1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat, sehingga perusahaan di dalam menggelolah usaha diharapkan mampu menggunakan
sumber daya manusia dengan baik dan benar. Sumber daya manusia merupakan bagian yang cukup penting dalam pencapaian tujuan organisasi
baik itu perusahaan besar maupun kecil, suatu perusahaan memiliki peralatan yang modern dengan teknologi tinggi. Sumber daya manusia merupakan
salah satu motor penggerak utama bagi setiap operasi perusahaan, sehingga upaya dalam pengembangan SDM tersebut merupakan strategi yang utama
untuk menegakkan kompetisi global Gibson, 1996 : 32. Tujuan memahami dan mempelajari manajemen sumber daya manusia sebagai pengetahuan yang
diperlukan untuk untuk memiliki kemampuan analisa dalam menghadapi masalah-masalah manajemen khusus nya dibidang organisasi.
Kedudukan SDM khususnya tentang mutu, sumber daya manusia dalam suatu sistem yang lebih besar yaitu strategi organisasi. Dalam
penempatan sasaran-sasaran organisasi dengan cara efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, kemimpinan dan pengendalian sumber daya
organisasi Daft, 2002 : 8 Mengingat semakin ketatnya persaingan antar perusahaan dewasa ini
menuntut perusahaan harus mampu bertahan dan berkompetisi dengan
2 perusahaan lain, salah satu hal yang dapat ditempuh perusahaan agar mampu
bertahan dalam persaingan yang ketat. Peranan sumber manusia daya dalam perusahaan sangatlah penting kerena sebagai penggerak utama seluruh
kegiatan atau aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya, baik untuk memperoleh keuntungan maupun untuk mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan. Berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam mempertahankan eksitensi perusahaan dimulai dari manusia itu sendiri dalam mempertahankan
perusahaan dalam meningkatkan afektivitas dan efisiensi secara ma ksimal. Dengan kata lain kinerja organisasi atau perusahaan sangat dipengaruhi dan
bahkan tergantung pada kualitas dan kemampuan kompetitif sumber daya manusia yang dimilikinya.
Karyawan yang memiliki sikap perjuangan, pengabdian, disipin, dan kemampuan pr ofesional sangat mungkin mempunyai prestasi dalam
melaksanakan tugas, sehingga berdaya guna dan berhasil guna. Karyawan yang profesional dapat diartikan sebagai sebuah pandangan untuk selalu
berfikir, kerja keras, bekerja sepenuh waktu, disiplin, jujur, loyalitas tinggi, dan penuh dedikasi demi untuk keberhasilan pekerjaannya Hamid,2003 : 40 .
Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat
kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan ketrampilan seseorang tidaklah cukup efektif .untuk mengerjakan sesuatu tanpa
pemahaman yang jelas tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya Rivai, 2005 : 309
3 Tingkat keberhasilan suatu perusahaan dapat dil ihat dari kinerja
perusahaan dalam mengelolah sumber daya yang dimiliki. Perusahaan dengan kinerja yang baik, mempunyai efektivitas dalam menangani sumber daya
manusinya, menentukan sasaran yang harus dicapai baik secara individu maupun organisasinya Arms trong, 2004.
Manfaat penilaian kinerja adalah : 1 perbaikan kinerja 2 penyesuaian kinerja konpensasi 3 keputusan penempatan 4 kebutuhan pelatihan dan
pengembanga 5 perencanaan dan pengembangan karir 6 definisi proses penempatan staf 7 ketidakakuratan informasi 8 kesalahan rancangan
pekerjaan 9 kesempatan kerja yang sama 10 tantangan-tantangan eksternal 11 umpan balik SDM Mangkuprawira, 2003 : 224-225.
