Penegasan dalam Kalimat Konsep

a. Kalimat biasa b. Kalimat inversi

2.2.2 Penegasan dalam Kalimat

Menurut Chaer 2006: 364 dalam buku Tatabahasa Praktis Bahasa Indonesiapenegasan dalam kalimat adalah upaya pemberian aksentuasi, pementingan atau pemusatan perhatian pada salah satu unsur atau bagian kalimat, agar unsur atau bagian kalimat yang diberi penegasan itu lebih mendapat perhatian dari pendengar atau pembaca. Penegasan ini dapat dilakukan antara lain dengan: 1. Intonasi 2. Partikel 3. Kata keterangan 4. Kontras makna 5. Pemindahan unsur 6. Pemindahan predikat 1 Penegasan dengan Intonasi Penegasan dengan intonasi hanya dapat dilakukan dalam bahasa lisan. Caranya adalah dengan memberikan tekanan yang lebih keras kepada salah satu unsur atau bagian kalimat yang ingin ditegaskan. Universitas Sumatera Utara Contoh: kakak membaca novel di kamar Kalau tekanan diberikan pada kata kakak maka kalimat tersebut berarti ‘yang membaca novel adalah kakak, bukan orang lain’; kalau tekanan diberikan pada kata membaca maka kalimat tersebut berarti ‘yang dilakukan kakak di kamar adalah membaca, bukan pekerjaan lain’; kalau tekanan diberikan pada novel maka kalimat itu berarti ‘yang dibaca kakak adalah novel bukan bacaan lain’; dan kalau tekanan diberikan pada kata di kamar maka kalimat tersebut berarti ‘tempat kakak membaca adalah di kamar, bukan di tempat lain’. 2 Penegasan dengan Partikel Partikel penegas yang ada dalam bahasa Indonesia adalah : yang, lah- yang, dan pun – lah. a. Partikel yang ditempatkan di antara subjek dan predikat dalam kalimat verbal kalimat yang predikatnya kata kerja atau kalimat ajektival kalimat yang predikatnya kata sifat. Contoh: Dia yang mengambil bukumu.Maknanya lebih tegas dari kalimat “Dia mengambil bukumu” Universitas Sumatera Utara b. Partikel lah – yang digunakan di antara subjek dan predikat pada sebuah kalimat verbal atau kalimat ajektival. Partikel lah – yang ini lebih tegas maknanya daripada partikel yang. Contoh:Dialah yang mengambil bukumu. c. Partikel pun – lah digunakan: pun di antara subjek dan predikat, sedangkan –lah dirangkaikan pada predikat yang berupa kata kerja intransitive Contoh: Dia pun keluarlah dari persembunyiannya. 3 Penegasan dengan Kata Keterangan Keterangan penegas yang lazim digunakan untuk memberi penegasan adalah kata memang. Kata memang ini dapat memberi penegasan pada predikat dan dapat pula pada subjek. Contoh: a. Memang dia belum tahu. b. Dia memang tidak mendengar seruanku. c. Kami memang sudah mendengar kabar itu. Universitas Sumatera Utara Penegasan kalimat dengan kata keterangan penegas masih dapat pula lebih ditegaskan lagi dengan partikel penegas. Misalnya : Memang dialah yang belum tahu sedangkan kami semua tahu. Pemberian keterangan penegas ini dapat pula dilakukan dalam bentuk anak kalimat yang diawali dengan kata penghubung seperti apalagi, lagipula, bahkan, dan lebih – lebih lagi. Contoh: a. Mencari pekerjaan di Jakarta tidak semudah yang kamu bayangkan apalagi kalau kamu tidak punya koneksi. b. Lebih baik uang ini kita pakai dulu untuk membeli beras daripada untuk membayar langganan listrik, lagipula sekarang baru tanggal sepuluh. c. Kikirnya bukan main bahkan untuk makan sendiri pun dia enggan