commit to user
56
2.3. Konsep
Penjelasan dan batasan tentang penelitian ini perlu dijelaskan konsep- konsep yang digunakan. Untuk itu, urutan konsep yang dipaparkan terbagi
menjadi tiga bagian, yaitu 1 kajian gebyok 2 makna simbol 3 ragam hias gebyok pada rumah Kudus.
2.3.1. Kajian gebyok
Satuan konsep kajian gebyok terdiri atas dua unsur, yaitu kajian dan gebyok. Keduanya masing-masing dijelaskan sebagai berikut.
Pertama
, dalam Kamus Bahasa Indonesia kajian diterjemahkan sebagai hasil
mempelajari, menelaah, menyelidiki Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008:618.
Kedua
, gebyok diterjemahkan sebagai pembatas atau penyekat antara ruang tamu jogosatru dengan ruang keluarga.
Kajian gebyok merupakan salah satu bagian dalam pembahasan penelitian ini. Dari paparan di atas dapat dirumuskan konsep kajian gebyok
sebagai berikut. Kajian gebyok adalah hasil menelaah terhadap keadaan yang bersifat teraba, tercerap, umum, dan konkret yang merupakan pengantar
pemahaman terhadap objek, yaitu gebyok pada rumah Kudus.
2.3.2. Makna simbol
Satuan konsep makna simbol terdiri atas dua unsur, yaitu makna dan simbol. Keduanya masing-masing dijelaskan sebagai berikut.
Pertama
, makna. Secara khusus
“makna” diartikan sebagai sesuatu pengertian yang diberikan kepada suatu objek. Subjek dan objek adalah hubungan yang
commit to user
57 korelatif atau saling menghubungkan diri satu dengan yang lain. Tanpa
subjek, tidak akan ada objek. Sebuah benda menjadi objek karena kearifan subjek yang menaruh perhatian atas benda itu. Makna diberikan kepada objek
oleh subjek sesuai dengan cara pandang subjek. Jika tidak demikian maka objek menjadi tidak bermakna sama sekali Sumaryono, 1999:30.
Menurut Gadamer, tokoh hermeneutika filosofis, makna hadir selalu didahului oleh pemahaman subjek terhadap objek. Pemahaman dapat
diperoleh, bila subjek memiliki kesadaran terhadap objek. Kegiatan memaknai sesuatu pada dasarnya adalah melakukan interpretasi Muzir,
2008:98. Interpretasi adalah mencakup pemahaman. Untuk dapat membuat interpretasi orang lebih dahulu harus mengerti atau memahami. Namun
keadaan “lebih dahulu mengerti” ini bukan didasarkan atas penentuan waktu, melainkan bersifat alamiah. Menurut kenyataannya, bila seorang mengerti, ia
sebenarnya telah melakukan interpretasi.
Kedua
, simbol adalah segala sesuatu yang dimaknai. Makna tidak melekat pada obyek melainkan diberi oleh manusia subyek yang
menafsirkan simbol itu, artinya makna simbol tidak berada pada simbol itu sendiri, melainkan berada pada manusia itu sendiri Heddy Shri Ahimsa Putra
dalam Subiyantoro, 2011:21. Simbol setidak-tidaknya dapat dibedakan dengan empat peringkat, yaitu 1 simbol konstruktif, yaitu simbol yang
berkaitan dengan kepercayaan atau keyakinan terhadap sang pencipta; 2 simbol evaluasi, yaitu simbol yang berkaitan dengan nilai-nilai, norma atau
aturan-aturan; 3 simbol kognitif, yaitu simbol yang berkaitan dengan ilmu
commit to user
58 pengetahuan yang dimanfaatkan manusia untuk memperoleh pengetahuan
tentang realitas dan keteraturan, dan 4 simbol ekspresif, simbol yang berkaitan dengan pengungkapan perasaan Subiyantoro, 2011:22
Makna simbol ragam hias pada gebyok rumah Kudus merupakan salah satu bagian dalam pembahasan penelitian ini, Dari paparan di atas dapat
dirumuskan konsep makna simbol sebagai berikut. Makna simbol adalah persepsi terhadap pengertian yang diberikan subjek kepada suatu hal atau
keadaan yang bersifat teraba, tercerap, umum, dan konkret yang merupakan pengantar pemahaman terhadap objek, yaitu ragam hias pada gebyok rumah
Kudus.
2.3.3. Ragam Hias Gebyok Kudus