Penilaian kinerja merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kinerja karyawan, karena dengan penilaian kinerja akan diketahui seberapa
baik seseorang telah bekerja sesuai dengan sasaran yang ingin dicapainya. Selain itu umpan balik dari penilaian kinerja akan memotivasi karyawan untuk
bekerja, mengembangan kemampuan pribadi dan meningkatkan kemampuan dimasa yang akan datang Racmawati,2004: 39
Berbagai rangsangan faktor motivasi kerja dapat meningkatkan kinerja karyawan, pada umumnya manusia bekerja pada suatu perusahaan mempunyai
tujuan untuk mendapatkan upah guna memenuhi kebutuhan hidupnya dengan terpenuhinya kebutuhan karyawan maka akan tercipta suasana kerja yang
menyenangkan dilingkungan perusahaan. Mengingkat faktor tenaga kerja merupakan faktor yang terpenting dalam pelaksanaan proses produksi maka
4 diperlukan tenga kerja yang mempunyai ketrampilan dan keahlian demi
kelangsungan hidup perusahaan. Agar tenaga kerja yang digunakan perusahaan dapat bekerja dengan baik, maka hendaknya pimpinan perusahaan
harus memperhatikan segala kebutuhan yang berhubungan dengan karyawan, perusahaan perlu memberikan perhatian lebih terhadap keberadaan karyawan
agar loyalitas karyawan terhadap perusahaan juga tinggi Sumartini, 2005. Menurut Rivai 2005 : 375”Upah adalah sebagai balas jasa yang adil
dan layak diberikan kepada para pekerja atas jasa-jasanya dalam mencapai tujuan organisasi”. Upah merupakan imbalan finansial lansung yang
dibayarkan kepada karyawan berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang di berikan. Jadi tidak seperti gaji
yang jumlahnya relatif teta p, upah dapat berubah-ubah. Konsep upah biasanya dihubungkan tenaga proses pembayaran bagi tenaga kerja lepas.
Menurut Ruky 2001 : 7 “ upah adalah PP No 8 tahun 1981 suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada tenaga kerja untuk
suatu pekerjaa n atau jasa yang telah atau akan dilakukan, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapka menurut persetujuan
atau perundang-undangan dan dibayarkan atas suatu perjanjian kerja antara pengusaha pemberi kerja dengan pekerja termasuk tunjangan
baik untuk pekerja sendiri maupun keluarganya. Upah dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi karyawan untuk
meningkatkan prestasi kerja mereka dan merangsang karyawan untuk berperan aktif dalam peran pencapaian tujuan perusahaan. Selain itu upah
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Upah merupakan suatu penerimaan sebagai suatu imbalan dan pemberian jasa
kepada penerima jasa. Untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dan akan
5 dilakukan yang berfungsi sebagai jaminan kelangs ungan kehidupan yang
layak bagi kemanusiaan dan produksi yang dinyatakan atau dinilai dalam uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan undang-undang dan peraturan dan
dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pemberi kerja dan penerima kerja Heidjarahman dan Husnan, 1997 : 61
perusahaan perlu memberikan perhatian yang lebih terhadap keberadaan karyawan agar loyalitas karyawan terhadap perusahaan juga
tinggi. Perusahaan sebaiknya juga perlu mengetahui latar belakang penyebab penurunnya kinerja karyawan, salah satunya adalah masalah upah karyawan
dalam pemberian upah, perusahaan harus memperhatikan prinsip keadilan dan kelayakan. Dalam pemberian upah perlu diperhatikan apakah upah tersebut
telah mencukupi kebutuhan minimal, selain itu faktor upah dan gaji ikut mempengaruhi baik tidaknya kinerja karyawan.
Menurut Matris dan Jakson 2002 : 32 “ Upah adalah merupakan faktor yang penting yang bagaimana dan mengapa orang-orang bekerja pada
suatu organisasi lain”. Upah sebagai salah satu komponen kompensasi memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan dan
sebagai faktor perangsang dalam mendorong karyawan tercapainya tujuan, sehingga pemberian upah yang layak bagi karyawan harus diperhatikan.
