Macam-macam Hukum Internasional Asas Hukum Internasional Subjek Hukum Internasional

SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen 36 Hukum internasional adalah suatu kaidah atau norma-norma yang mengatur hak-hak dan kewajiban-kewajiban para subjek hukum internasional, yaitu negara, lembaga, dan organisasi internasional, serta individu dalam hal-hal tertentu.

2. Macam-macam Hukum Internasional

a. Hukum Internasional Perdata Adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas hukum yang mengatur hubungan perdata yang melintasi batas-batas negara. Dengan kata lain, hukum yang mengatur hukum perdata antara pelaku-pelaku hukum yang masing-masing tunduk pada hukum perdata nasional yang berbeda. b. Hukum Internasional Publik Adalah keseluruhan kaidah hukum yang mengatur hubungan antara negara satu dan negara lain dalam hubungan internasional. Dalam pembicaraan selanjutnya, yang dimaksud dengan hukum internasional adalah hukum publik internasional atau hukum yang mengatur hubungan antara negara yang satu dan negara yang lain.

3. Asas Hukum Internasional

a. Asas Teritorial Negara memberlakukan hukum bagi semua orang dan semua barang yang ada di wilayahnya. Jadi, bagi semua orang dan semua barang yang ada di luar wilayahnya berlaku hukum internasional atau hukum asing sepenuhnya. b. Asas Kebangsaan Setiap warga negara di manapun ia berada tetap harus tunduk dan patuh terhadap hukum yang berlaku di negaranya. Asas ini menekankan pada kekuasaan negara untuk warga negaranya. c. Asas Kepentingan Umum Asas ini didasarkan pada kewenangan negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat. Hukum tidak berdasarkan atau terikat pada batas-batas wilayah suatu negara, tetapi menekankan pada kepentingan dalam kehidupan masyarakat.

4. Subjek Hukum Internasional

Subjek hukum adalah pihak-pihak yang dapat dibebani hak dan kewajiban yang diatur oleh hukum. SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen 37 Negara yang diakui sebagai subjek hukum internasional harus mendapat pengakuan dari negara-negara lain. Dalam hal mengakui suatu negara sebagai subjek hukum internasional, terdapat dua teori pengakuan yang saling bertentangan. a. Pengakuan yang konstitutif constitutive theory at recognitions. Teori ini menyatakan bahwa meskipun sebelumnya sudah diakui secara legal sebagai negara, namun kenyatannya belum eksis sebelum diakui oleh negara lain. b. Pengakuan yang bersifat politis atau disebut pengakuan deklaratif declarative theory of recognitions. Dari pengertian tersebut, subjek hukum internasional meliputi hal-hal berikut, a. Negara yang Merdeka dan Berdaulat Negara adalah subjek hukum internasional. Hal ini sejalan dengan lahirnya hukum internasional itu sendiri atau sesuai dengan istilah lain dari hukum internasional. b. Tahta Suci Vatikan Tahta Suci Vatikan merupakan suatu contoh dari subjek hukum internasional selain negara. Hal ini merupakan peninggalan sejarah sejak zaman dahulu ketika Paus bukan hanya merupakan kepala gereja Roma, tetapi memiliki pula kekuasaan duniawi. Tahta Suci memiliki perwakilan diplomatik di bawah ibukota negara. c. Palang Merah Internasional Palang Merah Internasional berkedudukan di Jenewa. Palang Merah Internasional merupakan salah satu subjek hukum internasional. Hal ini diperkuat dengan adanya beberapa perjanjian internasional, beberapa konvensi internasional tentang perlindungan korban perang. Saat ini Palang Merah Internasional dikenal dengan organisasi internasional. d. Organisasi Internasional Kedudukan organisasi internasional sebagai subjek hukum internasional tidak diragukan lagi, walaupun pada mulanya masih belum ada kepastian mengenai hal ini. e. Orang-perorang Individu Dalam arti yang terbatas, orang-perseorangan dapat dianggap sebagai subjek hukum internasional. Perjanjian Versailles tahun 1919 yang mengakhiri perang dunia pertama, telah menetapkan pasal-pasal yang memungkinkan orang-perseorangan mengajukan perkara ke hadapan Mahkamah Arbitrasi Internasional. SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen 38 f. Pemberontak dan Pihak dalam Sengketa Menurut hukum perang, pemberontak dapat memperoleh kedudukan dan hak sebagai pihak yang bersengketa dalam beberapa hal tertentu. Para pemberontak dianggap sebagai salah satu subjek hukum internasional yang memilki beberapa hak, misalnya mereka pun memiliki hak yang sama untuk 1 menentukan nasibnya sendiri, 2 hak secara bebas memilih sistem ekonomi, politik, dan sosialnya sendiri, 3 hak menguasai sumber kekayaan alam di wilayah yang didudukinya.

5. Sumber Hukum Internasional