Pertanyaan penelitian Pengertian Motivasi Jenis-jenis Motivasi

5

1.2 Pertanyaan penelitian

Apakah yang menjadi motivasi bagi mahasiswa mengikuti program pendidikan D-IV bidan pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2007?

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi motivasi mahasiswa D-IV Bidan Pendidik memilih program Pendidik D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi motivasi intrinsik mahasiswa D-IV Bidan Pendidik memilih program Pendidik D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara b. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi motivasi ekstrinsik mahasiswa D-IV Bidan Pendidik memilih program Pendidik D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 1.4 Manfaat penelitian 1.4.1 Bagi institusi pendidikan Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pembinaan mahasiswa D-IV bidan pendidik dalam mengoptimalkan proses pembelajaran dan masukan bagi dosen untuk menyikapi motivasi yang berbeda dari mahasiswa sehingga keberhasilan belajar dapat dicapai. Universitas Sumatera Utara 6

1.4.2 Bagi bidang penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi panduan atau bahan perbandingan untuk melakukan penelitian yang akan datang demi tercapainya hasil penelitian yang lebih sempurna. Universitas Sumatera Utara 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Motivasi

Istilah motivasi menggerakkan berasal dari bahasa latin yakni movere, yang berarti “menggerakkan” to move Winardi, 2001. Menurut Mc.Donald, di dalam buku Sardiman 2007 yang berjudul interaksi dan motivasi belajar mengajar, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan Djamarah, 2002. Motif atau motivasi berasal dari kata latin moreve yang berarti dorongan dari dalam diri manusia untuk bertindak atau berprilaku Notoatmojo, 2007. Motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu guna mencapai suatu tujuan Suryabrata, 2007.

