat, motivasi, dukungan dan doanya selalu.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu dengan hati yang tulus dan ikhlas penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca khususnya Bapak/Ibu Dosen yang dapat berguna untuk menyempurnakan skripsi ini.

Medan, April 2012 Penulis,

Fransen Jonathan T


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem ... 6

2.1.1 Pengertian Sistem ... 6

2.1.2 Komponen dan Karakteristik Sistem ... 6

2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 8

2.2 Pengertian Informasi ... 11

2.3 Pengertian Sistem Informasi ... 12

2.3.1 Elemen Sistem Informasi ... 13

2.4 Pengertian Akuntansi ... 14

2.5 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 15

2.6 Pengertian Efektifitas ... 18

2.6.1 Pengukuran Efektifitas Sistem Informasi ... 18

2.7 Pengertian Kinerja ... 19

2.8 Pengertian Kinerja Karyawan ... 20

2.8.1 Konsep Kinerja Karyawan ... 22

2.9 Review Penelitian Terdahulu ... 22

2.10 Kerangka Konseptual ... 24

2.11 Hipotesis Penelitian ... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 26

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

3.3 Definisi Operasional ... 28

3.4 Skala Pengukuran Variabel ... 30

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian ... 30

3.5.1 Populasi Penelitian ... 30

3.5.2 Sampel Penelitian ... 31


(3)

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 32

3.8 Metode Analisa Data ... 33

3.8.1 Pengujian Kualitas Data ... 33

3.8.1.1 Uji Validitas ... 34

3.8.1.2 Uji Reabilitas ... 34

3.9 Teknik Analisis Data ... 35

3.9.1 Metode Deskriptif ... 35

3.9.2 Metode Analisis Kuantitatif ... 35

3.9.3 Pengujian Asumsi Klasik ... 36

3.9.3.1 Uji Normalitas ... 36

3.9.3.2 Uji Heteroskedastisitas ... 36

3.9.4 Pengujian Hipotesis ... 37

3.9.4.1 Uji Signifikasi (Uji-t) ... 37

3.9.4.2 Koefisien Determinasi (R2)... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 39

4.1.1 Sejarah Singkat PT Indonesia Asahan Inalum ... 39

4.2 Analisis Hasil Penelitian ... 43

4.2.1 Statistik Deskriptif ... 43

4.2.1.1 Variabel Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (X) ... 43

4.2.1.2 Variabel Kinerja Karyawan PT INALUM Power Plant Paritohan-Porsea (Y) ... 50

4.2.2 Hasil Uji Kualitas Data ... 54

4.2.2.1 Uji Validitas Variabel Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi dan Kinerja Karyawan PT INALUM Power Plant Paritohan-Porsea ... 55

4.2.2.2 Uji Reliabilitas Variabel Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi dan Kinerja Karyawan PT INALUM Power Plant Paritohan-Porsea ... 58

4.2.3 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 59

4.2.3.1 Hasil Uji Normalitas... 59

4.2.3.2 Hasil Uji Heterokedastisitas... 63

4.2.4 Hasil Pengujian Hipotesis ... 64

4.2.4.1 Hasil Uji Koefisien Determinan (R²) ... 65

4.2.4.2 Hasil Uji t ... 66

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 70

5.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72 LAMPIRAN


(4)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 23

Tabel 3.1 Tabel Waktu Penelitian ... 27

Tabel 3.2 Definisi Operasional ... 29

Tabel 3.3 Skala Pengukuran Variabel ... 30

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Efektivitas SIA (X) ... 43

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Kinerja Karyawan PT INALUM (Y) ... 51

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Efektivitas SIA ... 56

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan PT INALUM ... 57

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Efektivitas SIA ... 58

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan PT INALUM ... 59

Tabel 4.7 One-Sample Kolmogorv-Smirnov Test ... 62

Tabel 4.8 Variabel Entered/Removedb ... 64

Tabel 4.9 Model Summaryb ... 65


(5)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 24

Gambar 4.1 Grafik Histogram ... 60

Gambar 4.2 Grafik Normal Plot... 61


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner ... 74

Lampiran 2 Statistik Desktiptif Variabel Efektivitas SIA ... 78

Lampiran 3 Statistik Deskriptif Variabel Kinerja Karyawan PT INALUM ... 79

Lampiran 4 Reliability Variabel Efektivitas SIA ... 80

Lampiran 5 Reliability Variabel Kinerja Karyawan PT INALUM ... 82

Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas Data ... 84

Lampiran 7 Scatterplot ... 87