21 menarik, dan 3 memotivasi pembelajaran aktif dalam proses
pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas, tujuan keterampilan mengadakan
variasi ialah untuk menjadikan pembelajaran menjadi lebih menarik dan hidup serta meningkatkan motivasi siswa. Variasi diakukan untuk
mengurangi kejenuhan dengan memberikan suasana belajar yang baru
c. Komponen Keterampilan Mengadakan Variasi
Sebelum membahas mengenai komponen keterampilan mengadakan variasi ada baiknya untuk memahami prinsip-prinsip
keterampilan mengadakan variasi terlebih dahulu. Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam keterampilan mengadakan variasi menurut
Marno dan M. Idris 2010: 142 adalah sebagai berikut. 1 Relevan dengan tujuan pembelajaran bahwa variasi mengajar
digunakan untuk menunjang tercapainya kompetensi dasar. 2 Kontinu dan fleksibel, artinya variasi digunakan secara terus
menerus selama KBM dan fleksibel sesuai kondisi. 3 Antusiasme dan hangat yang ditunjukkan guru selama KBM
berlangsung. 4 Relevan dengan tingkat perkembangan siswa.
Terdapat beberapa komponen dalam keterampilan mengadakan variasi. Komponen keterampilan mengadakan variasimenurut Marno
dan M. Idris 2010: 143-146 meliputi 1 variasi dalam gaya
22 mengajar, 2 variasi media dan bahan pengajaran, dan 3 variasi pola
interaksi. Setiap komponen memiliki peran dan penggunaan yang
berbeda sesuai dengan aturannya masing-masing. Berikui ini adalah uraian masing-masing dari komponen keterampilan mengadakan
variasi. 1 Variasi dalam gaya mengajar
Setiap guru memiliki gaya mengajar yang berbeda-beda. Setiap gaya mengajar memiliki kelemahan dan kelebihan, sehingga
tidak ada gaya mengajar yang mutlak benar. Variasi gaya mengajar dilakukan untuk melengkapi kekurangan atau kelemahan dari gaya
mengajar yang satu dengan yang lainnya. Variasi gaya mengajar meliputi beberapa komponen keterampilan yang mencakup hal-hal
sebagai berikut. a Variasi suara
Variasi suara adalah perubahan suara dari keras menjadi lemah, dati tinggi menjadi rendah, dari cepat menjadi lambat,
dari gembira menjadi sedih, atau pada suatu saat memberikan tekanan-tekanan tertentu Suwarna, dkk, 2006: 85. Suara yang
bervariasi dimaksudkan guru untuk mengikat perhatian siswa dan menjaga siswa dari kebosanan. Tekanan digunakan untuk
menggaris bawahi hal-hal yang penting atau perlu mendapatkan perhatian. Penggunaan suara
yang tepat juga dapat
23 menghilangkan kesan monoton serta menimbulkan kesan
khusus atas konsep dan masalah yang perlu diperhatikan oleh siswa.
b Variasi mimik dan gestur gerak Kesan antusiasme guru dapat dimunculkan dengan
membuat variasi mimik dan gestural. Variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala dan gerak badan adalah aspek yang
sangat pentingdalam berkomunikasi. Hal ini digunakan untuk menarik perhatian dan menyampaikan arti dari pesan lisan yang
dimaksudkan. c Perubahan posisi
Perubahan posisi dapat dilakukan dengan gerakan mendekat atau menjauh, ke kanan atau ke kiri dari arah siswa.
Perubahan posisi diperlukan guru untuk menguasai kelas. Guru dengan segera dapat mengamati perubahan-perubahan suasana
belajar anak. d Kesenyapan diam sejenak
Kesenyapan yang dimaksud adalah diam sejenak secara tiba-tiba yang sengaja dilakukan guru ketika sedang
menjelaskan sesuatu. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan perhatian siswa.
24 e Pemusatan perhatian
Guru dapat memusatkan perhatian siswa pada hal-hal yang dianggap penting dengan gaya bahasa sesuai kebutuhan
siswa. Pemusatan perhatian antara lain dapat dilakukan dengan beberapa teknik sebagai berikut.
