Identifikasi Variabel Penelitian Metode Analisa Data

35

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan kesimpulan hasil penelitian Hadi, 2000. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat korelasional. Penelitian korelasional bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain. Peneliti dapat memperoleh informasi mengenai taraf hubungan yang terjadi melalui studi korelasional ini. Pembahasan dalam metode penelitian ini meliputi: identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, populasi dan teknik pengambilan sampel, metode pengumpulan data, daya beda aitem, validitas dan reliabilitas serta metode analisa data.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Masalah yang dipecahkan harus diidentifikasi, dipilih dan dirumuskan dengan tepat, untuk menguji hipotesis penelitian. Identifikasi variabel utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Variabel bebas : emosi dasar negatif b. Variabel tergantung : perilaku agresi Universitas Sumatera Utara 36

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1.

Emosi Dasar Negatif Emosi dasar negatif adalah suatu keadaan dalam diri seseorang yang dirasakan kurang menyenangkan sehingga mempengaruhi sikap dan tingkah laku individu dalam berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain. Emosi dasar negatif diukur dengan menggunakan skala emosi dasar negatif yang terdiri dari 42 aitem yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan bentuk-bentuk emosi dasar negatif yang dikemukakan oleh Goleman 2002 yaitu: a. Marah b. Jijik atau muak c. Malu d. Rasa bersalah e. Sedih f. Takut Skor yang diperoleh dari skala emosi dasar negatif merupakan skor yang menggambarkan emosi dasar negatif dari subjek. Skor total yang semakin tinggi, menunjukkan emosi dasar negatif remaja yang semakin tinggi, sebaliknya skor total yang semakin rendah, menunjukkan emosi dasar negatif remaja semakin rendah.

2. Perilaku Agresi

Perilaku agresi adalah perilaku yang dilakukan untuk melukai dan menyakiti baik secara verbal ataupun secara fisik terhadap orang lain atau terhadap objek- objek lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku agresi pada Universitas Sumatera Utara 37 remaja diukur dengan menggunakan skala perilaku agresi yang terdiri dari 40 item yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan 3 dimensi perilaku agresi yang dikemukakan oleh Buss 1989, yaitu: fisik-verbal, aktif-pasif dan langsung-tidak langsung. Ketiga dimensi ini dijabarkan menjadi 8 bentuk perilaku agresi, yaitu: a. Perilaku agresi fisik aktif langsung b. Perilaku agresi fisik aktif tidak langsung c. Perilaku agresi fisik pasif langsung d. Perilaku agresi fisik pasif tidak langsung e. Perilaku agresi verbal aktif langsung f. Perilaku agresi verbal aktif tidak langsung g. Perilaku agresi verbal pasif langsung h. Perilaku agresi verbal pasif tidak langsung. Skor yang diperoleh dari skala perilaku agresi merupakan skor yang menggambarkan perilaku agresi dari subjek. Skor total yang semakin tinggi, menunjukkan perilaku agresi remaja yang semakin tinggi, sebaliknya skor total yang semakin rendah, menunjukkan perilaku agresi remaja semakin rendah.

C. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel 1.

Populasi Populasi merupakan kumpulan atau keseluruhan subjek penelitian Azwar, 2000. Menurut Hadi 2000, populasi dibatasi sebagian sejumlah subjek atau individu yang paling sedikit memiliki satu sifat yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah: Universitas Sumatera Utara 38 1. Remaja madya berusia 15-18 tahun Pada masa ini, remaja memiliki emosi yang labil, dimana remaja membentuk nilai-nilai moral yang mereka anggap benar dan remaja berada dalam kondisi kebingungan karena masih ragu harus memilih yang mana, peka atau peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimis serta adanya pengaruh teman sebaya yang lebih besar. 2. berstatus siswa SMU Dharma Pancasila kota Medan.

