Larangan dan Batasan Pemberian Bank Garansi

sudah mulai bisa mengerjakan proyek. Apabila usaha pemborongan itu dinilai layak oleh bank, maka bank dapat memberikan kredit konstruksi, yang diperhitungkan dengan bank garansi uang muka, untuk menyelesaikan proyek.

D. Larangan dan Batasan Pemberian Bank Garansi

Pemberian ataupun penerbitan bank garansi terdapat adanya larangan dan pembatasan. Adanya larangan dan batasan ini bertujuan untuk melindungi serta menjamin rasa kepastian hukum dan kepentingan masyarakat nasabah agar bank-bank dalam pemberian garansi selalu berpedoman dan melaksanakan asas- asas perbankan serta untuk menjaga kepercayaan terhadap bank garansi itu sendiri. Berdasarkan Suran Edaran Nose: S 10-DIRADK042003 tentang Bank Garansi Bank Rakyat Indonesia Persero, dalam rangka melindungi kepentingan kepentingan masyarakat serta bank-bank dalam melaksanakan asas-asas perbankan yang sehat, maka BG atau standby LC tidak boleh memuat hal-hal berikut ini: 1. Syarat-syarat yang terlebih dahulu harus dipenuhi untuk berlakunya BG atau standby LC, misalnya BG atau LC yang sudah diterbitkan tersebut baru berlaku setelah pihak yang dijamin menyetor sejumlah uang; dan 2. Ketentuan bahwa BG atau standby LC dapat diubah atau dibatalkan secara sepihak, misalnya oleh bank atau pihak yang dijamin. Universitas Sumatera Utara Dalam SK Direksi Bank Indonesia Nomor 2388KDir tanggal 18 Maret 1991 terdapat ketentuan-ketentuan mengenai larangan dan batasan dalam pemberian bank garansi. Larangan-larangan yang arus ditaati oleh bank dalam memberikan dan menerbitkan bank garansi berdasarkan SK Direksi Bank Indonesia Nomor 2388KDir sebagaimana disebutkan di atas adalah sebagai berikut: 1. Syarat-syarat yang terlebih dahulu harus dipenuhi oleh pihak yang dijamin untuk berlakunya bank garansi, misalnya bank garansi baru berlaku setelah pihak yang dijamin menyetorkan sejumlah uang; 2. Ketentuan-ketentuan bahwa garansi dapat diubah atau dibatalkan secara sepihak, misalnya diubah atau dibatalkan oleh bank atau pihak yang dijamin; dan 3. Membuat kata-kata yang dapat diartikan perubahan tanggal berakhirnya bank garansi. Mengingat bahwa setiap pemberian bank garansi selalu terkandung unsur resiko, maka bank hanya diperkenankan untuk memberikan bank garansi sesuai dengan kemampuan keuangan bank yang bersangkutan. Bank Indonesia menetapkan pembatasan pemberian bank garansi sebagai berikut: 1. Pemberian garansi dalam rangka penerimaan kredit luar negeri hanya diperbolehkan dengan ketentuan bahwa jumlah keseluruhan pemberian garansi dimaksud tidak melebihi 20 dari modal. Dalam pengertian Universitas Sumatera Utara jumlah keseluruhan tersebut termasuk pula garansi yang dikeluarkan oleh kantor-kantor bank di luar negeri; 2. Pemberian garansi atas permintaan bukan penduduk hanya diperkenankan jika disertai dengan: a. Kontra garansi yang cukup dari bank di luar negeri yang bonafid, dalam pengertian bahwa bank bukan termasuk cabang dari bank yang bersangkutan di laur negeri; atau b. Setoran sebesar 100 dari nilai garansi yang diberikan. Yang dimaksud dengan istilah ”bukan penduduk” adalah perseorangan, badan-badan, lembaga-lembaga, dan perusahaan- perusahaan yang tidak berdomisili di Indonesia atau berdomisili di Indonesia paling lama 1 satu tahun dan kegiatan utamanya center of interest tidak di Indonesia, termasuk perwakilan- perwakilan di Indonesia dan perwakilan negera-negara asing di Indonesia beserta anggota-anggota stafnya berstatus diplomatik. 3. Pemberian garansi dikenakan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum KPMM serta dikenakan ketentuan tentang BPMK yakni batas maksimum penyediaan dana yang diperkenankan oleh bank kepada peminjam atau kelompok penjamin. Penyediaan dana yang diperkenankan adalah pemberian fasilias kredit, fasilitas jaminan atau hal lain yang serupa yang dapat dilakukan oleh bank kepada peminjam atau kelompok peminjam. BPMK yang ditetapkan saat ini adalah: Universitas Sumatera Utara a. 20 dari modal dari modal sendiri bank untuk fasilitas pemberian kredit yang disediakan terhadap satu debitur; dan b. 20 dari modal sendiri bank untuk fasilitas pemberian kredit yang disediakan bagi satu debitur group. Dalam Suran Edaran Nose: S 10-DIRADK042003 tentang Bank Garansi BRI Persero, calon nasabah yang tidak boleh diberikan fasilitas BG adalah: 1. Warga negara asing; 2. Badan hukum asing atau badan asing lainnya; Tidak termasuk dalam pengertian badan hukum asing atau badan asing lainnya adalah perusahaan Penanaman Modal Aisng PMA dan perusahaan patungan joint venture yang berbadan hukum Indonesia. 3. Warga negara Indonesia yang memiliki status penduduk tetap negara lain dan tidak berdimisili di Indonesia; 4. Perwakilan negara asing dan lembaga Internasional di Indonesia; dan 5. Kantor bankbadan hukum Indonesia di luar negeri. Universitas Sumatera Utara

BAB III KETENTUAN-KETENTUAN BANK GARANSI DALAM PENGALIHAN