37
Deni Diki Hardiansyah, 2014 Pengaruh model pembelajaran kooperatif dan konvensional terhadap perilaku sosial siswa
pada pembelajaran aktivitas permainan bulutangkis study eksperimen di smpn 12 bandung
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
model pembelajaran konvensional. Perbandingan kedua model pembelajaran ini akan menggunakan dua kelompok peserta didik dengan penerapan model
pembelajaran yang berbeda. Jadi, dalam metode eksperimen ini harus ada dua faktor yang dicobakan, dalam hal ini faktor yang akan dicobakan dan merupakan
variabel bebas adalah model pembelajaran kooperatif dan model pembelajaran konvensional untuk diketahui pengaruhya terhadap perilaku sosial siswa dan
keterampilan lob bertahan pada pembelajaran bulutangkis di SMP Negeri 12 Bandung.
D. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi penapsiran yung keliru, peneliti akan memaparkan secara
lebih jelas menyangkut hal-hal penting sebagai berikut:
1 Model pembelajan kooperatif adalah suatu rencana pembelajaran dalam
permainan bulutangkis yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku sosial siswa dengan cara menuntut siswa untuk bekerjasama dengan kelompok kecil
sehingga dalam permbelajaran permainan bulutangkis dimana teman yang tidak mengerti atau merasa kesulitan dalam menangkap materi, maka teman
kelompoknya yang lebih mengerti membantu menjelaskan materi yang dipelajari tersebut. Munculnya rasa ingin menolong menjadi indikator yang
baik, sebagai tanda model pembelajaran tersebut dikatakan berhasil. 2
Model pembelajaran konvensional adalah suatu rencana pembelajaran dalam permainan bulutangkis yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku sosial
siswa dengan cara guru yang lebih berperan dalam proses pembelajaraan, sehingga siswa lebih pasif dalam pembelajaran dan proses pembelajaran yang
diteriama oleh siswa pun meras kejenuhan. Perilaku sosial yang muncul
38
Deni Diki Hardiansyah, 2014 Pengaruh model pembelajaran kooperatif dan konvensional terhadap perilaku sosial siswa
pada pembelajaran aktivitas permainan bulutangkis study eksperimen di smpn 12 bandung
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dalam model ini hanya keaktifan siswa di kelas, sedangkan untuk perilaku siswa dengan temannya sangat minim.
3 Perilaku sosial adalah tindakan yang dilakukan oleh siswa dalam proses
pembelajaran bulutangkis melibatkan sikap dan perasaan orang lain dalam proses sosialisasi ketika pembelajaran, sehingga siswa yang bisa dikatakan
berperilaku sosial dengan temannya dengan adanya saling menghargai, tanggung jawab, disiplin, memberi pertolongan, iteraksi, dan kerjasama. Itu
semua merupakan indikator dalam perilaku sosial yang ada pada siswa dengan begitu siswa yang dikatakan berperilaku sosial siswa yang telah
menggunakan indikator tersebut. 4
Lob bertahan adalah tingkat kemampuan siswa untuk melakukan lob bertahan pada saat tes yang diukur dengan 12 kali pukulan, 6 pukulan dari sebelah kiri
lapangan dan 6 pukulan dari sebelah kanan lapangan dan satelkok jatuh di daerah yang sudah ditentukan dengan skor 3, 2, 1, dan 0, semakin tinggi skor
yang didapat maka semakin tinggi penguasaan keterampilan.
E. Instrumen Penelitian