2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi atau sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi dan harus mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama. Teknik pengambilan sampel adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel Hadi, 2000. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik stratified random sampling, yaitu pengambilan sampel yang dilakukan pada suatu populasi yang terbagi atas beberapa strata atau subkelompok dan dari masing-masing subkelompok diambil sampel-sampel terpisah Azwar, 2005. Sampel dalam penelitian ini adalah SMU Dharma Pancasila kota Medan dan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 180 orang dengan perincian: 1. kelas X : 60 orang. 2. kelas XI : 60 orang. 3. kelas XII : 60 orang. Universitas Sumatera Utara 39

D. Metode Pengumpulan Data

Prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala, yaitu suatu prosedur pengambilan data yang merupakan suatu alat ukur aspek afektif yang merupakan konstruk atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu. Metode skala mempunyai kebaikan dan alasan-alasan penggunaan yaitu Azwar, 2005: a. Pertanyaan disusun untuk memancing jawaban yang merupakan refleksi dari keadaan diri sendiri subjek yang tidak disadari. b. Skala digunakan untuk mengungkap suatu atribut tunggal. c. Subjek tidak menyadari arah jawaban yang sesungguhnya diungkap dari pernyataan skala.

1. Skala Emosi Dasar Negatif

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur emosi dasar negatif remaja adalah skala emosi dasar negatif yang dirancang oleh peneliti berdasarkan bentuk-bentuk emosi dasar negatif yang dikemukakan oleh Goleman 2002, yaitu: a. Marah, yaitu perasaan atau merasa diperlakukan kurang baik oleh orang lain yang menyebabkan kemurkaan berang dan gusar. b. Jijik atau muak, yaitu rasa tidak suka terhadap orang lain sehingga menghalangi hubungan sosial serta menunjukkan ketidaksenangan atau menghindari objek atau situasi yang tidak menyenangkan. c. Malu, yaitu merasa sangat rendah, merasa kekurangan karena berbuat sesuatu yang kurang baik, segan atau sulit mengatakan perasaan. Universitas Sumatera Utara 40 d. Rasa bersalah, yaitu merasa tidak benar, merasa tidak patut karena melakukan perbuatan yang merugikan orang lain, merasa keliru dalam memahami sesuatu, merasa tertekan karena telah berbuat yang tidak seharusnya. e. Sedih, yaitu perasaan sangat susah, kasihan, tidak sanggup dalam mengahadapi masalah dan merasa galau dalam hati. f. Takut, yaitu kegelisahan, merasa tidak berani berbuat, ngeri melihat sesuatu yang dirasa akan mendatangkan bencana bagi dirinya, kekhawatiran dan resah. Penilaian skala emosi dasar negatif ini adalah berdasarkan format skala Likert. Setiap aspek diuraikan ke dalam butir pernyataan yang mengungkap emosi dasar negatif remaja. Skala ini disajikan dalam bentuk pernyataan dengan empat alternatif jawaban yang terdiri dari: Sangat Tidak Sesuai STS, Tidak Sesuai TS, Sesuai S, Sangat Sesuai SS. Subjek diminta untuk memilih alternatif jawaban pernyataan yang sesuai dengan keadaan dirinya, dengan cara memilih salah satu dari empat alternatif jawaban yang ada. Bobot nilai untuk setiap pernyataan bergerak dari 1 sampai 4 dimana pilihan Sangat Tidak Sesuai diberi nilai 1, Tidak Sesuai diberi nilai 2, Sesuai diberi nilai 3, Sangat Sesuai diberi nilai 4 Azwar, 2005. Blueprint skala emosi dasar negatif dapat dilihat pada tabel 1 berikut: Tabel 1. Blueprint Skala Emosi Dasar Negatif Saat Uji Coba No Aspek No. Aitem Jumlah 1 Marah 1, 7, 13, 19, 25, 31, 37 7 16,67 Universitas Sumatera Utara 41 2 Jijik atau muak 2, 8, 14, 20, 26, 32, 38 7 16,67 3 Malu 3, 9, 15, 21, 27, 33, 39 7 16,67 4 Rasa Bersalah 4, 10, 16, 22, 28, 34, 40 7 16,67 5 Sedih 5, 11, 17, 23, 29, 35, 41 7 16,67 6 Takut 6, 12, 18, 24, 30, 36, 42 7 16,67 Total 42 100 Skala emosi dasar negatif diujicobakan kepada 100 orang remaja, kemudian diperoleh Blueprint skala emosi dasar negatif setelah uji coba, yang dapat dilihat pada tabel 2 berikut: Tabel 2. Blueprint Skala Emosi Dasar Negatif Setelah Uji Coba No Aspek No. Aitem Jumlah 1 Marah 1, 7, 13, 19, 25, 31, 37 7 16,67 2 Jijik atau muak 2, 8, 14, 20, 26, 32, 38 7 16,67 3 Malu 3, 9, 15, 21, 27, 33, 39 7 16,67 4 Rasa Bersalah 4, 10, 16, 22, 28, 34, 40 7 16,67 5 Sedih 5, 11, 17, 23, 29, 35, 41 7 16,67 6 Takut 6,

12, 18, 24, 30, 36, 42 7 16,67

Total 42 100 Keterangan: Bagian yang di bold : aitem yang tidak dapat dipakai untuk penelitian asli. Blueprint skala emosi dasar negatif kemudian diganti setelah membuang 22 aitem yang tidak dapat digunakan untuk skala asli penelitian, maka diperolehlah blueprint skala emosi dasar negatif untuk penelitian asli, yang dapat dilihat pada tabel 3 berikut: Universitas Sumatera Utara 42 Tabel 3. Blueprint Skala Emosi Dasar Negatif untuk Penelitian Asli No Aspek No. Aitem Jumlah 1 Marah 1, 7, 16 3 15 2 Jijik atau muak 2, 8, 11, 13, 17 5 25 3 Malu 3, 9, 19 3 15 4 Rasa Bersalah 14 1 5 5 Sedih 4, 6, 20 3 15 6 Takut 5, 10, 12, 15, 18 5 25 Total 20 100

2. Skala Perilaku Agresi

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur perilaku agresi remaja adalah skala perilaku agresi yang dirancang oleh peneliti berdasarkan dimensi-dimensi perilaku agresi yang dikemukakan oleh Buss 1989, yaitu: a. Perilaku agresi fisik aktif langsung, yaitu melakukan tindakan yang menyakiti orang lain secara fisik, membalas tindakan orang lain yang menyakiti dirinya, seperti mendorong, memukul. b. Perilaku agresi fisik aktif tidak langsung, yaitu mengalihkan kemarahan dengan merusak benda-benda, meminta orang lain untuk melakukan tindakan balasan secara fisik, seperti merusak harta korban, menyewa tukang pukul, meminta teman untuk menyakiti. c. Perilaku agresi fisik pasif langsung, yaitu melakukan tindakan untuk mengancam orang lain atau melakukan tindakan untuk mencegah seseorang secara fisik mencapai tujuannya, seperti demonstrasi, aksi mogok, aksi diam. Universitas Sumatera Utara 43 d. Perilaku agresi fisik pasif tidak langsung, yaitu menghindari orang yang tidak disukai, melakukan tindakan untuk menolak sesuatu, seperti tidak peduli, apatis, masa bodoh. e. Perilaku agresi verbal aktif langsung, yaitu melakukan tindakan yang menyakiti orang lain secara verbal atau membalas tindakan orang lain secara verbal, seperti membentak, memaki. f. Perilaku agresi verbal aktif tidak langsung, yaitu melakukan tindakan untuk mempengaruhi orang lain atau untuk menjelek-jelekkan orang lain, seperti menyebarkan fitnah, mengadu domba. g. Perilaku agresi verbal pasif langsung, yaitu melakukan tindakan balasan dengan berdiam diri, tidak menanggapi tindakan orang lain, seperti menolak berbicara, bungkam. h. Perilaku agresi verbal pasif tidak langsung, yaitu menyimpan rasa sakit hati pada orang lain, melakukan tindakan yang menyakiti orang lain dengan tidak menunjukkan dukungan, seperti tidak menggunakan hak suara. Setiap dimensi diuraikan ke dalam butir pernyataan yang mengungkap perilaku agresi remaja. Skala ini disajikan dalam bentuk pernyataan dengan empat alternatif jawaban yang terdiri dari: Sangat Tidak Sesuai STS, Tidak Sesuai TS, Sesuai S, Sangat Sesuai SS. Subjek diminta untuk memilih alternatif jawaban pernyataan yang sesuai dengan keadaan dirinya, dengan cara memilih salah satu dari empat alternatif jawaban yang ada. Bobot nilai untuk setiap pernyataan bergerak dari 1 sampai 4 dimana pilihan Sangat Tidak Sesuai diberi Universitas Sumatera Utara 44 nilai 1, Tidak Sesuai diberi nilai 2, Sesuai diberi nilai 3, Sangat Sesuai diberi nilai 4 Azwar, 2005. Blueprint skala Perilaku Agresi dapat dilihat pada tabel 4 berikut: Tabel 4. Blueprint Skala Perilaku Agresi Saat Uji Coba No Dimensi No. Aitem Jumlah 1 Agresi fisik aktif langsung 1, 9, 17, 25, 33 5 12,25 2 Agresi fisik aktif tidak langsung 2, 10, 18, 26, 34 5 12,25 3 Agresi fisik pasif langsung 3, 11, 19, 27, 35 5 12,25 4 Agresi fisik pasif tidak langsung

