commit to user
6 dan seolah-olah tidak pernah berhenti belajar. Mereka juga sosok yang kaya
dengan fantasi dan memiliki daya perhatian yang pendek. Jadi di usia dini inilah masa-masa pembelajaran yang paling potensial dilakukan.
Dengan proses sosialisasi individu berkembang menjadi suatu pribadi atau makhluk sosial. Pribadi atau makhluk sosial ini merupakan
kesatuan integral dari sifat-sifat individu yang berkembang melalui proses sosialisasi dan yang mempengaruhi hubungannya dengan orang lain dalam
bermasyarakat. Proses sosialisasi ini terjadi dalam kelompok atau institusi sosial dalam masyarakat. Diantara kelompok atau institusi sosial yang
berperan penting dalam sosialisasi anak adalah keluarga, kelompok sebaya, sekolah, kelompok keagamaan, perkumpulan pemuda, institusi politik dan
ekonomi, dan media massa. St. Vembriarto :1993. Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut maka penting
untuk melakukan kajian mendalam tentang peran pendidik Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Sinar Pelangi dalam mempermudah anak bersosialisasi di
daerah Semanggi Mojo Kelurahan Pasar Kliwon Kota Surakarta.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah peran pendidik PAUD Sinar Pelangi dalam mempermudah anak bersosialisasi ?
2. Bagaimanakah hasil sosialisasi anak didik PAUD Sinar Pelangi ?
commit to user
7
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tujuan Operasional
a. Untuk mengetahui peran pendidik PAUD Sinar Pelangi dalam
mempermudah anak bersosialisasi.
b. Untuk mengetahui bagaimanakah hasil sosialisasi anak didik PAUD
Sinar Pelangi. 2. Tujuan Fungsional
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai tambahan dan bahan masukan dalam khasanah penelitian sosial dalam rangka
pengembangan Ilmu Pengetahuan Sosial pada umumnya dan Sosiologi pada khususnya.
3. Tujuan Individual Untuk memenuhi tugas akhir perkuliahan guna mencapai Gelar
Kesarjanaan Strata 1 S1.
D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memberi sumbangan dan sekaligus ikut memperkaya khasanah Ilmu Pengetahuan khususnya bagi Ilmu Sosiologi dan problem-problem di
bidang pendidikan.
commit to user
8 2. Agar dapat dipergunakan sebagai masukan yang bermanfaat bagi suatu
lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas dari proses pembelajaran.
E. TINJAUAN PUSTAKA
1. Peranan
Sebagai suatu sistem sosial, Pendidikan Anak Usia Dini PAUD dapat dianalisis menggunakan status dan peranan. Status dan peranan yang
dimiliki oleh individu ataupun organisasi mempunyai arti penting bagi sistem sosial masyarakat. Dimana sistem sosial adalah pola-pola yang
mengatur hubungan timbal balik antar individu dalam masyarakat dan antar individu dengan masyarakatnya dan tingkah laku individu-individu
tersebut. Dalam hubungan timbal balik tersebut, kedudukan dan peranan mempunyai arti yang penting karena langgengnya masyarakat tergantung
dari keseimbangan kepentingan-kepentingan individu-individu termaksud. Jadi, sistem sosial merupakan wadah terjadinya proses interaksi sosial
Soerjono Soekanto, 1986:216. Status dan kedudukan merupakan suatu peringkat atau posisi
seseorang dalam suatu kelompok atau posisi suatu kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lainnya. Peranan adalah perilaku yang
diharapkan dari seseorang yang mempunyai status. Setiap orang mempunyai status dan diharapkan mengisi peran yang sesuai dengan
status tersebut. Dalam arti tertentu, status dan peranan adalah dua aspek
commit to user
9 dari gejala yang sama. Status adalah seperangkat hak dan kewajiban
tersebut. Peranan role merupakan aspek dinamis kedudukan status.
Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka dia menjalankan suatu peranan. Peranan yang
melekat pada diri seseorang harus dibedakan dengan posisi dalam pergaulan kemasyarakatan. Posisi seseorang dalam masyarakat sosial
position merupakan unsur statis yang menunjukkan tempat indvidu pada organisasi masyarakat. Peranan lebih banyak menunjuk kepada fungsi,
penyesuaian diri dan sebagai suatu proses. Jadi, seseorang menduduki suatu posisi dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan. Peranan
mencakup tiga hal, yaitu : a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau
tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam
kehidupan kemasyarakatan. b. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh
individu dalam masyarakat sebagai organisasi. c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting
bagi struktur sosial masyarakat Soerjono Soekanto,1990:269 Wujud dari status dan peranan itu adalah adanya tugas-tugas
yang dijalankan oleh seseorang yang berkaitan dengan posisi atau fungsinya dalam masyarakat. Salah satunya adalah peranan pendidik
PAUD. Dalam kaitannya dengan kehidupan anak dalam bersosialisasi di
commit to user
10 masyarakat sekitar, maka peran dari seorang pendidik sangat dibutuhkan
anak.
