Pengukuran Variabel Dependen Metode Pengukuran

diberi skor 0, maka total skor adalah 7x1=7, kemudian dikategorikan menjadi 2 dua kategori: a. Baik, jika responden menjawab dengan skor di atas atau sama dengan median.7,5. b. Tidak baik, jika responden menjawab dengan skor di bawah atau sama dengan median. ≤7,5.

3.6.2. Pengukuran Variabel Dependen

Pengukuran perilaku membuang sampah sembarang menyebabkan potensi bencana banjir didasarkan pada skala ordinal dari 6 enam pertanyaan, dengan alternatif jawaban ya diberi skor 3, kadang-kadang diberi skor 2, dan tidak diberi skor 1, maka skor total 6x3 = 18, kemudian dikategorikan menjadi 2 dua kategori: a. Baik, jika responden menjawab dengan skor 14-18 atau 75 dari total skor b. Sedang, jika responden menjawab dengan skor 10-13 atau 55-75 dari total skor c. Buruk, jika responden menjawab dengan skor 6-9 atau 55 dari total skor Metode pengukuran yang berpedoman kepada: variabel, cara ukur, kategori pengukuran dan hasil ukur yang didapatkan di lokasi penelitian, seperti pada Tabel 3.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2. Metode Pengukuran Variabel Penelitian 3.7. Metode Analisis Data Setelah data terkumpul, peneliti melakukan pengolahan data dan selanjutnya dianalisis secara statistik. Adapun langkah-langkah analisis yaitu : 1. Analisis Univariat No Variabel Jumlah Pertanyaan Jawaban Kategori Seluruh Variabel Pengukuran Kategori Skala Ukur Variabel Independen Faktor Predisposisi 1. Persepsi tentang Sampah a. Manfaat 8 3. Sangat setuju 2. Setuju 1. Tidak setuju 3. Baik 2. Sedang 1. Buruk 75 60-75 60 Ordinal b. Dampak c. Pencegahan 8 8 Faktor Pendorong 2 Ketersediaan sarana Prasarana 7 1. Ya 0. Tidak 2. Baik 1. Tidak Baik 7,5 ≤ 7,5 Ordinal Variabel Dependen 1. Perilaku membuang sampah 6 3. Ya 2. Kadang- kadang 1. Tidak 3. Baik 2. Sedang 1. Buruk 75 55-75 55 Ordinal Universitas Sumatera Utara Digunakan untuk mendeskripsikan atau membuat gambaran data secara sistematis pada variabel persepsi dan ketersediaan sarana prasarana terhadap variabel perilaku masyarakat membuang sampah yang berpotensi menyebabkan bencana banjir di DAS Deli Kota Medan. 2. Analisis Bivariat Dilakukan untuk menganalisis hubungan antara setiap variabel independen : persepsi dan ketersediaan sarana prasarana terhadap variabel :perilaku ibu membuang sampah yang berpotensi bencana banjir di DAS Deli Kota Medan. Apakah hubungan yang terjadi memang bermakna secara statistik dengan menggunakan uji ststistik Chi–Square pada tingkat kepercayaan 95. 3. Analisis Multivariat yaitu analisis lanjutan dari analisis bivariat di- maksudkan untuk menganalisis faktor paling berpengaruh dari variabel independen : persepsi dan ketersediaan sarana prasarana terhadap variabel : perilaku ibu membuang sampah yang berpotensi bencana banjir di DAS Deli Kota Medan dengan menggunakan uji regresi berganda pada tingkat kepercayaan 95 α = 0,05. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kota Medan merupakan Ibu Kota Sumatera Utara yang terletak antara 3 ,27’ sampai dengan 3 Salah satu Kecamatan yang dilalui sungai Deli adalah Kecamatan Medan Marelan memiliki 5 Kelurahan dengan luas 23,82 Km ,47’ pada ketinggian 2,5 sampai 37,5 di atas permukaan laut. curah hujan per tahun 2009 adalah 208 hari dengan curah hujan 2184 mm. Sebagian besar Kota Medan merupakan dataran rendah dilalui 6 enam sungai yaitu: Sungai Deli, Sungai Babura, Sungai Denai, Sungai Putih, Sungai Belawan, dan Sungai Sikambing. sedangkan sungai Deli menghubungkan tiga kabupaten yakni Karo, Deli Serdang dan Kota Medan. Sungai tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan dipergunakan untuk mandi, cuci dan kakus juga menjadi tempat pembuangan sampah. 2 . - Sebelah Utara : Kecamatan Medan Belawan. Jumlah penduduk 133.098 jiwa terdiri dari 30.048 Kepala Keluarga memiliki batas wilayah adalah : - Sebelah Timur : Kecamatan Medan Labuhan - Sebelah Selatan : Kecamatan Medan Deli. - Sebelah Barat : Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara