Deklarasi Declaration dipergunakan dengan tujuan untuk menunjukkan suatu Pakta Pact persetujuan yang lebih khusus jika dibandingkan dengan traktat pakta Perikatan Arrangement Perjanjian yang tidak seresmi traktat konvensi. Digunak

SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen 7 b Good fith itikad baik yaitu semua pihak yang terikat dalam suatu perjanjian internasional harus beritikad baik untuk melaksanakan isi perjanjian c Rebus sic stantibus, yaitu suatu perjanjian internasional boleh dilanggar dengan syarat adanya perubahan yang fundamental, artinya jika perjanjian internasional tersebut dilaksanakan maka akan bertentangan dengan kepentingan umum pada negara bersangkutan.

3. Istilah-istilah dalam perjanjian internasional

Beberapa istilah perjanjian internasional, yaitu:

a. Traktat treaty, dipergunakan untuk bidang politik dan ekonomi yang sifatnya lebih

formal karena memiliki kekuatan hukum yang lebih mengikat bagi pihak-pihak yang mengadakan perjanjian. Negara peserta tidak dapat menarik diri dari kewajiban- kewajiban tanpa persetujuan dari pihak-pihak yang bersangkutan.

b. Konvensi convention dipergunakan untuk memberi nama suatu catatan persetujuan

mengenai hal-hal yang dipandang penting yang tidak berkaitan dengan kebijakanpolitik tingkat tinggi. Perjanjian ini bersifat lebih khusus dibandingkan dengan traktat namun bersifat multilateral dan harus ditandatangani dan dilegalisasi oleh wakil-wakil yang berkuasa penuh plaenipotentimes.

c. Convenant, dipergunakan untuk memberi nama perjanjian internasional yang

membentuk dan mengatur liga bangsa-bangsa The Convenant of League of Nations Tahun 1920.

d. Piagam charterstatute dipergunakan untuk menyebut perjanjian internasional yang

membentuk dan mengatur organisasi internasional PBB dan mempunyai fungsi administratif seperti Atlantic Charter 1941, dan The Charter of the United Nations 1945. Statute merupakan perjanjian yang menunjukkan himpunan peraturan yang ditetapkan oleh perjanjian internasional unttuk mengatur fungsi lembaga internasional atau anggaran dasarnya, seperti piagam Mahkamah Internasional

e. Protocol dipergunakan untuk menyebut suatu dokumen pelengkap instrumen

perjanjian internasional yang mencatat pemenuhan para pihak terhadap syarat-syarat perjanjian internasional atau yang memperluas ruang lingkup dan interpretasi perjanjian internasional. Sifatnya kurang resmi jika dibandingkan dengan konvensi atau traktat dan protocol digunakan sebagai naskah tambahan dari konvensi, hal ini diketahui dari adanya protocol tambahan terhadap Konvensi Jenewa 1949.

f. Deklarasi Declaration dipergunakan dengan tujuan untuk menunjukkan suatu

perjanjian yang menunjukkan hukum yang ada, membentuk hukum yang baru atau untuk menguatkan beberapa prinsip kebijaksanaan umum.

g. Pakta Pact persetujuan yang lebih khusus jika dibandingkan dengan traktat pakta

merupakan traktat dalam arti sempit, dan harus mendapat pengesahan ratifikasi.

h. Perikatan Arrangement Perjanjian yang tidak seresmi traktat konvensi. Digunakan

bagi transaks-transaksi yang bersifat sementara.

i. Persetujuan agreement Perjanjian yang bersifat teknisadministrative, tidak seresmi

traktatkonvensi dan cukup ditandatangani oleh wakil-wakil departemen dan tidak perlu diratifikasi. SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen 8

j. Modus Vivendi Perjanjian internasional yang merupakan dokumen untuk mencatat

persetujuan tanpa memerlukan ratifikasi dan bersifat sementara sementara disini maksudnya adalah sampai diwujudkan hasil perjanjian yang lebih rinci sitematis dan tetap permanen

k. Ketentuan Penutup Final Act dokumen dalam bentuk catatan ringkasan dari hasil

konferensi dan tidak memerlukan ratifikasi, seperti catatan Negara peserta, para utusan dari Negara-negara yang turut dalam perundingan dan segala kesimpulan tentang hal-hal yang disetujui konferensi.

l. Ketentuan Umum general Act Merupakan traktat yang bersifat resmi atau tidak resmi,

misalnya LBB ketika menyelesaikan masalah secara damai dan pertikaian internasional arbitrasi pada tahun 1928.

4. Macam-macam perjanjian internasional