1 Meminta siswa untuk memperhatikan, “coba perhatikan...”.
2 Mengatur tekanan suara, yang bermakna permu mendapat perhatian.
3 Menunjukkan pengetahuankonsep yang penting. 4 Menggaris bawahi konsep yang penting.
5 Pengulangan pengungkapan. 2 Variasi media dan bahan pengajaran
Setiap siswa memiliki kemampuan indra yang tidak sama, untuk itu kecenderungan gaya belajar yang dimikiki pun tidak
sama. Ada siswa yang suka belajar dengan membaca, ada pula siswa yang lebih mudah memahami sesuatu dengan mendengar.
Keberagaman ini lah yang mendorong guru untuk menggunakan berbagai media dalam melakukan pembelajaran.
Terdapat tiga komponen dalam variasi media pengajaran, yaitu media pandangan, media dengar dan media taktil Abdul
Majid, 2013:271. Penggunaan media yang bervariasi dari satu ke yang lain akan memerlukan penyesuaian indra siswa. Perubahan ini
akan membuat perhatian siswa menjadi lebih tinggi.
25 a Variasi media pandang visual
Penggunaan media pandang dapat diartikan sebagai penggunaan alat dan bahan ajaran khusus untuk komunikasi,
misalnya buku, majalah, peta, gambar, dan lain-lain. Menurut Abdul Majid 2013: 271, penggunaan media pandang memiliki
keuntungan sebagai berikut. 1 Membantu secara konkret konsep berfikir dan mengurangi
respon yang kurang bermanfaat. 2 Memiliki perhatian speserta didik secara potensial pada
tingkat yang tinggi. 3 Dapat membuat hasil belajar yang riil yang akan mendorong
kegiatan mandiri anak didik. 4 Mengembangkan
cara berfikir
berkesinambungan, sepertihalnya dalam film.
5 Memberi pengalaman yang tidak mudah dicapai oleh alat lain.
6 Memberi frekuensi kerja lebih dalam dan variasi belajar. b Variasi media dengar audio
Suara guru dalam proses pembelajaran, pada umumnya merupakan aalat utama dalam komunikasi. Penggunaan media
dengar sering kali bergantian atau dikombinasikan dengan media pandang ataupun media taktil. Media dengar yang dapat
digunakan dalam pembelajaran di antaranya adalah rekaman percakapan, rekaman bunyi dan suara, rekaman musik,
rekaman wawancara , dan sebagainya.
26 c Variasi media yang dapat didengar, dilihat, dan diraba audio-
visual aids Media ini merupakan jenis media yang tingkatnya
peling tinggi karena melibatkan semua indra. Media yan seperti inilah yang sangat dianjurkan dalam pelaksanaan pembelajaran
mengingat kemampuan siswa dalam menggunakan indra yang bermacam-macam. Contoh media ini antara lain yaitu film,
televisi, radio, dan slide projector. d Variasi media yang dapat diraba, dimanipulasi, dan digerakkan
motorik Media jenis ini termasuk media yang akan mampu
menarik perhatian siswa dan dapat melibatkan siswa dalam membentuk dan memperagakan kegiatannya, baik secara
individu maupun kelompok. Contoh dari media ini adalah boneka, patung, topeng, wayang, dan lainnya yang dapat
digunakan oleh siswa untuk diraba, deperagakan atau dimanipulasi.
3 Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa Interaksi guru dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran
memiliki pola yang beraneka ragam. Pola interaksi ada yang berbentuk klasikal, kelompok, dan perorangan, sedangkan variasi
kegiatan dapat berupa mendengarkan informasi, diskusi, menelaah materi, latihan, atau demonstrasi. Prinsip dalam penggunaan variasi
27 menurut Abdul Majid 2013: 273 meliputi kesesuaian, kewajaran,
kelancaran dan kesinambungan, serta perencanaan bagi alat bahan yang memerlukan penataan khusus.
Berdasarkan uraian diatas, variasi mengajar meliputi variasi gaya mengajar, variasi media dan bahan pelajaran, serta variasi pola
interaksi. Variasi gaya mengajar meliputi variasi suara guru, mimik dan gestur, perubahan posisi, kesenyapan, dan pemusatan perhatian.
Variasi media dan bahan pengajaran meliputi vasiasi pada media pandang, mrdia dengar, media yang dapat diraba, dimanipulasi dan
digerakkan.Sedangkan variasi pola interaksi yaitu variasi yang dilakukan dalam berkomunikasi antara guru dengan siswa.
3. Minat Belajar