2.2 Jenis-jenis Motivasi

Menurut Djamarah 2005 macam-macam motivasi hanya akan dibahas dari dua sudut pandang, yakni motivasi intrinstik dan motivasi ekstrinstik. Universitas Sumatera Utara 8 2.2.1 Motivasi Intrinstik Yang dimaksud dengan motivasi intrinstik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi ini datang dari hati sanubari, umumnya karena kesadaran akan pentingnya sesuatu, karena bakat, gemar, kemauan. Motivasi intrinstik dibagi kedalam dua kelompok besar, yaitu : 2.2.1.1 Fisiologis Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap motivasi dan kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan sadar jasmaninya akan memiliki motivasi dan semangat belajar yang lebih tinggi dibanding dengan orang yang jasmaninya tidak segar atau sedang sakit. Selain itu hal yang tidak kalah pentingnya adalah kondisi panca indra mata, hidung, pengecap, telinga, dan tubuh. Sebagian besar yang dipelajari manusia anak selama belajar berlangsung dengan membaca, melihat contoh, atau model, melakukan observasi, mengamati hasil-hasil eksperimen, mendengarkan keterangan guru, mendengarkan ceramah, dan sebagainya. Karena pentingnya peranan penglihatan dan pendengaran inilah maka lingkungan pendidikan formal orang melakukan penelitian untuk menemukan bentuk dan cara penggunaan alat peraga yang dapat dilihat dan didengar. Universitas Sumatera Utara 9 2.2.1.2 Psikologis Berupa minat dan bakat. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Anak didik memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Bakat adalah kemampuan individu untuk melakukan suatu tugas, yang sedikit sekali tergantung kepada latihan mengenai hal tersebut Suryabrata, 2007. Bakat memang diakui sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau latihan. Banyak sebenarnya bakat bawaan yang dapat ditumbuhkan asal diberi kesempatan dengan sebaik-baiknya. Menurut Arden N. Fradsen Hayinah, 1992, yang dikutip oleh Baharuddin 2007, yang termasuk dalam motivasi intrinsik antara lain : a. Dorongan ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas. b. Adanya sifat positif dan kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk maju. c. Adanya keinginan untuk mencapai prestasi sehingga mendapat dukungan dari orang-orang penting, misalkan orangtua, saudara, guru, atau teman-teman, dan lain sebagainya. d. Adanya kebutuhan untuk menguasai ilmu atau pengetahuan yang berguna bagi dirinya, dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara 10 2.2.2 Motivasi Ekstrinstik Motivasi ekstrinstik adalah kebalikan dari motivasi intrinstik. Motivasi ekstrinstik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar, seperti orang tua, guru, teman, anggota masyarakat, lingkungan kerja, berharap memperoleh kehidupan yang lebih baik, dan status sosial yang baik. 2.2.3 Motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis di dalam buku Sardiman 2007 yang berjudul Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar : a. Motif atau kebutuhan organik Meliputi misalnya: kebutuhan untuk minum, makan, bernapas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat. b. Motif-motif darurat Yang termasuk dalam jenis motif ini adalah : dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu. c. Motif objektif Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat. Motif ini muncul karena dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif. 2.2.4. Penggolongan motivasi lain didasarkan atas tebentuknya motif-motif itu. Berdasarkan atas hal ini dapat dibedakan atas dua macam motif: a. Motif-motif bawaan Yaitu motif-motif yang dibawa sejak lahir, jadi ada tanpa dipelajari, seperti dorongan untuk makan, minum, seksual, bergerak, dan beristirahat. Motif ini Universitas Sumatera Utara 11 seringkali disebut juga motif-motif yang disyaratkan secara biologis, artinya ada dalam warisan biologis manusia. b. Motif-motif yang dipelajari Yaitu motif yang timbulnya karena dipelajari, seperti : dorongan untuk belajar sesuatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengejar sesuatu kedudukan dalam masyarakat. Motif ini seringkali disebut juga motif-motif yang disyaratkan secara sosial, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan sesama manusia maka motif-motif golongan ini terbentuk. Ada juga ahli yang menggolongkan motif-motif itu menjadi dua macam atas dasar isi atau perangkat pautannya, yaitu: a. Motif jasmaniah seperti : refleks, instink, otomatisme, nafsu, hasrat. b. Motif rohaniah Yaitu kemauan. Kemauan itu tebentuk melalui empat komponen, seperti:momen timbulnya alasan-alasan, momen pilih, momen putusan, momen terbentuknya kemauan Suryabrata, 2007. Disamping itu Frandsen, masih menambahkan jenis-jenis motif berikut ini: a. Cognitive motives Motif ini menunjukkan pada gejala intrinstik, yakni menyangkut kepuasan individual.Kepuasan individual yang berada didalam diri manusia dan biasanya berwujud proses dan produk mental.Jenis moif seperti ini adalah sangat primer dalam kegiatan belajar disekolah, terutama yang berkaitan dengan pengembangan yang intelektual. Universitas Sumatera Utara 12 b. Self-expression Penampilan diri adalah sebagian dari prilaku manusia. Yang penting kebutuhan individu itu tidak sekedar tahu mengapa dan bagaimana sesuatu itu terjadi, tetapi juga mampu membuat suatu kajadian.Untuk ini memang diperlukan kreatifitas, penuh imajinasi. Jadi dalam hal ini seseorang memiliki keinginan untuk aktualisasi diri. c. Self-enhancement Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan meningkatkan kemajuan diri seseorang. Ketinggian dan kemajuan diri ini menjadi salah satu keinginan bagi setiap individu. Dalam belajar dapat diciptakan suasana kompetensi yang sehat bagi anak didik untuk mencapai suatu prestasi Sardiman, 2007. Motivasi ekstrinsik menurut Baharuddin 2007 adalah faktor yang datang dari luar diri individu tetapi memberi pengaruh terhadap kemauan untuk belajar. Seperti pujian, peraturan, tata tertib, teladan guru, orangtua, dan lain sebagainya. Kurangnya respons dari lingkungan secara positif akan memengaruhi semangat belajar seseorang menjadi lemah. Motivasi sangat erat dengan hubungannya dengan kebutuhan sebab seseorang akan trerdorong melakukan sesuatu bila merasa ada suatu kebutuhan. Selama kebutuhan tersebut belum terpenuhi maka selama itu pula yang bersangkutan belum merasakan kepuasaan pada dirinya. Rasa ketidakpuasan karena belum terpenuhinya kebutuhan tersebut akan menimbulkan sesuatu ketidakseimbangan dalam diri seseorang. Sardiman, 2007 Universitas Sumatera Utara 13 Maslow membagi kebutuhan dalam lima tingkatan, yaitu : 1. Kebutuhan fisiologis 2. Kebutuhan akan rasa aman 3. Kebutuhan sosial 4. Kebutuhan akan penghargaan diri 5. Kebutuhan aktualitas diri. Kelima tingkatan kebutuhan pokok ini yang kemudian dijadikan pengertian kunci dalam mempelajari motivasi manusia, yaitu kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital yang menyangkut fungsi – fungsi biologis dasar dari organisme manusia, kamudian kebutuhan akan terjaminnya keamanannya, terlindung dari bahaya dan ancaman penyakit, perlakuan tidak adil, setelah itu kebutuhan akan di cintai, diperhitungkan sebagai pribadi, diakui sebagai anggota kelompok, rasa setia kawan, berikutnya adalah kebutuhan dihargai karena prestasi, kemampuan, kedudukan atau status, yang terakhir adalah kebutuhan mempertinggi potensi – potensi yang dimiliki, pengembangan diri secara maksimum, kreatifitas dan ekspresi diri. Adapun kelima kebutuhan itu dapat dilihat pada gambar berikut : Universitas Sumatera Utara 14 Aktua litas diri Kebutuhan Penghargaan Kebutuhan sosial Kebutuhan rasa aman Kebutuhan fisiologis Gbr. Lima Tingkat Kebutuhan Menurut Maslow Menurut Morgan yang di tulis oleh Nasution yang di kutip kembali oleh Sardiman 2007 dikatakan bahwa manusia hidup itu memiliki berbagai kebutuhan antara lain : 1. kebutuhan untuk berbuat sesuatu aktivitas, 2. kebutuhan untuk menyenangkan orang lain, 3. kebutuhan untuk mencapai hidupnya, 4. kebutuhan untuk mencapai kesulitan.

2.3 Fungsi Motivasi dalam Belajar

Dokumen yang terkait

Motivasi Belajar Mahasiswa Semester II Dalam Mengikuti Pembelajaran Inovatif Di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2014

1 35 81

Hubungan Evaluasi Asuhan Kebidanan terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2008

0 32 75

Gambaran Stres pada Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

18 109 67

Motivasi Mahasiswa Mengikuti Program Pendidikan D-IV Bidan Pendidik di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2014

1 33 104

Cover Motivasi Mahasiswa Mengikuti Program Pendidikan DIV Bidan Pendidik di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2014

0 0 11

Chapter I Motivasi Mahasiswa Mengikuti Program Pendidikan DIV Bidan Pendidik di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2014

0 0 6

Chapter II Motivasi Mahasiswa Mengikuti Program Pendidikan DIV Bidan Pendidik di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2014

0 0 26

Reference Motivasi Mahasiswa Mengikuti Program Pendidikan DIV Bidan Pendidik di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2014

0 1 3

Appendix Motivasi Mahasiswa Mengikuti Program Pendidikan DIV Bidan Pendidik di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2014

0 0 29

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG BIDAN PENDIDIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA D-IV BIDAN PENDIDIK ANVULLEN STIKES‘AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Persepsi Mahasiswa tentang Bidan Pendidik dengan Motivasi Belajar Mahasiswa

0 0 14