5. Berat Kering Biomassa
Secara umum peningkatan kelas diameter setinggi dada Dbh akan meningkatkan biomassa beberapa bagian tanaman sawit Elaeis guineensis Jacq..
Proporsi biomassa merupakan persentase besarnya biomassa pada bagian tanaman terhadap biomassa total tanaman. Tabel 11 memperlihatkan proporsi biomassa pada
setiap bagian tanaman sawit yang diamati.
Tabel 11. Variasi Rata-Rata Biomassa Sampel Tebang Pada Berbagai Anatomi Tanaman Sawit Elaeis guineensis Jacq.
No. Sampel
Tebang Batang
Pelepah Daun
Total Biomassa
Kg
BB Kg
BK Kg
BB Kg
BK Kg
BB Kg
BK Kg
1 1
533,52 182,52
234 56,25
58,50 21,07
259,84 2
2 634,40
220,58 254,8
59,88 63,70
28,92 309,38
3 3
420,16 165,13
197,6 48,58
49,40 18,46
232,17
Rataan 189,41
54,90 22,82
267,13
Keterangan: BB = Berat Basah BK = Berat Kering Biomassa
Berdasarkan Tabel 11, memperlihatkan bahwa proporsi biomassa tertinggi terdapat
pada batang.
Sebesar 70,91
biomassa tanaman
sawit Elaeis guineensis Jacq. berumur 10 tahun terbesar terdapat pada bagian batang.
Sedangkan persentase biomassa tertinggi kedua terdapat pada bagian pelepah yaitu sebesar 20,55, dan persentase biomassa daun adalah sisanya yaitu sebesar 8,54.
Hasil yang ditunjukkan pada agroekosistem kelapa sawit yang berada di Nigeria pada lahan berpasir yang masam. Biomassa kelapa sawit antara umur 10-17 tahun
terakumulasi pada batang yaitu berkisar antara 57-69, kemudian diikuti pada pelepah berkisar antara 14-20 dan daun berkisar antara 8-10 Hartley, 1970.
Berdasarkan kedua hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pola ini adalah umum untuk kelapa sawit meskipun ditanam pada tipe lahan yang berbeda.
Penelitian Muhdi et al. 2014 menyatakan bahwa rata-rata biomassa terbesar pohon berasal dari batang, yakni 416,6 kg atau 82,97 dari total biomassa pohon.
Q Q
Q Q
Q Q
Q Q
Q Q
Q Q
Q Q
Q Q
Q Q
Q Q
Q Q
Q Q
Q Q
Q Q
Q Q
Q Q
Q Q
Q Q
Q Q
Q
Selanjutnya biomassa pelepah sebesar 45,2 kg 9,01, dan daun sebesar 30,3 kg 6,03. Kusmana et al. 1992 menyatakan bahwa variasi biomassa juga dipengaruhi
karena perbedaan faktor iklim seperti curah hujan dan suhu. Hal ini disebabkan karena suhu dan cahaya merupakan faktor lingkungan yang berdampak bagi proses biologi
tumbuhan dan pengambilan karbon oleh tanaman melalui proses fotosintesis. Berdasarkan kandungan biomassa pada setiap bagian tanaman yang ditebang
Tabel 11, persamaan alometrik dapat dibangun, dimana biomassa sebagai variabel terikat dan diameter dan tinggi sebagai variabel bebas. Model penduga biomassa dapat
berdasarkan kandungan biomassa pada tiap bagian anatomi tanaman batang, pelepah, dan daun. Biomassa total adalah biomassa yang dikandung seluruh bagian tanaman
yang diteliti.
Gambar 7. Persentase Rata-Rata Biomassa Sampel Tebang Pada Berbagai Anatomi Tanaman Kelapa Sawit Elaeis guineensis Jacq.
Dalam proses fotosintesis, tanaman menyerap CO
2
dari udara dan dengan bantuan sinar matahari lainnya. Proses reaksi fotosintesis terjadi melalui persamaan
berikut ini: 6CO
2
+ 6H
2
O C
6
H
12
O
6
+ 6O
2
Batang 70,91
Daun 20,55
Pelepah 8,54
Karbon di dalam tumbuhan terikat dalam bahan organik dan terdistribusi dalam selulosa 40, polisakarida lain 26, dan lignin 30. Sementara itu distribusi
lignin di dalam dinding sel dan kandungan lignin dalam bagian tanaman tidak sama Adiriono, 2009. Artinya, tiap bagian tanaman memiliki kandungan lignin yang
berbeda, sehingga persentase karbon, khususnya yang terikat pada lignin untuk tiap bagian tanaman juga akan berbeda. Oleh karena itu proporsi kandungan karbon dari
biomassa untuk tiap komponen tanaman akan berbeda pula. Distribusi biomassa pada tiap komponen tanaman menggambarkan besaran distribusi hasil fotosintesis
tanaman yang disimpan oleh tanaman. Melalui proses fotosintesis, CO
2
di udara diserap oleh tanaman dan dengan bantuan sinar matahari kemudian diubah menjadi
karbohidrat untuk selanjutnya didistribusikan ke seluruh tubuh tanaman dan ditimbun
dalam bentuk
daun, batang,
cabang, buah
dan bunga
Hairiah dan Rahayu, 2007. Walaupun aktifitas fotosintesis terjadi di daun, namun ternyata distribusi hasil fotosintesis terbesar digunakan untuk pertumbuhan batang.
Batang umumnya memiliki zat penyusun kayu yang lebih baik dibandingkan dengan bagian pohon lainnya. Zat penyusun kayu tersebut
menyebabkan bagian rongga sel pada batang banyak tersusun oleh komponen penyusun kayu dibanding air, sehingga bobot biomassa batang akan menjadi lebih
besar. Sedangkan daun umumnya tersusun oleh banyak rongga stomata yang menyebabkan struktur daun menjadi kurang padat, sehingga kurang berat.
6. Massa Karbon