BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode adalah cara kerja yang teratur dengan berpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. Dapat juga dikatakan bahwa metode adalah
cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna menghasilkan tujuan yang sempurna.
Dalam proses penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Menurut Subroto 2007: 8
“Penelitian kualitatif itu bersifat deskriptif. Peneliti mencatat dengan teliti dan cermat data yang terwujud kata-kata, kalimat-kalimat,
wacana, gambar-gambarfoto, catatan harian, memorandum, video- tipe. Dari data yang bersifat deskriptif itu peneliti melakukan analisis
data untuk membuat generalisasi atau kesimpulan umum yang merupakan sistem atau kaidah yang bersifat mengatur atau gambar
dari orang-orang yang dijadikan subjek penelitian.”
Penelitian kualitatif lebih mengutamakan proses daripada hasil. Hal ini disebabkan oleh hubungan antar bagian yang sedang diteliti itu akan
menjadi jelas maknanya manakala diamati dalam proses.
Universitas Sumatera Utara
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Dalam tahap pengumpulan data, metode yang digunakan yaitu metode simak Sudaryanto, 1993: 133. Metode simak adalah suatu metode
yang dilakukan dengan cara menyimak penggunaan bahasa dalam novel Bian Cheng karya Shen Cong Wen. Selanjutnya, untuk melengkapi
penggunaan metode tersebut, digunakan teknik catat sebagai teknik lanjutan Sudaryanto, 1993: 135. Dalam hal ini, penulis membaca, mempelajari, dan
memeriksa data-data yang diperlukan, lalu mencatat data yang ditemukan berupa kalimat-kalimat yang menggunakan pola shi…de di dalam novel
Bian Cheng.
3.3 Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk menjawab masalah penelitian atau untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Hal ini sangat penting
dalam mendukung pengertian terhadap pola kalimat shi…de. Pada tahap ini semua data dianalisis, yaitu kumpulan semua pola kalimat shi…de yang
telah diseleksi. Lalu dilakukan analisis yang mendalam menggunakan teknik pelesapan dan teknik pembalikan urutan sehingga dapat dihasilkan pola
shi…dedan fungsinya dalam kalimat bahasa Mandarin.
Universitas Sumatera Utara
Dalam menganalisis data-data, penulis menggunakan dua teknik yaitu teknik pelesapan dan teknik pembalikan urutan. Teknik lesap
diterapkan dengan melesapkan melepaskan, menghilangkan,
menghapuskan, mengurangi unsure tertentu satuan lingual yang bersangkutan yaitu melesapkan pola shi…de dalam kalimat bahasa
Mandarin. Berikut adalah contoh menerapkan teknik pembalikan urutan. 15.
我们 是
八点 上课
的
wo men shi
ba dian shang ke de
kami adalah
jam 8 masuk
partikel
Kami masuk jam delapan.
16. 我们
八点 上课
wo men ba dian shang ke kami
jam 8 masuk
Kami masuk jam delapan.
Contoh kalimat 15 dan 16 di atas memiliki makna yang sama. Kalimat yang pertama menggunakan menggunakan pola shi…de sedangkan
kalimat kedua tidak menggunakannya. Sekilas tidak ada perbedaan arti dari contoh kalimat diatas. Kalimat 15
yang menggunakan pola shi…deberfungsi untuk menegaskan bahwa kami sudah pasti masuk jam
delapan. Kalimat 16 tidak menggunakan pola shi…de memiliki kemungkinan masih bisa berubah waktu masuk sekolahnya.
Universitas Sumatera Utara
Teknik pembalikan urutan atau permutasi ialah kemungkinannya unsur-unsur langsung dari sebuah satuan atau konstruksi morfologis atau
fraseologis dibalikkan urutannya Subroto, 2007: 87. Berikut adalah contoh menerapkan teknik pembalikan urutan.
17. 我
是 昨天
晚上 看
电影 的
wo shi
zuo tian wan shang kan
dian ying de
saya adalah kemarin malam
melihat film
partikel
Saya melihat film kemarin malam.
18. 我
是 昨天
晚上 看
的 电影
wo shi
zuo tian wan shang kan
de dian ying
saya adalah kemarin malam
melihat partikel film
Saya melihat film kemarin malam.
Kalimat 17 dan 18 pada contoh di atas memiliki arti yang sama. Perbedaan terletak pada peletakan kata de. kalimat 17 de diletakkan di
akhir kalimat. Kalimat 18 de diletakkan tidak di akhir kalimat melainkan setelah kata kerja kan. Kedua kalimat di atas adalah benar berdasarkan
tatabahasa Mandarin.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Data dan Sumber Data