Gambaran Umum Perusahaan .1 Sejarah Singkat PT Indonesia Asahan Inalum

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat PT Indonesia Asahan Inalum Setelah upaya memanfaatkan potensi Sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara untuk menghasilkan tenaga listrik mengalami kegagalan pada masa Pemerintahan Hindia-Belanda, Pemerintah Republik Indonesia bertekad mewujudkan pembangunan Pembangkit Listik Tenaga Air PLTA di Sungai tersebut. Tekad ini semakin kuat ketika tahun 1972 pemerintah menerima Nippon Koei, sebuah perusahaan konsultan Jepang laporan tentang studi kelayakan proyek PLTA dan Aluminium Asahan. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA layak untuk dibangun dengan sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari listrik yang dihasilkan. Pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, setelah melalui perundingan- perundingan yang panjang dan dengan bantuan ekonomi dari Pemerintah Jepang untuk proyek ini, Pemerintah Republik Indonesia dan 12 Perusahaan Penanam Modal Jepang menandatangani Perjanjian Induk untuk PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium Asahan yang kemudian dikenal dengan sebutan Proyek Asahan. Keduabelas Perusahaan Penanam Modal Jepang tersebut adalah Sumitomo Chemical Company Ltd., Sumitomo Shoji Kaisha Ltd., Nippon Light Metal Company Ltd., C. Itoh Co., Ltd., Nissho Iwai Co., Ltd., Universitas Sumatera Utara Nichimen Co., Ltd., Showa Denko K.K., Marubeni Corporation, Mitsubishi Chemical Industries Ltd., Mitsubishi Corporation, Mitsui Aluminium Co., Ltd., Mitsui Co., Ltd. Selanjutnya, untuk penyertaan modal pada perusahaan yang akan didirikan di Jakarta kedua belas Perusahaan Penanam Modal tersebut bersama Pemerintah Jepang membentuk sebuah perusahaan dengan nama Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd. NAA yang berkedudukan di Tokyo pada tanggal 25 Nopember 1975. Pada tanggal 6 Januari 1976, PT Indonesia Asahan Aluminium INALUM, sebuah perusahaan patungan antara Pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd., didirikan di Jakarta. INALUM adalah perusahaan yang membangun dan mengoperasikan proyek Asahan, sesuai dengan Perjanjian Induk. Perbandingan saham antara Pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd. Pada waktu perusahaan didirikan adalah 10 dengan 90. Pada tanggal 20 Juli 1979 perundingan tersebut berubah menjadi 25 dengan 75 dan sejak tanggal 29 Juni 1987 menjadi 41,13 dengan 58,87 dan pada bulan Februari 1997 menjadi 41,12 dengan 58,88. Untuk melaksanakan ketentuan dalam Perjanjian Induk, Pemerintah Indonesia kemudian mengeluarkan SK Presiden No. 5 tahun 1976 yang melandasi terbentuknya Otorita Pengembangan Proyek Asahan sebagai wakil Pemerintah yang bertanggung jawab atas lancarnya pembangunan dan pengembangan Proyek Asahan. INALUM dapat dicatat sebagai pelopor dan Universitas Sumatera Utara perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang Industri Peleburan Aluminium. PT Inalum terdiri dari PLTA Sungai Asahan di Paritohan, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir dan Pabrik Peleburan Aluminium di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara beserta seluruh prasarana yang diperlukan untuk kedua proyek, seperti : Pelabuhan, Jalan-jalan, Perumahan Karyawan, Sekolah dan lain-lain, dengan investasi yang keseluruhannya berjumlah + 411 Milyar Yen US 920.476.000 = Rp. 381.997.540.000. Dari segi keunggulan perusahaan, Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan tidak akan tercapai tanpa hubungan baik dengan masyarakat. Sejumlah dana telah dikeluarkan untuk meningkatkan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar. Pembangunan PT INALUM merupakan suatu kesempatan yang baik buat alih teknologi dan juga harus dimanfaatkan sebaik- baiknya oleh putera-puteri Indonesia sebagai medan latihan. Untuk memenuhi harapan ini dilakukanlah alih teknologi dari para kontraktor asing. Pembangunan PT INALUM membutuhkan teknologi yang rumit, dengan berpartisipasi dalam pembangunan proyek ini banyak karyawan Indonesia memperoleh kesempatan untuk melangkahkan kakinya kegerbang teknik konstruksi modern yang diperolehnya dari para kontraktor Jepang. Banyak pula staf Indonesia yang bekerja pada perusahaan kontraktor Jepang dan sub- kontraknya ke Jepang untuk mengikuti pelatihan. Universitas Sumatera Utara Keunggulan lain dapat dilihat dari adanya sertifikasi yang diterima oleh PT INALUM, diantaranya : 1. Implementasi sistem Manajemen Mutu ISO-9001 di PT INALUM telah mendapat rekomendasi SGS International dan memperoleh 2 sertifikat, masing-masing : a. Nomor AU981054, Februari 1998 oleh joint Accreditation System of Australia and New Zealand JAS-ANZ. b. Nomor ID030239, April 1998 oleh United Kingdom Accreditation Service UKAS 2. Dalam rangka turut melestarikan lingkungan PT INALUM telah mendapat sertifikat ISO 14001 No.: E55087 tentang Environmental Management System dari SGS International UKAS, tanggal 5 April 2002. 3. PT INALUM telah mendapatkan predikat bendera biru blue flag dari pemerintah Indonesia dalam hal pelestarian lingkungan Proper Evaluation. 4. Dalam hal SMK3, PT INALUM telah mendapatkan sertifikat No.: 00352SE2004 pada tanggal 3 Januari 2005 dengan predikat bendera emas gold flag. 5. Untuk mendeteksi ancaman keamanan dan mengambil tindakan pencegahan di Pelabuhan, PT INALUM telah mendapatkan sertifikat ISPS Code International Ship and Port Facility Security. Universitas Sumatera Utara 4.2 Analisis Hasil Penelitian 4.2.1 Statistik Deskriptif