Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi n-Heksana Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Etanol

3.10 Pengujian Efek Antibakteri secara In Vitro

Metode ini menggunakan media padat dan punch hole, penentuan daya hambat pertumbuhan bakteri dilakukan dengan cara mengukur diameter daerah jernih di sekeliling puch hole menggunakan jangka sorong.

3.10.1. Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi n-Heksana

Dipipet 0,1 ml suspensi bakteri Escherichia coli konsentrasi 10 6 CFUml, dimasukkan ke dalam cawan petri steril. Selanjutnya dituangkan 15 ml media NA cair 45-50 o C, lalu dihomogenkan dan didiamkan hingga media memadat. Setelah media padat dibuat lubang dengan punch hole lalu tetesi 0,1 ml larutan uji n-heksana dengan berbagai konsentrasi, 500, 400, 300, 200, 100, 90, 80, 70, 60, 50, 40, 30, 20 dan 10 mgml. Sebagai kontrol diteteskan 0,1 ml n-heksana. Didiamkan selama 10-15 menit kemudian diinkubasi pada suhu 35+ 2 o C selama 18-24 jam. Selanjutnya diukur diameter zona bening di sekitar larutan uji dengan menggunakan jangka sorong. Dilakukan tiga kali pengulangan. Hal yang sama dilakukan pada bakteri Shigella dysenteriae dan Staphylococcus aureus. 3.10.2 Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Etilasetat Dipipet 0,1 ml suspensi bakteri Escherichia coli konsentrasi 10 6 CFUml, dimasukkan ke dalam cawan petri steril. Selanjutnya dituangkan 15 ml media NA cair 45-50 o C, lalu dihomogenkan dan didiamkan hingga media memadat. Setelah media padat dibuat lubang dengan menggunakan pencetak lubang punch hole lalu tetesi 0,1 ml larutan uji etilasetat dengan berbagai konsentrasi, 500, 400, 300, 200, 100, 90, 80, 70, 60, 50, 40, 30, 20 dan 10 mgml. Sebagai kontrol diteteskan 0,1 ml etilasetat. Didiamkan selama 10-15 menit kemudian diinkubasi pada suhu 35+ 2 o C selama 18-24 jam. Selanjutnya diukur diameter zona bening Universitas Sumatera Utara di sekitar larutan uji dengan menggunakan jangka sorong. Dilakukan tiga kali pengulangan. Hal yang sama dilakukan pada bakteri Shigella dysenteriae dan Staphylococcus aureus.

3.10.3. Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Etanol

Dipipet 0,1 ml suspensi bakteri Escherichia coli konsentrasi 10 6 CFUml, dimasukkan ke dalam cawan petri steril. Selanjutnya dituangkan 15 ml media NA cair 45-50 o C, lalu dihomogenkan dan didiamkan hingga media memadat. Setelah media padat kemudian dibuat lubang dengan menggunakan pencetak lubang punch hole lalu tetesi 0,1 ml larutan uji etanol 96 dengan berbagai konsentrasi, 500, 400, 300, 200, 100, 90, 80, 70, 60, 50, 40, 30, 20 dan 10 mgml. Sebagai kontrol diteteskan 0,1 ml etanol 96. Didiamkan selama 10-15 menit kemudian diinkubasi pada suhu 35+ 2 o C selama 18-24 jam. Selanjutnya diukur diameter zona bening di sekitar larutan uji dengan menggunakan jangka sorong. Dilakukan tiga kali pengulangan. Hal yang sama dilakukan pada bakteri Shigella dysenteriae dan Staphylococcus aureus Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Tumbuhan

Hasil identifikasi tumbuhan yang dilakukan di Herbarium Bogoriense, Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi-LIPI Bogor Jl. Raya Jakarta-Bogor KM 46 Cibinong terhadap tanaman menunjukkan bahwa tanaman yang digunakan adalah daun andong Cordyline fruticosa Goepp, dari suku Liliaceae. Hasil identifikasi tumbuhan dapat dilihat pada Lampiran I halaman 49.

4.2 Hasil Karakterisasi Simplisia

Hasil pemeriksaan makroskopik dari daun Andong segar adalah berbentuk lanset dengan panjang sekitar 30-50 cm, sedangkan lebar daun 5-10 cm, pada ujung dan pangkalnya berbentuk runcing, tepi rata, letak daunnya terutama di ujung batang terlihat berjejal dengan susunan seperti spiral, pelapah 5-10 cm dan pertulangan menyirip, permukaan atas hijau tua kemerahan mengkilap dan permukaan bawah berwarna hijau tua kemerahan dan tidak licin, rasanya tawar dan tidak berbau. Pemeriksaan simplisia daun andong yaitu daun berwana hijau kecoklatan, tidak berbau dan tidak berasa. Hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap daun segar menunjukkan adanya epidermis atas, rambut penutup, palisade, jaringan bunga karang, kristal kalsium oksalat bentuk sapu, stomata dan epidermis bawah. Hasil mikroskopik serbuk simplisia menunjukkan adanya stomata, kalsium oksalat dan rambut penutup . Gambar mikroskopik dapat dilihat pada lampiran halaman 51 . Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Cemaran Bakteri Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Pada Jamu Gendong Dari Beberapa Penjual Jamu Gendong

4 120 85

Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi N-Heksana, Etilasetat Dan Etanol Rumput Laut Coklat (Sargassum Polycystum C.Agardh) Terhadap Bakteri Escherichia Coli Dan Staphylococcus Aureus

5 45 83

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Ceplukan (Physalis minima L.) Terhadap Bakteri Shigella dysenteriae, Escherichia coli Dan Salmonella typhimurium

21 148 72

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-Heksana, Etilasetat dan Etanol Daun Sembung Rambat (Mikania micrantha Kunth) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli

15 77 72

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol, Fraksi n-Heksana dan Etilasetat Daun Mindi (Melia azedarach L.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

7 21 82

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol, Fraksi n-Heksana dan Etilasetat Daun Mindi (Melia azedarach L.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

0 0 2

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol, Fraksi n-Heksana dan Etilasetat Daun Mindi (Melia azedarach L.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

0 1 4

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol, Fraksi n-Heksana dan Etilasetat Daun Mindi (Melia azedarach L.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

0 0 14

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol, Fraksi n-Heksana dan Etilasetat Daun Mindi (Melia azedarach L.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

0 0 4

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol, Fraksi n-Heksana dan Etilasetat Daun Mindi (Melia azedarach L.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

0 0 20