commit to user
31 timbulnya  ornamen  adalah  dari  dalam  manusia  sendiri  dan  dorongan  dari  luar
yang  meliputi  lingkungan  masyarakat  dan  lingkungan  alam.  Dorongan  dari  alam meliputi  segala  bentuk  tuntutan  rohani,  sedangkan  dorongan  dari  luar  suatu
keterikatan  manusia  sebagai  makhluk  sosial  terhadap  alam  sekitarnya  Sutan Muhammad Zain, 1958:609.
2.2.7.2. Pengertian Ragam Hias
Padanan  kata dari  ragam  hias adalah  ornamen, dalam  Kamus  Besar Bahasa  Indonesia,  ornamen  diartikan sebagai  hiasan  yang  dibuat  pada arsitektur,
kerajinan  tangan,  lukisan,    perhiasan  dan  sebagainya. Ragam  hias  setidaknya adalah  sebagai sebuah  bentuk  hasrat sang  seniman  untuk  mengeksplorasi
kenyataan  dalam  bentuk  abstrak  dan  geometri,  seperti  lekukan  sederhana berbentuk bujur sangkar
meander
atau abstraksi tumbuhan yang melingkar atau binatang  yang lebih rumit bentuknya  yang banyak ditemui dalam karya seni  atau
produk  lainnya  Susanto,  2003:222.  Pendapat  lain  mengatakan  bahwa ragam hias adalah  elemen-elemen  dekorasi  yang  diperoleh  dengan  meniru  atau
mengembangkan  bentuk-bentuk  yang  ada di  alam  dan  divisualkan  pada permukaan suatu benda.  Pada dasarnya ragam  hias berperan sebagai media untuk
memperindah  sesuatu  karya.  Ia dapat memperindah  benda  pakai  secara lahiriah, satu  atau  dua  darinya  memiliki  nilai simbolik  atau mengandung  makna  tertentu.
Dalam  penciptaan  ragam  hias tidak  dapat  dilepaskan  unsur-unsur  apa yang menjadi  pendukung  terjadinya bentuk-bentuk  visual  tersebut,  diantaranya  peran
garis, bidang, tekstur dan warna Toekio, 1987:10. Spelt  1996:1  mengatakan  bahwa kesesuaian  ragam  hias  itu  selalu
commit to user
32 dihubungkan  dengan  bentuk  dan  struktur  objek  yang  dihiasi, sebagai  pelengkap
dari objek  itu, dan  tidak  pernah  melemahkan  bahkan  menambah  nilai    estetis dengan  berbagai variasi  bentuknya. Seni ragam  hias  bukan  sesuatu  yang  bersifat
sewenang- wenang;  di  samping  tergantung  kepada bentuk  produk,  ia juga
dipengaruhi oleh sifat alami material yang dibuat, demikian juga halnya gaya atau cara di  mana produk alami dibuat untuk  ornamentasi  oleh  orang  yang  berbeda
pada  waktu  yang  berbeda.  Seni  ragam  hias berkaitan  erat dengan  material, tujuan, bentuk, dan  gaya.  Bentuk  ragam  hias  yang  paling  tua terdiri  dari  gambar
geometris, lingkaran-lingkaran  kecil, pita,  garis luruslengkung  dan  sebagainya. Dengan  kemajuan  intelektual  umat  manusia, seniman  memperoleh  lebih  banyak
kecakapan  teknis,  dan  mencoba   untuk  menggunakan  obyek  binatang, tumbuhan, dan  akhirnya  menggambarkan  dirinya  sendiri, untuk  seni ragam
hiasnya. Tumbuhan dan binatang sering dijadikan sebagai produk ragam hias  yang
dapat ditempuh dengan dua cara, pertama; dibentuk sesuai dengan wujud aslinya,
yang disebut dengan ragam hias naturalistik, dan yang kedua, dalam suatu bentuk yang  mencerminkan  spirit waktu, religius atau  gagasan  politis  dari suatu
masyarakat  tertentu  disebut dengan
Stylistic  Ornament
.  Masing-masing  gaya memperlihatkan corak berbeda. Masing-masing mempunyai bentuk-bentuk ragam
hias yang lebih disukai oleh masyarakat di mana ragam hias itu berkembang. Dari  beberapa  pendapat di  atas dapat disimpulkan  bahwa ragam  hias  pada
dasarnya adalah  sesuatu yang ditambahkan dengan maksud menambah keindahan pada suatu  benda,  dengan  mengutamakan  keserasian  antara corak  ragam  hias
commit to user
33 dengan  benda  yang  dihias sehingga dapat  menambah  nilai  estetis  benda yang
dihias. Pada kesenian  Indonesia ragam  hias juga bermakna simbolik, ragam  hias tidak  sekedar  untuk  memperindah  suatu  permukaan  saja,  tetapi  juga  mempunyai
muatan-muatan  simbolik  yang  berfungsi  sebagai  media bertutur  untuk menyampaikan  pesan  tertentu  yang  berkaitan  dengan  sistem  kepercayaan  dan
filosofi hidup masyarakatnya.
2.2.7.3. Bentuk Ragam Hias dan Simbol