Desain Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian

78 LMS, yakni Moodle. Moodle ini sudah dianjurkan oleh Departemen Pendidikan Nasional Depdiknas kepada semua sekolah yang sudah berstatus Rintisan Sekolah Berstandar Internasional RSBI, termasuk SMA Cakra Buana, pada acara Pelatihan Manajemen Pembelajaran Berbasis TIK Tahun 2010 MPB TIK 2010 di Bogor tahun 2010.

B. Desain Penelitian

Disain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk nonequivalent Control Group Design. Desain ini hampir sama dengan metode penelitian pretest- postest control group design, hanya pada desain ini kelompok ekperimen maupun kontrol tidak dipilih secara acak atau random. Artinya responden yang dilibatkan dalam penelitian berdasarkan kelompok yang sudah ada, yakni dari tiga kelas yang ada hanya dua kelas yang dijadikan responden. Dari dua kelas tersebut ada yang dijadikan kelas kontrol, dan yang satunya dijadikan kelas eksperimen. Untuk lebih jelas tentang desain penelitiannya dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1. Desain Eksperimen Group Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen O 1 X O 2 Kontrol O 3 - O 4 Sumber : Sarwono 2006 : 88 Keterangan: O 1 : Pretes pada kelas eksperimen 79 O 2 : Posttest pada kelas eksperimen O 3 : Pretest pada kelas kontrol O 4 : Posttest pada kontrol X : Perlakuan dengan penggunaan model Blended Learning Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah: 1. Menentukan sampel baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen dari seluruh kelas X yang menjadi populasi penelitian. 2. Mengadakan pretest yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa baik untuk kelas kontrol maupun kelas eksperimen. 3. Memberikan perlakuan terhadap kelas kontrol pembelajaran konvensional dan perlakuan kepada kelas eksperimen Blended Learning. 4. Memberikan posttest yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa baik untuk kelas kontrol maupun kelas eksperimen.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Penelitian yang bersifat kuantittaif ditujukan untuk meperoleh kesimpulan yang digeneralisakan pada kelompok yang besar dalam ruang lingkup yang luas, tetapi hanya dengan meneliti kelompok yang kecil dalam lingkup yang sempit. Kelompok besar dan wilayah yang yang menjadi ruang lingkup penelitian disebut populasi Sukmadinata, 2009:250. Sejalan dengan pendapat Sukmadinata, Arikunto 2008:130 menyatakan bahwa,”populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.” 80 Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas X SMA Cakra Buana Kota Depok. Seluruh siswa berjumlah 65 siswa yang dibagi ke dalam tiga 3 lokal, X1 sebanyak 20 siswa, X2 sebanyak 22 siswa dan X3 sebanyak 22 siswa artinya masing-masing lokal tidak lebih dari 24 siswa. Selanjutnya, sampel dalam sebuah penelitian harus mewakili populasi baik dalam karakteristik ataupun jumlahnya, karena berdasarkan sampellah kita menarik kesimpulan Sukmadinata, 2009:250. Berdasarkan hal tersebut dan berdasarkan jenis penelitian kuasi eksperimen, maka sampel diambil dari kelompokkelas yang sudah ada tetapi cara penentuan kelas dilakukan dengan undian. Pengundian ini dimaksudkan bahwa dari tiga kelas yang ada, kelas manapun bisa berkesempatan menjadi kelas kontrol atau kelas eksperimen. Dari hasil undian yang dilakukan di dapat sampel untuk kelas eksperimen jatuh pada kelas X3 dan sampel untuk kelas kontrol jatuh pada kelas X1.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas 8 Di SMP Negeri 37 Jakarta

4 16 196

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN E LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SMA 5 SEMARANG

0 15 198

IMPLEMENTASI ACTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN MUTU BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIKIH KELAS X Implementasi Active Learning Dalam Meningkatkan Mutu Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fikih Kelas X Di MAN 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 18

IMPLEMENTASI ACTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN MUTU BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIKIH KELAS X Implementasi Active Learning Dalam Meningkatkan Mutu Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fikih Kelas X Di MAN 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 15

PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING PADA MATA PELAJARAN TIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

2 8 7

EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL E-LEARNING BERBASIS MOODLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Dasar-Dasar Elektronika Di SMK Negeri 2 Kota Cimahi.

0 0 47

PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING BERBANTUAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KMKE KELAS X TMA SMK N 5 SURAKARTA.

0 0 17

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL KELAS X AUDIO VIDEO I SMK NEGERI 3 WONOSARI.

0 1 141

PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PERFORMANSI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA Yuni Pratiwi, Parijo, Warneri

0 0 10