Perjanjian Internasional International Conventions Kebiasaan Internasional International Custom Keputusan Pengadilan Judicial Decisions Doktrin atau Pendapat Ahli Hukum Terkemuka

SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen 38 f. Pemberontak dan Pihak dalam Sengketa Menurut hukum perang, pemberontak dapat memperoleh kedudukan dan hak sebagai pihak yang bersengketa dalam beberapa hal tertentu. Para pemberontak dianggap sebagai salah satu subjek hukum internasional yang memilki beberapa hak, misalnya mereka pun memiliki hak yang sama untuk 1 menentukan nasibnya sendiri, 2 hak secara bebas memilih sistem ekonomi, politik, dan sosialnya sendiri, 3 hak menguasai sumber kekayaan alam di wilayah yang didudukinya.

5. Sumber Hukum Internasional

Sumber hukum internasional dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut: a. Sumber hukum material adalah sumber hukum yang membahas dasar berlakunya hukum suatu negara. b. Sumber hukum formal adalah sumber dari mana kita mendapatkan atau menemukan ketentuan-ketentuan hukum internasional. Menurut J.G. Starke, sumber hukum material hukum internasional diartikan sebagai bahan-bahan aktual yang digunakan oleh para ahli hukum internasional untuk menetapkan hukum yang berlaku bagi suatu peristiwa. Menurut Piagam Mahkamah Internasional, sumber-sumber hukum internasional adalah sebagai berikut,

a. Perjanjian Internasional International Conventions

Perjanjian internasional atau traktat adalah perjanjian yang dibuat oleh dua negara atau lebih yang menimbulkan hak dan kewajiban bagi pihak-pihak yang mengadakan perjanjian. Dengan kata lain, perjanjian yang mereka buat atau tanda tangani harus dilaksanakan secara konsekuen. Dengan demikian, begitu perjanjian sudah diratifikasi oleh pihak-pihak yang mengadakan, maka saat itu pula perjanjian menjadi sumber hukum internasional bagi negara yang menyetujui atau mengesahkannya. Contoh: 1 Konvensi Hukum Laut Internasional atau UNCLOS yang disahkan tahun 1982. 2 Konvensi Senjata-Senjata Kimia tahun 1993. SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen 39

b. Kebiasaan Internasional International Custom

Kebiasaan internasional adalah tindakan atau perilaku yang terjadi di dalam pergaulan internasional. Kebiasaan internasional dapat menjadi sumber hukum internasional apabila memenuhi syarat sebagai berikut, 1 Perilaku itu harus merupakan perilaku yang umum, yang dilakukan secara berulang-ulang dengan pola yang sama. 2 Perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang yang bersifat umum itu, oleh negara-negara atau masyarakat internasional telah diterima atau ditaati. Contoh hasil kodifikasi hukum kebiasaan di antaranya adalah a konvensi-konvensi hubungan diplomatik dan konsuler, b konvensi-konvensi hukum laut 1958, c konvensi-konvensi hukum perjanjian tahun 1969.

c. Keputusan Pengadilan Judicial Decisions

Keputusan pengadilan atau yurisprudensi adalah keputusan hakim terdahulu yang dijadikan pedoman untuk memutuskan oleh hakim berikutnya dalam kasus yang sama, baik nasional maupun internasional. Keputusan pengadilan ini tidak terbatas pada keputusan pengadilan internasional tapi juga putusan pengadilan nasional.

d. Doktrin atau Pendapat Ahli Hukum Terkemuka

Bila dalam memutuskan suatu perkara secara normatif tidak ditemukan dalam perjanjian internasional, kebiasaan internasional dan keputusan pengadilan sebelumnya atau yurisprudensi, maka hakim dapat menggali dari pendapat ahli hukum terkemuka dalam bidang atau masalah yang berhubungan dengan perkara. Pendapat ahli hukum terkemuka dunia tersebut bila diterima oleh masyarakat internasional maka dapat dijadikan sebagai sumber hukum internasional.

e. Prinsip-prinsip Hukum Umum General Principles of Law