mengeluarkan uang. 4 Penegasan dengan Kontras Makna Penegasan dengan kontras makna dilakukan terhadap kalimat majemuk setara. Makna klausa pertama dari kalimat tersebut menjadi terasa lebih tegas karena dikontraskan atau dipertentangkan dengan makna pada klausa kedua. Contoh : Universitas Sumatera Utara a. Nurmala berurai air mata pada saat orang bergembira. b. Dia dengan mudah mendapatkan uang seratus ribu sehari, kita mencari seribu rupiah saja sulit. c. Rata – rata penduduk di negeri itu kaya raya padahal tanah mereka tandus dan gersang. 5 Penegasan dengan Pemindahan Unsur Yang dimaksud dengan pemindahan unsur adalah memindahkan unsur atau bagian kalimat ke posisi awal kalimat. Seperti sudah dibicarakan dimuka urutan unsur dalam kalimat yang “normal” adalah: subjek + predikat + objek + keterangan. Apabila unsur yang bukan subjek ingin ditegaskan, atau lebih ditonjolkan, maka unsur tersebut harus ditempatkan pada posisi awal kalimat. Pemindahan tentu akan mengubah pola intonasi dan dapat mengubah struktur kalimat secara keseluruhan. Universitas Sumatera Utara 6 Pemindahan Predikat Kalau tekanan sebuah kalimat ingin diberikan kepada unsur predikat maka unsur predikat itu harus ditempatkan pada awal kalimat. Namun pemindahan unsur predikat ini tidak begitu saja dapat dilakukan, melainkan harus diperhatikan dulu jenis kata yang menduduki unsur predikat itu. a. Kalau predikatnya berupa kata kerja intransitif maka pemindahan predikat itu dapat dilakukan. b. Kalau predikatnya berupa kata kerja transitif, maka predikatbeserta objeknya harus dipindahkan sekaligus; dan bila ingin diberi partikel –lah partikel itu harus dirangkaikan di belakang objek tersebut. c. Kalau predikatnya berupa kata sifat atau frase sifat, maka predikat ini hanya dapat dipindahkan ke posisi awal kalau subjeknya bersifat khas atau tertentu. d. Kalau predikatnya berupa kata benda, maka predikatnya dapat dipindahkan ke posisi awal kalau subjeknya bersifat khas atau tertentu. e. Kalau predikat berupa kata bilangan atau frase bilangan, maka predikat itu dapat dipindahkan ke posisi awal. f. Kalau predikatnya berupa frase depan, maka predikat itu tidak dapat dipindahkan ke posisi awal. Universitas Sumatera Utara 2.2.3 Shi…De Pola kalimat shi…de digunakan untuk menegaskan waktu, tempat, cara, dan lain-lain; dari suatu tindakan yang sudah terjadi. Pola kalimat shi…de, shidiletakkan di depan bagian yang akan ditegaskan dandediletakkan di akhir kalimat Yong Xin, 2005: 101. Pola kalimat shi…de tidak selalu digunakan secara bersamaan, salah satu unsurnya yaitu shi dapat dihilangkan, tetapi de tidak bisa dihilangkan. Berikut adalah contoh penggunaan pola kalimat shi…de berdasarkan waktu, tempat, cara, tujuan dan pelakunya. Contoh: 1. Menegaskan waktu 我 是 2008 开始 学习 汉语 的 w ǒ shì 2008 kāi shǐ xué xí hàn y ǔ de saya adalah 2008 mulai belajar mandarin partikel Saya mulai belajar bahasa Mandarin tahun 2008. 2. Menegaskan tempat 客人 是 从 上海 来 的 kè rén shì cóng shàng h ǎi lái de tamu adalah dari Shanghai datang partikel Tamu datang dari Shanghai. Universitas Sumatera Utara 3. Menegaskan cara 我们 是 坐 飞机 来 的 w ǒ men shì zuò fēi jī lái de kami adalah naik pesawat datang partikel Kami datang naik pesawat. 