2. Interaksi Sosial Proses Sosial
Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial, karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas
sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan,
antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Kimball Young dan Raymond W. Mack,
1959: 137. Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial, yaitu : a. Adanya kontak sosial Sosial contact
b. Adanya komunikasi Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk yaitu :
a. Antara orang-perorangan, b. Antara orang perorangan dengan suatu kelompok manusia,
c. Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya. Suatu kontak dapat pula bersifat primer atau sekunder. Kontak
primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka. Sedangkan hubungan-hubungan yang bersifat sekunder
dapat dilakukan melalui alat-alat, misalnya telepon, telegrap, radio dan sebagainya.
Arti terpenting dari komunikasi adalah seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain yang berwujud pembicaraan, gerak-
gerak badaniah atau sikap, perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan
commit to user
11 oleh orang tersebut. Pentingnya kontak dan komunikasi bagi terwujudnya
interaksi sosial dapat diuji terhadap suatu kehidupan yang terasing isolation. Kehidupan terangsing yang sempurna ditandai dengan
ketidakmampuan untuk mengadakan interaksi sosial dengan pihak-pihak lain.
Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerjasama cooperation persaingan competition, Pertentangan atau pertikaian
conflict. Seperti yang dikemukakan oleh Kimbal Young, menurutnya bentuk-bentuk proses sosial meliputi :
1. Oposisi opposition yang mencakup persaingan competition dan pertentangan atau pertikaian conflict
Oposisi opposition cara berjuang melawan seseorang atau sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
Persaingan competition suatu proses sosial, dimana individu atau kelompok-kelompok manusia
yang bersaing, mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum baik
perseorangan maupun kelompok manusia dengan cara menarik perhatian public atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada,
tanpa mempergunakan anca,am atau kekerasan. Pertikaian conflict
Suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang
disertai dengan ancaman atau kekerasan.
commit to user
12 2. Kerjasama
cooperation yang
menghasilkan akomodasi
accomodation Kerjasama cooperation
Merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
Akomodasi accomodation Merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa
menghancurkan pihak lawan, sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya Soerjono Soekanto, 1990: 83
3. Diferensiasi differentiation Suatu proses dimana orang perorangan di dalam masyarakat
memperoleh hak dan kewajiban-kewajiban yang berbeda dengan orang-orang lain dalam masyarakat atas dasar perbedaan usia, seks dan
pekerjaan. Dalam mempermudah anak bersosialisasi di tengah-tengah
masyarakat, maka diperlukan suatu interaksi sosial di antara anak tersebut. Interaksi dapat terwujud melalui kontak sosial dan komunikasi diantara
mereka. Seperti halnya dengan anak didik di PAUD Sinar Pelangi untuk mempermudah anak dalam bersosialisasi diperlukan media sebagai
perantaranya. Dalam kaitannya dengan ini, maka media yang digunakan anak dalam bersosialisasi adalah lembaga pendidikan yaitu PAUD Sinar
Pelangi.
commit to user
13
3. Sosialisasi
Dalam studi sosialisasi para teoretikus mengemukakan beberapa teori sosialisasi yang menjelaskan cara melakukan sosialisasi, dimana
cara-cara tersebut merupakan proses komunikasi sosial dan komunikasi antar budaya yang selama ini menajdi medium dari interaksi individu
dalam dunia sosialnya. Teori tersebut yakni sebagai berikut: a. Teori Sosialisasi Pasif, Pertama, dari Talcott Parsons, 1959 dalam
Liliweri 2001 yang mengemukakan bahwa proses sosialisasi merupakan bagian dari perspektif fungsionalisme. Sosialisasi seperti
belajar berlangsung terus selama hidup namun proses yang paling dramatis dikaitkan dengan anak didik. Jadi ada proses yang
mengharuskan perubahan terhadap struktur kepribadian dasar. Di satu pihak, tuntutan anak didik harus diubah namun dilain pihak anak didik
masih tergantung pada keteraturan dalam struktur dan fungsi, misalnya fungsi keluarga. Kedua, sosialisasi dari Kluchkon yang konsepnya
didasarkan pada proses mengubah orientasi anak didik. Misalnya orientasi nilai, orientasi terhadap kodrat, alam, waktu modalitas.
Ketiga, sosialisasi dari Mc. Clelland bahwa keinginan untuk mencapai prestasi pribadi, kebutuhan akan prestasi sudah merupakan keinginan
setiap manusia. Ketiga-tiganya tetap menekankan pengaruh dari struktur sosiokultur dominant yang paling vital membentuk individu
dalam proses sosialisasi. Individu hanya sekedar bagian kecil dari sistem sosial makro yang melingkupi kehidupannya hanya bermaksud
commit to user
14 memberikan reaksi-reaksi pasif untuk menyesuaikan tuntutan-tuntutan
eksternal. b. Teori Sosialisasi Aktif. Menurut Mead dalam Liliweri 2001 manusia
tidak saja merespon nilai baru tetapi menciptakan peranannya dalam kondisi material dimana ia hidup agar bias sukses merespon hal baru.
