commit to user
V - 1
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Pada bab ini akan dilakukan analisis dan interpretasi hasil yang telah dikumpulkan dan diolah pada bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil
tersebut akan diuraikan dalam sub bab di bawah ini.
5.1 Analisis Perbandingan Postur Kerja
Analisa perbandingan postur kerja bertujuan untuk mengetahui apakah kondisi postur kerja sebelum dan setelah menggunakan sekop panjang yang
diilustrasikan melalui
gambar masih
berpotensi menimbulkan
cidera musculoskeletal. Setelah pembuatan model, maka dilakukan penilaian terhadap
gambar tersebut dengan menggunakan metode REBA. Hasil penilaian postur kerja dengan kondisi awal sebelum dan kondisi setelah menggunakan sekop panjang
dapat dilihat dalam tabel 5.1 berikut ini.
Tabel 5.1 Hasil REBA kondisi sebelum dan kondisi setelah
menggunakan sekop panjang Kondisi Awal
Kondisi Setelah Menggunakan Sekop Panjang
Gerakan Level
Tindakan Level
Resiko Tindakan
Gerakan Level
Tindakan Level
Resiko Tindakan
Sebelum menyerok
pasir posisi membungkuk
3 tinggi
Segera dilakukan
perbaikan Sebelum menyerok
pasir posisi membungkuk
2 sedang
perlu perbaikan
Menyerok pasir posisi
punggung membungkuk
lutut menekuk 3
tinggi Segera
dilakukan perbaikan
Menyerok pasir posisi punggung
membungkuk lutut menekuk
2 sedang
perlu perbaikan
Penurunan pasir posisi
punggung membungkuk,
lutut menekuk 2
sedang perlu
perbaikan Penurunan
pasirunloading, posisi punggung
membungkuk, lutut menekuk
2 sedang
Perlu perbaikan
Sumber : Pengukuran dan pengolahan data postur kerja, 2010
Berdasarkan tabel 5.1, dapat dilihat bahwa hasil penilaian dengan metode REBA sesudah menggunakan sekop panjang terjadi penurunan level resiko.
commit to user
V - 2 Untuk posisi ke-1 sebelum menyerok pasir dengan posisi membungkuk,
sebelum menggunakan sekop panjang memiliki skor 3 dengan level resiko tinggi dan sesudah menggunakan sekop panjang memiliki skor 2 dengan level resiko
sedang. Pada posisi ke-2 menyerok pasir dengan posisi membungkuk dan lutut menekuk, sebelum menggunakan sekop panjang memiliki skor 3 dengan level
resiko tinggi dan sesudah menggunakan sekop panjang memiliki skor 2 dengan level resiko sedang. Untuk posisi ke-3 menurunkan pasir dengan posisi punggung
membungkuk dan lutut menekuk sebelum menggunakan sekop panjang memiliki skor 2 dengan level resiko sedang dan sesudah menggunakan sekop panjang
memiliki skor 2 dengan level resiko sedang. Penurunan level resiko pada gerakan pertama dan kedua karena terjadinya
perubahan postur kerja pekerja buruh pasir sebelum dan sesudah menggunakan sekop panjang. Sikap kerja pekerja buruh pasir yang semula pungggung
membungkuk dengan sudut 81
o
, pergerakan leher menekuk fleksion dengan sudut sebesar 34
o
terhadap sumbu tubuh dan posisi kaki dan lutut menekuk dengan 42
. Dengan menggunakan sekop panjang postur kerja berubah menjadi pungggung membungkuk dengan sudut 65
o
, dengan leher membentuk sudut 25
o
terhadap sumbu tubuh, posisi kaki tetap menekuk. Dari keseluruhan penilaian setelah menggunakan sekop panjang dapat
diperoleh hasil bahwa postur kerja pekerja buruh pasir memiliki level resiko yang kecil terhadap cidera musculoskeletal dengan rekomendasi perbaikan beberapa
waktu ke depan. Terjadinya penurunan level resiko ini karena adanya perubahan postur kerja yang disebabkan oleh penggunaan sekop panjang dengan desain yang
lebih ergonomis sehingga memungkinkan pekerja buruh pasir untuk memperbaiki postur kerja yang rawan cidera dan dapat digunakan sebagai alat bantu kerja saat
melakukan aktivitas penurunan pasir.
5.2 Analisis Perbandingan Fisiologi Kerja