ANALISIS ALIRAN KEUANGAN

7.3 ANALISIS ALIRAN KEUANGAN

  Analisis aliran keuangan adalah metode untuk menentukan estimasi biaya dan keuntungan tahunan untuk sebuah proyek dan hasil aliran keuangan tahunan. Analisis ini harus dilakukan untuk menentukan nilai jaringan saat ini. Seorang manajer harus mengambil masalah aliran uang ke dalam akun ketika memilih proyek yang akan diivestasikan. Jika manajer memilih banyak sekali proyek yang punya aliran uang tinggi dalam tahun yang sama, perusahaan itu tidak akan bisa mendukung semua proyek dan mengurus keuntungannya.

  a. Internal rate of return (IRR) adalah rata-rata diskon yang membuat nilai jaringan sekarang sebanding dengan nol. Hal ini juga disebut time-adjusted rate of return. Beberapa perusahaan lebih memilih untuk mengestimasikan rata-rata internal dari pengembalian atau menambahkan, nilai jaringan sekarang dan menentukan nilai minimum yang harus didapat untuk proyek yang dipilih atau dilanjutkan. Sebagai contoh, diasumsikan proyek 3 tahun memiliki biaya proyek di tahun pertama 100 dollar dan keuntungan proyek pada tahun kedua dan ketiga 100 dollar pada masing-masing tahun. Diasumsikan tidak ada keuntungan dalam tahun pertama dan tidak ada biaya di tahun kedua dan ketiga, memakai 10 persen rata-rata diskon, bisa mengkomputasikan nilai jaringan sekarang sekitar 67 dollar. Rata internal dari pengembalian untuk proyek ini adalah rata-rata diskon yang membuat nilai jaringan sekarang sebanding dengan nol. Dalam contoh ini, rata-rata internal pengembalian adalah 62 persen.

  Biaya dan keuntungan nyata dan tidak nyata adalah kategori untuk menentukan bagaimana menentukan keuntungan dan biaya estimasi untuk sebuah proyek. Keuntungan dan biaya nyata adalah contoh biaya atau keuntungan yang dengan mudah diukur dalam dollar. Contohnya, mengharuskan bahwa proyek asisten penyurvei dijelaskan dalam kasus pembukaan termasuk sebuah kajian persiapan yang akan dikerjakan. Jika sebuah perusahaan menyelesaikan kajian ini untuk 100.000 dollar, biaya nyata dari kajian adalah 100.000 dollar. Jika pemerintah mengestimasi hal itu akan berbiaya 150.000 dollar untuk melakukan kajian oleh mereka sendiri, maka keuntungan nyata dari kajian akan jadi 50.000 dollar. Kebalikannya, keuntungan dan biaya tak nyata sangat sukar diukur dalam istilah moneter. Seharusnya orang, diluar ketertarikan pribadi, menghabiskan beberapa waktu menggunakan buku, komputer dan sumberdaya milik pemerintah untuk meneliti daerah yang berhubungan dengan kajian. Meskipun jam mereka dan materi milik pemerintah tidak dihitung dalam proyek, mereka bisa mempertimbangkan biaya tidak nyatanya. Keuntungan tidak nyata dari kajian kemungkinan keuntungan yang berpotensi mempunyai sistem yang bisa menolong pemerintah meletakkan jalur air atau kabel serat optik lebih cepat atau untuk uang yang kurang. Sebab keuntungan dan biaya tidak nyata sangat susah untuk diukur, mereka sangat sukar untuk dibenarkan.

  b. Direct Cost adalah biaya yang berhubugan dengan proyek yang bisa dilacak kembali dalam cara biaya-efektif, bisa mengakibatkan biaya langsung secara langsung untuk proyek tertentu. Sebagai contoh, gaji dari orang-orang pekerja waktu penuh pada proyek adalah direct cost. Manajer proyek seharusnya fokus pada direct cost, saat mereka bisa mengendalikan biaya itu.

  c. Indirect Costs adalah biaya yang berhubungan dengan proyek yang tidak bisa dilacak balik dalam cara biaya-efektif. Sebagai contoh, biaya listrik, serbet kertas, dan bangunan besar untuk perumahan para pegawai yang bekerja pada banyak proyek akan menjadi indirect cost. Indirect cost dialokasikan untuk proyek, dan manajer proyek punya sedikit pengendalian terhadap mereka.

  d. Sunk Cost adalah uang yang telah dihabiskan di masa lampau. Pertimbangkkan sudah hilang, seperti kapal perahu yang tenggelam dan tak pernah kembali. Ketika memutuskan proyek apa yang akan diinvestasikan atau dilanjutkan, seharusnya tidak memasukkan sunk cost. Sebagai contoh, seharusnya sebuah perusahaan telah menghabiskan 1 juta dollar untuk proyek selama tiga tahun untuk membuat sebuah sistem informasi geografis, tapi tak ada nilai yang didapat. Jika pemerintahnya mengevaluasi proyek apa yang akan didanai tahun berikutnya dan seseorang menyarankan bahwa mereka harus tetap mendanai proyek sistem informasi geografis karena mereka sudah menghabiskan 1 juta dollar untuk itu, dia seharusnya tidak tepat membuat sunk cost sebagai faktor kunci dalam pemilihan keputusan proyek. Banyak orang jatuh ke dalam jebakan pertimbangan berapa banyak uang yang akan dihabiskan pada proyek yang gagal, dan mereka tidak suka berhenti menghabiskan uang. Jebakan ini sangat mirip seperti penjudi yang tidak ingin berhenti karena mereka sudah kehilangan uangnya. Sunk Cost seharusnya dilupakan.

  e. Learning Curve Theory menyatakan bahwa ketika banyak barang yang diproduksi terus menerus, biaya unit dari barang-barang tersebut menurun dalam pola reguler sebagaimana unit diproduksi. Sebagai contoh, seharusnya proyek asisten penyurvei akan berpotensi memproduksi 1000 perangkat genggam yang bisa dijalankan perangkat dan akses informasi lewat satelit. Biaya dari perangkat genggam pertama atau unit akan lebih besar daripada biaya unit ke-1000. Learning Curve Theory seharusnya digunakan untuk mengestimasikan biaya pada proyek yang melibatkan produksi dari besar kuantitas barang. Learning Curve Theory juga menerapkan sejumlah waktu yang diambil untuk menyelesaikan beberapa tugas. Sebagai contoh, waktu pertama sebuah pegawai melakukan pekerjaan khusus, dia akan bekerja lama daripada waktu ke-10 pegawai itu melakukan tugas yang sama.

  Reserves adalah dollar yang termasuk estimasi biaya untuk mengatasi resiko biaya dengan mengijinkan situasi mendatang yang sulit diprediksi. Contingency reserves mengijinkan situasi di masa mendatang bisa secara terpisah direncanakan dan temasuk garis dasar biaya proyek.