Kondisi itu hanya bias dibentuk melalui proses interaksi dengan orang lain.
c. Teori Sosialisasi Radikal, yang berlangsung dalam masyarakat yang berlapis-lapis. Konsep ini mengacu pada hegemoni Gramsci yang
mengemukakan bahwa kemampuan kelompok dominan selalu berusaha
untuk mempertahankan
statusnya kemudian
mensosialisasikan nilainya kepada yang lain. Menurut Mead setiap anggota baru masyarakat harus
mempelajari peran-peran yang ada dalam masyarakat yang disebut dengan pengambilan peran role taking. Dalam proses ini seseorang belajar untuk
mengetahui peran yang harus dijalankannya serta peran yang harus dijalankan orang lain. Melalui penguasaan peran yang ada dalam
masyarakat ini seseorang dapat berinteraksi dengan orang lain. Menurut Mead pengembangan diri manusia ini berlangsung melalui beberapa tahap
yaitu: a.
Play Stage Tahap meniru Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang
anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri dan siapa nama
commit to user
15 orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari
tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk
menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak
orang telah mulai terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan
bertahannya diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai
. Bagi seorang anak, orang-orang ini disebut orang-orang yang amat
berarti Significant other. b.
Game Stage Tahap siap bertindak Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan
digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang
lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan
untuk membela keluarga dan bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya
semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar
keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di
luar keluarganya.
commit to user
16 c.
Generalized Other Tahap penerimaan norma kolektif
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas.
Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang- orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas.
Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya secara mantap.
Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya. Ada empat macam agen sosialisasi
anak, diantaranya: 1. Keluarga
Peran para agen sosialisasi pada tahap awal ini, terutama orangtua, sangat penting. Arti penting agen sosialisasi pertama pun
terletak pada pentingnya kemampuan yang diajarkan pada tahap ini. Untuk dapat berinteraksi dengan significant others pada tahap ini bayi
belajar berkomunikasi secara verbal dan nonverbal. Ia mulai berkomunikasi bukan saja melalui pendengaran dan penglihatan tetapi
juga melalui pancaindra, terutama sentuhan fisik. Kemampuan berbahasa ditanamkan pada tahap ini. Anak mulai memasuki play
stage dalam proses pengambilan peran orang lain. Anak mulai mengidentifikasikan diri sebagai anak laki-laki atau anak perempuan.
Kamanto Sunarto:2004.
commit to user
17 2. Teman bermain
Dalam kelompok bermain seorang anak belajar berinteraksi dengan orang yang sederajat karena sebaya. Pada tahap ini seorang
anak memasuki game stage yaitu mempelajari aturan yang mengatur peran orang yang kedudukannya sederajat. Dalam kelompok bermain,
seorang anak mulai belajar nilai-nilai keadilan. 3. Media massa
Media massa diidentifikasikan sebagai suatu agen sosialisasi yang berpengaruh pula terhadap perilaku khalayaknya. Peningkatan
teknologi yang memungkinkan peningkatan kualitas pesan serta peningkatan frekuensi penerpaan masyarakat pun memberi peluang
bagi media massa untuk berperan sebagai agen sosialisasi yang semakin penting. Kesadaran akan arti penting media massa bagi
sosialisasi pun telah mendorong para pendidik untuk memanfaatkan media massa. Di banyak Negara misalnya televisi digunakan untuk
menayangkan siaran-siaran pendidikan yang bertujuan mempengaruhi pengetahuan, ketrampilan dan sikap khalayaknya.
4. Sekolah Di sekolah seseorang mempelajari hal baru yang belum
dipelajarinya baik dalam keluarga ataupun kelompok bermain. Pendidikan formal mempersiapkan untuk penguasaan peran-peran baru
dikemudian hari, disaat seseorang tidak tergantung lagi pada orangtuanya.
commit to user
18 Robert Dreeben 1968 dalam buku Kamanto Sunarto 2004
berpendapat bahwa yang dipelajari anak di sekolah, disamping membaca, menulis dan berhitung adalah aturan mengenai kemandirian
independence, prestasi achievement, universalisme universalism, dan spesifitas specifity. Menurutnya, di sekolah seorang anak harus
belajar untuk mandiri. Kalau dirumah seorang anak dapat mengharapkan bantuan orangtuanya dalam melaksanakan berbagai
pekerjaan, maka di sekolah sebagaian besar tugas sekolah harus dilakukan sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab Kamanto
Sunarto, 2004: 26-28.
F. LANDASAN TEORI