Hubungan Pola Minum Minuman Manis dengan Pengalaman ECC

Pola makan selingan secara statistik menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pola makan selingan dengan pengalaman ECC p=0,006. Rerata deft tertinggi terdapat pada kategori sedang sebanyak 9,52 responden dengan rerata deft 7,30 ± 2,63 Tabel 14. Hasil analisis Post Hoc untuk Tabel 14 menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara kategori pola makan selingan baik dan buruk p = 0,004 dengan perbedaan rerata 6,44 dan antara kategori pola makan selingan baik dan sedang p = 0,014 dengan perbedaan rerata 6,70. Kategori pola makan selingan sedang dan buruk menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna p=0,982 dengan perbedaan rerata 0,26. Tabel 14. Hubungan pola makan selingan dengan pengalaman ECC Pola makan selingan n Rerata deft ± SD p Baik Sedang Buruk 5 4,76 10 9,52 90 85,72 0,60 ± 1,34 7,30 ± 2,63 7,04 ± 4,50 0,006 p0,05

4.4 Hubungan Pola Minum Minuman Manis dengan Pengalaman ECC

Pola minum minuman manis dibagi atas tiga variabel yaitu frekuensi, durasi, dan minum minuman manis pakai botol pada malam hari. Variabel frekuensi menunjukkan rerata deft tertinggi pada frekuensi ≥4 kalihari yaitu 17,50 ± 3,54 dengan jumlah responden 1,90. Variabel durasi minum minuman manis menunjukkan rerata deft tertinggi pada durasi 21-30 menit yaitu 7,89 ± 5,84 sebanyak 8,57 responden. Variabel minum minuman manis pakai botol pada malam hari menunjukkan rerata deft tertinggi pada kelompok 4-7 hariminggu yaitu 14,00 ± 6,56 dengan jumlah responden 2,86. Secara statistik, variabel durasi minum minuman manis menunjukkan hasil tidak adanya hubungan yang bermakna dengan pengalaman ECC p=0,727; sedangkan variabel frekuensi dan minum minuman manis pakai botol pada malam Universitas Sumatera Utara hari menunjukkan adanya hubungan yang bermakna dengan pengalaman ECC p0,05 Tabel 15. Tabel 15. Hasil analisis statistik hubungan variabel pola minum minuman manis dengan pengalaman ECC Variabel pola minum minuman manis n Rerata deft ± SD p Frekuensi - 0-1 kalihari - 2-3 kalihari - ≥4 kalihari 70 66,67 33 31,43 2 1,90 5,86 ± 4,40 8,03 ± 3,43 17,50 ± 3,54 0,000 Durasi - 1-20 menit - 21-30 menit - 30 menit 93 88,57 9 8,57 3 2,86 6,65 ± 4,36 7,89 ± 5,84 7,00 ± 4,00 0,727 Minum dengan botol malam hari - Tidak - 1-3 hariminggu - ≥4 hariminggu 98 93,33 4 3,81 3 2,86 6,61 ± 4,26 5,00 ± 3,92 14,00 ± 6,56 0,012 p0,05 Pola minum minuman manis menunjukkan adanya hubungan yang bermakna secara statistik p=0,002. Rerata deft tertinggi berada pada kategori buruk yaitu 17,50 ± 3,54 dengan jumlah 1,90 responden Tabel 16. Hasil analisis Post Hoc untuk Tabel 16 menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara kategori pola minum minuman manis baik dan buruk p = 0,001 dengan perbedaan rerata 11,00 dan antara kategori pola minum minuman manis sedang dan buruk p = 0,006 dengan perbedaan rerata 10,39. Kategori pola minum minuman manis baik dan sedang menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna p=0,910 dengan perbedaan rerata 0,61. Universitas Sumatera Utara Tabel 16. Hubungan pola minum minuman manis dengan pengalaman ECC Pola minum minuman manis n Rerata deft ± SD p Baik Sedang Buruk 94 89,52 9 8,58 2 1,90 6,50 ± 4,33 7,11 ± 3,06 17,50 ± 3,54 0,002 p0,05

4.5 Hubungan Pola Minum Susu dengan Pengalaman ECC