4, 12, 20, 28, 36 5

12,25 5 Agresi verbal aktif langsung 5, 13, 21, 29, 37 5 12,25 6 Agresi verbal aktif tidak langsung 6, 14, 22, 30, 38 5 12,25 7 Agresi verbal pasif langsung 7, 15, 23, 31, 39 5 12,25 8 Agresi verbal pasif tidak langsung 8, 16, 24, 32, 40 5 12,25 Total 40 100 Skala perilaku agresi diujicobakan kepada 100 orang remaja, kemudian diperoleh Blueprint skala perilaku agresi setelah ujicoba, yang dapat dilihat pada tabel 5 berikut: Tabel 5. Blueprint Skala Perilaku Agresi Setelah Uji Coba No Dimensi No. Aitem Jumlah 1 Agresi fisik aktif langsung

1, 9, 17, 25, 33 5

12,25 2 Agresi fisik aktif tidak langsung 2, 10, 18, 26, 34 5 12,25 3 Agresi fisik pasif langsung 3, 11, 19, 27, 35 5 12,25 4 Agresi fisik pasif tidak langsung

4, 12, 20, 28, 36 5

12,25 5 Agresi verbal aktif langsung 5, 13, 21, 29, 37 5 12,25 6 Agresi verbal aktif tidak langsung 6, 14, 22, 30, 38 5 12,25 7 Agresi verbal pasif langsung

7, 15, 23, 31, 39

5 12,25 8 Agresi verbal pasif tidak langsung 8, 16, 24, 32, 40 5 12,25 Total 40 100 Universitas Sumatera Utara 45 Keterangan: Bagian yang di bold: aitem yang tidak dapat dipakai untuk penelitian asli Blueprint skala perilaku agresi kemudian diganti setelah membuang 9 aitem yang tidak dapat digunakan untuk skala asli penelitian, maka diperolehlah Blueprint skala perilaku agresi untuk penelitian asli, yang dapat dilihat pada tabel 6 berikut: Tabel 6. Blueprint skala Perilaku Agresi untuk Penelitian Asli No Dimensi No. Aitem Jumlah 1 Agresi fisik aktif langsung 10, 18, 26 3 9,68 2 Agresi fisik aktif tidak langsung 11, 19 2 6,45 3 Agresi fisik pasif langsung 1, 6, 12, 20, 27 5 16,13 4 Agresi fisik pasif tidak langsung 2, 13, 21, 28 4 12,9 5 Agresi verbal aktif langsung 3, 7, 14, 22, 29 5 16,13 6 Agresi verbal aktif tidak langsung 4, 8, 15, 23 4 12,9 7 Agresi verbal pasif langsung 16, 24, 30 3 9,68 8 Agresi verbal pasif tidak langsung 5, 9, 17, 25, 31 5 16,13 Total 31 100