4. Menegaskan tujuan 我 是 去 旅行 的 w ǒ shì qù l ǚxíng de saya adalah pergi liburan partikel Saya pergi liburan. 5. Menegaskan pelakunya 这 件 事 是 他 告诉 我 的 zhè jiàn shì shì tā gàosu w ǒ de ini Kt. bilangan masalah adalah dia memberitahu saya partikel Masalah ini dia yang memberitahu saya. Dalam penggunaan pola kalimat shi…de, bila kata kerjanya mempunyai objek dan objeknya berupa kata benda maka de dapat diletakkan sebelum objek. Contoh: 6. 我 是 从 外文 书 店 买 的 这 本 书 wo shì con g wai wen shu dian mai de zh e ben shu say a adala h dari bahas a asing toko buk u membe li partik el ini kata bilanga n buk u Saya membeli buku ini dari toko buku bahasa asing. Universitas Sumatera Utara 7. 他 是 在 广州 上 的 飞机 ta shì zai guang zhou shang de fei ji dia adalah di Guangzhou naik partikel pesawat Dia naik pesawat di Guangzhou. Kata de bisa diletakkan dibagian belakang kalimat, seperti kalimat pertama berubah menjadi 我是从外文书店买这些书的 dan kalimat kedua berubah menjadi 他是在广州上的飞机的. Arti dari kedua kalimat tersebut tidak mengalami perubahan. Pola kalimat shi...de juga dapat digunakan apabila objeknya berupa kata ganti atau dibelakang objek ada pelengkap arah, de harus diletakkan di akhir kalimat. Contoh: 8. 我们 是 在 街上 遇见 她 的 wo men shì zai jie shang yu jian ta de kami adalah di jalan bertemu dia partikel Kami bertemu dia di jalan. 9. 我 们 是 从 他 那 儿 借来 这 辆 车 的 wo men shì con g ta na r jie lai zh e liang che de kam i adala h dari di a itu meminja m ini kt.bi l mobi l partike l Kami meminjam mobil ini dari dia. Universitas Sumatera Utara Bentuk negatif dari pola kalimat shi…deadalah bu shi…de. Contoh : 10. 我们 不 是 坐 汽车 来 的 wo men bu shì zuo qi che lai de kami tidak adalah naik mobil datang partikel Kami datang bukantidak naik mobil. 11. 它 不 是 从 广州 来 的 ta bu shì cong guang zhou lai de dia tidak adalah dari Guangzhou datang partikel Dia bukan datang dari Guangzhou. shi…dejuga bisa menegaskan tujuan, kegunaanmanfaat, asal, dan lain-lain. Contoh: 12. 他 是 为 学习 汉语 来 北京 的 ta shì wei xue xi han yu lai bei jing de dia adalah untuk belajar mandarin datang Beijing partikel Dia datang ke Beijing untuk belajar mandarin. tujuan 13. 笔 是 用 来 写 字 的 bi shì yong lai xie zi de kuas adalah digunakan untuk menulis aksara partikel Kuas digunakan untuk menulis aksara. kegunaan Universitas Sumatera Utara 14. 这 种 电视 是 那个 工厂 生产 的 zhe zhong dian shi shì na ge gong chang sheng chan de ini jenis TV adalah itu pabrik produksi partikel Pabrik itu yang memproduksi jenis TV ini. asal Dalam kalimat-kalimat untuk menegaskan tujuan, kegunaan, manfaat, asal dan lain-lain. Kata deharus diletakkan di akhir kalimat.

2.3 Landasan Teori

Sebuah penelitian perlu ada landasan teori yang mendasarinya karena landasan teori merupakan kerangka dasar sebuah penelitian. Landasan teori yang digunakan diharapkan mampu menjadi dasar tumpuan seluruh pembahasan. Dalam penelitian ini penulis berdasarkan tatabahasa Mandarin yang diambil dari buku Wai Guo Ren Shi Yong Han Yu Yu Fayang memaparkan dan mendeskripsikan pengertian dari tatabahasa dan jenis kalimat dalam tatabahasa Mandarin. Dalam buku Wai Guo Ren Shi Yong Han Yu Yu Fa Li De Jin 2010: 2 mengatakan “语法是构成语言的要素之一。外国人学习现代汉语, 除了必须掌握语言、汉字(汉语的书写符号)、词汇以外,还要很好 的 了 解 它 的 语 法 特 点 、 才 能 掌 握 汉 语 用 词 造 句 的 基 本 规 律 。 ” Universitas Sumatera Utara