Hesti Pratiwi , 2013 Penerapan Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V Di Sdn
Pasirwangi Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
2. Lembar Observasi
Lembar observasi adalah lembar kegiatan yang digunakan untuk mengamati proses penelitian yang hasilnya menjadi acuan untuk
melanjutkan penelitian selanjutnya. Observasi juga bertujuan untuk memperoleh gambaran informasi
mengenai aktivias guru dan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang diamati saat observasi adalah kemampuan
membuka pelajaran, sikap guru dalam proses pembelajaran, proses pembelajaran, kemampuan menggunkan media, evalusi, dan kemampuan
menutup pelajaran 3.
Lembar Wawancara Lembar wawancara adalah lembar yang digunakan untuk mengetahui
kesan dan pesan dari siswa dari proses pembejaran yang telah dilaksanakan. Lembar wawancara dijadikan sebagai bahan refleksi untuk
proses pembelajaran selanjutnya yang dilihat dari sudut pandang siswa. 4.
Lembar Kerja Siswa Lembar kerja siswa adalah lembar yang digunakan untuk mengukur
tingkat pemahaman dan kemampuan siswa mengenai materi yang disampaikan.
5. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar berlangsung sebagai bukti bahwa penelitian tersebut pernah dilakukan.
Dokumentasi digunakan dengan menggunakan kamera yang dilakukan oleh teman sejawat.
F. Analisis dan Interpretasi Data
1. Analisis Data
Pada akhir kegiatan selalu dilakukan analisi data. Data di analisis dengan secara kualitatif, data ini bersumber dari hasil observasi, tes lisan,
lembar kerja siswa, hasil wawancara dan catatan guru pada saat proses pembelajaran. Data yang diperoleh kemudian ditulis dalam bentuk deskripsi.
Hesti Pratiwi , 2013 Penerapan Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V Di Sdn
Pasirwangi Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Analisis data dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung, dilakukan sejak awal. Pada proses pembelajaran dikelas, cara guru mengajar,
aktivitas siswa, suasana kelas dan cara guru mengelola kelas peneliti menganalisi segala yang dilihat dan diamati,
Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut; a.
Mencatat hal yang diteliti secara rinci b.
Menganalisi data melalui reduksi data merangkum hal-hal yang pokok c.
Memfokuskan pada hal yang penting dan membuang yang tidak perlu.
2. Interpretasi Data
Pada tahap ini peneliti memberikan temuan hasil penelitian yang berdasarkan teori, norma praktis, dan intruksi guru mengenai pembelajaran
yang baik. hasil interprestasi ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi guru lain untuk melaksanakan tindakan dan mengadakan perubahan kinerja guru
dalam proses pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan
metode sosiodrama.
Data yang telah diperoleh, harus dikategorikan sesuai dengan fokus penelitian, selanjutnya peneliti menginterprestasikan data yang telah
dikumpulkan. Hal yang dilaksanakan peneliti yaitu sebagai berikut: a.
Mendeskripsikan perencanaan pelaksanaan tindakan. b.
Mendeskripsikan pelaksanaan setiap siklus c.
Mendeskripsikan hasil wawancara setiap siswa setelah berakhirnya proses pembelajaran
d. Menganalisis hasil observasi
e. Menganalisis hasil belajar siswa.
Hesti Pratiwi , 2013 Penerapan Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V Di Sdn
Pasirwangi Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SDN Pasirwangi Kabupaten Bandung Barat pada siswa kelas V mengenai penerapan metode
sosiodrama untuk meningkatkan keterampilan berbicara, diperoleh kesimpulan bahwa:
1. Perencanaan siklus I disusun berdasarkan hasil observasi awal penelitian,
sedangkan untuk siklus II dan siklus III disusun berdasarkan hasil refleksi siklus sebelumnya, sehingga kualitas perencanaan menjadi lebih baik.
2. Pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan
metode sosiodrama memberikan dampak yang baik untuk siswa. Pada proses pelaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa selalu meningkat pada
setiap aspeknya. Pada siklus I masih banyak siswa yg belum siap untuk belajar,ini terlihat masih banyaknya siswa yang mengobrol dan siswa
cenderung malas untuk bekerjasama dengan teman kelompoknya, pada siklus II untuk lebih mengkondisikan siswa pada situasi yang kondusif.
Guru meminta siswa duduk dengan teman kelompoknya sebelum pembelajaran dimulai. Hal ini tetap dipertahankan pada siklus III, selain
duduk dalam kelompok sebelum pembelajaran dimulai, guru juga menentukan tempat latihan siswa agar siswa lebih dapat berkonsentrasi
dengan teman sekelomponya dan guru secara bergantian melihat dan mengomentari latihan drama yang dilaksanakan oleh setiap kelompok.
3. Perkembangan keterampilan berbicara pada siswa dengan menggunakan
metode sosiodrama dapat meningkat dengan sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan aktivitas siswa dalam berbicara dan hasil belajar siswa
meningkat. Pada penilaian keterampilan berbicara pada aspek kebahasaan nilai rata-rata untuk siklus I adalah 64,8, meningkat pada siklus II menjadi
78,28 dan meningkat kembali pada siklus III menjadi 91,31. Sedangkan ketuntasan siswa untuk siklus I adalah 34,29, meningkat pada siklus II