E. Daya Beda Aitem, Validitas dan Reliabilitas

Alat ukur penelitian tersebut sebelum digunakan untuk memperoleh data-data penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba agar diperoleh alat ukur yang memiliki daya beda aitem tinggi, valid dan reliabel.

1. Daya Beda Aitem

Uji daya beda aitem dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur Azwar, 2003. Universitas Sumatera Utara 46 Daya beda aitem pada penelitian ini dilihat dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan komputer dari program SPSS 15.0 for windows. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dikenal dengan indeks daya beda aitem. Setiap butir aitem dalam skala dikorelasikan dengan skor total skala. Aitem yang lulus seleksi adalah aitem yang memiliki nilai r  0,3 Azwar, 2005.

2. Validitas

Validitas adalah derajat yang menyatakan suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas suatu alat ukur tidak begitu saja melekat pada tes itu sendiri, tetapi tergantung pada penggunaannya dan subjeknya. Uji validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas isi content validity, yaitu berkaitan dengan apakah aitem mewakili pengukuran dalam area isi sasaran yang diukur. Validitas isi merupakan hal utama dalam suatu tes yang biasanya dinilai dengan menggunakan pertimbangan pakar profesional judgement Azwar, 2005. Peneliti meminta pertimbangan profesional, yang dalam hal ini adalah dosen pembimbing peneliti dan pihak-pihak lain yang berkompeten dalam memberikan pertimbangan, sebelum menentukan aitem-aitem mana yang dapat dijadikan alat ukur yang sesuai dengan blueprint yang ada.

3. Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap sekelompok subjek yang Universitas Sumatera Utara 47 sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah Azwar, 2005. Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal yaitu single trial administration yang artinya menggunakan satu bentuk tes yang dikenakan sekali saja pada sekelompok subjek. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis, dan berefisiensi tinggi Azwar , 2005. Formula statistika yang digunakan untuk menguji reliabilitas alat ukur adalah alpha Cronbach dengan bantuan komputerisasi dari program SPSS 15.0 for Windows. Uji reliabilitas aitem dilakukan pada alat ukur dalam penelitian ini yaitu skala perilaku agresi dan skala emosi dasar negatif dengan prosedur pengujian menggunakan koefisien korelasi r  0,3.

F. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan Penelitian

a. Persiapan alat ukur Peneliti membuat dua alat ukur dan mengujicobakan alat ukur tersebut pada tahapan ini. Alat ukur tersebut berupa skala perilaku agresi dan skala emosi dasar negatif, yang disusun sendiri oleh peneliti. Skala perilaku agresi disusun berdasarkan dimensi-dimensi perilaku agresi dari Buss 2000. Skala emosi dasar negatif disusun berdasarkan bentuk-bentuk emosi dasar negatif yang dikemukakan oleh Goleman 2002. Penyusunan skala ini didahului dengan pembuatan blueprint yang kemudian dilanjutkan dengan operasionalisasi dalam bentuk aitem- Universitas Sumatera Utara 48 aitem yang berjumlah 40 aitem pada skala perilaku agresi dan 42 aitem pada skala emosi dasar negatif. b. Perizinan Peneliti melakukan perizinan untuk melakukan penelitian ini, yang dimulai dari Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, yang dalam hal ini atas nama koordinator pendidikan Program Studi Psikologi, mengajukan surat permohonan kepada Kepala POLTABES kota Medan untuk pengambilan data. Peneliti kemudian mengajukan surat permohonan kepada Kepala Sekolah SMU Dharma Pancasila kota Medan untuk melakukan penelitian. c. Uji coba alat ukur Skala perilaku agresi dan skala emosi dasar negatif terlebih dahulu diujicobakan kepada sejumlah remaja sebelum dijadikan sebagai alat ukur yang sebenarnya. Remaja yang diberikan skala uji coba adalah remaja yang berdomisili di kota Medan, tetapi tidak sekolah di SMU yang telah ditetapkan sebagai tempat pelaksanaan skala penelitian yang asli. Data-data hasil uji coba tersebut kemudian diolah untuk menentukan aitem-aitem mana yang dapat dijadikan sebagai aitem dalam penelitian yang sebenarnya.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian diadakan dengan mulai menyebarkan skala perilaku agresi dan skala emosi dasar negatif pada remaja yang memenuhi karakteristik populasi yang telah ditentukan sebelumnya. Dibutuhkan waktu yang cukup lama Universitas Sumatera Utara 49 untuk pengambilan data dimana pihak sekolah harus menentukan kelas-kelas mana yang tidak memiliki jadwal pelajaran pada waktu yang bersamaan.