Di dalam pemberian kompensasi manajemen perlu diperhatikan prinsip keadilan, keadilan disini berarti bahwa pemberian kompensasi yang
tinggi harus dihubungan atau dibandingakan dengan persyaratan yang harus dipenuhi oleh karyawan yang bersangkutan pada jabatan dan kompensasi yang
6 tinggi tersebut sehingga ada keseimbangan antara “Input dan Output” Radiq,
1998 : 82. Dengan pemberian upah, diharapkan seorang tenaga kerja dapat untuk
produktif dan mempunyai tanggung jawab penuh terhadap tugasnya, sehingga target volume produksi perusahaan dapat terpenuhi. Selain itu dengan adanya
tenaga kerja dan pihak perusahaan akan dapat terjalin dengan baik, sehingga seluruh tenaga kerjanya akan berusaha untuk meningkatkan prestasi karena
merasa dihargai perusahaan. Selain upah, faktor lain yang perlu diperhatikan oleh perusahaan
adalah lingkungan kerja karna sangat berkaitan erat dengan tinggi rendahnya kepuasaan karyawan, apabila lingkungan kerja baik maka hal tersebut dapat
memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan, begitu pula sebaiknya. Menurut Sedarmayanti 2001 : 21 “ lingkungan kerja adalah
keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik
sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok”. Perusahaan dapat berkembang merupaka n keinginan setiap individu
yang berada dalam perusahaan tersebut, sehingga diharapkan dengan perkembangan tersebut perusahaan mampu bersaing dalam mengikuti
perkembangan zaman. Karena itu, tujuan yang diharapkan oleh perusahaan dapat tercapai dengan baik. Kemajuan perusahaan di pengaruhi oleh faktor-
faktor lingkungan yang bersifat intenal dan eksternal. sejauhmana tujuan
7 perusahaan telah tercapai dapat dilihat dari seberapa besar perusahaan
memenuhi tuntutan lingkungannya Rivai, 2005 : 307 Menurut Parlinda 2993 : 138 kondisi kerja adalah keadaan dimana
tempat kerja yang baik meliputi fisik atau non fisikyang dapat memberikan kesan menyenangkan, aman, tentram dan lain sebagainya. Apabila kondisi
kerja baik maka hal tersebut dapat memacu timbulnya rasa puas dalam diri karyawan yang pada akhirnya dapat memberikan pengaruh positif terhadap
kinerja karyawan, begitu sebaliknya, apabila kondisi kerja buruk maka karyawan tidak akan mempunyai kepuasan dalam bekerja.
Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan
nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang lama lebih jauh lagi lingkungan-lingkungan kerja yang kurang
baik dapat menutut tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja yang efisien Sedarmayanti,
2001 : 2. Jenis lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu : a Lingkungan
kerja fisik merupakan suatu keadaan berbentuk fisik yang terdapat disekitar temapat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung
maupun tidak langsung b Lingkungan kerja Non fisik merupakan semua keadaan terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan
atasan maupun dengan hubungan sesama rekan kerja, ataupun dengan bawahan Sedarmayanti,2001.
8 Lingkungan kerja merupakan ada lah segala sesuatu yang ada disekitar
pekerja dan dapat mempengaruhi dalam bekerja meliputi pengaturan penerangan, pengontrolan suara gaduh, pengaturan kebersihan tempat kerja
dan pe ngaturan keamanan tempat kerja” Sukanto dan Indriyo 2000 : 151 sedangkan menurut Nitisemito 1992 : 25 lingkungan kerja adalah sesuatu
yang ada disekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankanm tugas yang dibebankannya. Perusahaan harus dapat
memperhatikan kondisi yang ada dalam peusahaan baik didalam maupun diluar ruangan tempat kerja, sehingga karyawan dapat bekerja dengan lancar
dan merasa aman. Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan sangat penting untuk
diperhatikan manajemen. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan, Namun lingkungan kerja
mempunyai perngaruh langsung terhadap para karyawan yang melaksanakan proses produksi tersebut. Lingkungan kerja yang memusatkan bagi
karyawannya dapat meningkatkan kinerja sebaliknya lingkungan kerja yang tidak memadai dapat menurunkan kinerja karyawan dan akhirnya motivasi
kerja karyawan. Upah dan lingkungan kerja adalah faktor yang sangat berpengaruh
terhadap kinerja karyawan. Seorang karyawan yang mempunyai upah tinggi atau sesuai dengan yang diharapkan, begitu pula lingkungan kerja yang
menyenangkan maka akan tercapainya maksud dan tujuan perusahaan.
9 Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti terdorong untuk
mengangkat permasalahan ini dalam bentuk penelitian dengan judul : PENGARUH UPAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA CV. AJI BALI.
B. Pembatasan Masalah