Politik Luar Negeri Republik Indonesia

SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen 29

A. KERJASAMA DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL YANG BERMANFAAT BAGI INDONESIA

1. Politik Luar Negeri Republik Indonesia

Dalam rangka membina hubungan dengan negara lain, baik hubungan politis maupun non politis, Indonesia mempunyai perwakilan di suatu negara yang disebut Kedutaan Besar Republik Indonesia KBRI yang dipimpin oleh seorang Duta Besar yang diangkat oleh Presiden sesuai pasal 13 ayat 1 UUD 1945. Dalam membina hubungan yang bersifat politis dengan negara lain maka Duta Besar dibantu oleh satu perangkat “ Korp Diplomatik “ yang terdiri dari Kuasa Usaha dan Atase- atase, sedangkan dalam membina hubungan non po litis, Duta Besar dibantu oleh “ Korp Konsuler “ yang terdiri dari Konsul Jenderal, Konsul, dan Wakil Konsul. Meskipun ada pemisahan tugas politis dan non politis, tetapi tugas tersebut merupakan satu kesatuan tugas KBRI dalam rangka melaksanakan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif dalam bidang Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya untuk mencapai kepentingan nasional Indonesia. Pelaksanaan hubungan politik luar negeri yang harus dilaksanakan bangsa Indonesia seperti termuat dalam pelita IV ten tang “ Hubungan Luar Negeri “ adalah sebagai berikut : a. Politik luar negeri yang bebas dan aktif diabdikan untuk kepentingan nasional dalam segala bidang. b. Peningkatan usaha dan peranan Indonesia dalam turut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial seperti tercantum dalam tujuan pembukaan UUD 1945 alenia keempat . c. Peningkatan usaha dan peranan Indonesia dalam turut serta menyelesaikan persoalan dunia yang mengancam perdamaian. d. Peningkatan kerjasama dengan negara di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik Barat Daya e. Membina persahabatan dan kerjasama yang saling bermanfaat antar bangsa untuk kepentingan nasional. f. Memperjuangkan perwujudan tatanan dunia baru dengan menggalang dan memupuk solidaritas, sikap dan kerjasama diantara negara-negara berkembang. g. Untuk mewujudkan Tata Ekonomi Dunia Baru sebagai hasil resolusi Sidang Khusus Majelis Umum PBB tanggal 1 mei 1974 yaitu : 1 Terwujudnya perjanjian internasional tentang komoditi 2 Meningkatkan kerjasama ekonomi dan teknik antar negara berkembang. Pelaksanaan politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif, bebas artinya bebas menentukan sikap dan pandangan kita terhadap masal;ah-masalah internasional dan terlepas dari ikatan kekuatan-kekuatan raksasa secara ideologis bertentangan Timur dengan komunisnya dan Barat dengan Liberalnya sedangkan aktif artinya senantiasa aktif memperjuangkan terbinanya perdamaian dunia. Aktif memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan, aktif memperjuangkan ketertiban dunia dan aktif ikut serta menciptakan keadilan sosial dunia. Pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif, didasarkan pada landasan hukum : a. Landasan idiil adalah Pancasila b. Landasan konstitusional UUD 1945 Pasal 11 dan 13. SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen 30 c. Landasan operasional adalah sebagai berikut. 1 Ketetapan MPR mengenai Garis-Garis Besar Haluan Negara GBHN terutama dibidang hubungan luar negeri. 2 Keputusan Presiden Keppres yang menyangkut politik luar negeri Indonesia. 3 Kebijakan atau peraturan yang dibuat oleh menteri luar negeri. Prinsip-prinsip -pokok yang menjadi dasar politik luar negeri Indonesia : a. Negara kita menjalani politik damai. b. Negara kita bersahabat dengan segala bangsa atas dasar saling menghargai dengan tidak mencampuri soal susunan dan corak pemerintahan negeri masing-masing. c. Negara kita memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan organisasi internsional untuk menjamin perdamaian yang kekal. d. Negara kita berusaha mempermudah jalannya pertukaran pembayaran internasional. e. Negara kita membantu pelaksanaan keadilan sosial internasional dengan berpedoman pada Piagam PBB. f. Negara kita dalam lingkungan PBB berusaha menyokong perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa yang masih dijajah, sebab tanpa kemerdekaan, persaudaraan dan perdamaian internasional itu tidak akan tercapai.

2. Bentuk-bentuk kerjasama dan Perjanjian Internasional Yang Bermanfaat bagi Indonesia.