3. Tahap Pengolahan Data

Pengolahan data pada penelitian ini seluruhnya menggunakan bantuan komputerisasi program SPSS 15.0 for windows.

G. Metode Analisa Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa statistik dengan bantuan komputerisasi program SPSS 15.0 for Windows. Alasan yang mendasari dipakainya analisa statistik ini seperti dikemukakan oleh Hadi 2000 adalah dikarenakan : a. Statistik bekerja dengan angka b. Statistik bekerja objektif, dan c. Bersifat universal Metode analisa data yang akan digunakan untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan statistik uji analisa regresi sederhana dengan bantuan program SPSS 15.0 for windows. Peneliti menggunakan analisa statistik uji analisa regresi karena dalam penelitian ini peneliti ingin melihat sumbangan efektif SE emosi dasar negatif terhadap perilaku agresi. Teknik analisa data yang digunakan meliputi:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian masing-masing variabel bebas Emosi Dasar Negatif dan variabel Universitas Sumatera Utara 50 tergantung Perilaku Agresi telah menyebar secara normal. Hal ini perlu dilakukan karena kalau populasi yang dari sampel diambil tidak bersifat normal maka tes statistik yang bergantung pada asumsi normalitas itu menjadi cacat sehingga kesimpulan menjadi tidak berlaku Kerlinger, 1995 Pengukuran normalitas menggunakan one-sampel Kolmogorov Smirnov. Berdasarkan analisa tersebut, maka diketahui variabel emosi dasar negatif dan perilaku agresi mengikuti sebaran normal.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah data variabel bebas Emosi Dasar Negatif berkorelasi secara linier terhadap data variabel tergantung Perilaku Agresi. Uji linieritas pada penelitian ini dilakukan melalui uji regresi linier dengan menggunakan teknik scatter plot dengan bantuan seri program statistik SPSS 15.0 for windows dan uji F untuk linieritas.

c. Analisa Regresi

Analisa regresi dilakukan untuk menguji hipotesa penelitian guna mengetahui seberapa besar pengaruh emosi dasar negatif terhadap perilaku agresi remaja. Universitas Sumatera Utara 51

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan mnguraikan analisa data dan interpretasi hasil sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian dan hasil penelitian. A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah remaja di SMU Dharma Pancasila Kota Medan. Subjek penelitian adalah remaja yang memenuhi karakteristik populasi penelitian serta yang berada di kelas berikut: X, XI dan XII. Ada 180 remaja yang memenuhi kriteria populasi. Berikut gambaran subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin dan usia. 1. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin subjek penelitian maka diperoleh gambaran penyebaran subjek penelitian seperti yang tertera pada tabel 7. Tabel. 7. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase Pria 63 35 Wanita 117 65 Total 180 100 Berdasarkan data pada tabel 7, jumlah subjek yang berjenis kelamin pria sebanyak 63 orang 35 dan subjek yang berjenis kelamin wanita sebanyak 117 orang 65 . Universitas Sumatera Utara