3. Cindi 2013 judul Analisis Yuridis Prinsip Hukum Perlakuan Sama dalam
Investor Domestik dan Investor Asing yang melakukan kegiatan penanaman modal di Indonesia.
4. Bonatua Edynata Manihuruk 2012 NIM : 080200118 judul Perlakuan
dan Pemberian Fasilitas Kepada Penanam Modal Menurut Prespektif UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Permasalahan dalam
penelitian ini adalah Perlakuan Yang Diberikan Pemerintah Kepada Penanam Modal Berdasarkan UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman
Modal, Ketentuan Fasilitas Yang Diberikankan Pemerintah Kepada Penanam Modal Berdasarkan UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman
Modal dan Pengawasan Pemerintah Terhadap Penanam Modal Yang Diberikan Fasilitas Penanam Modal
Penulisan dalam skripsi ini berbeda dari penulisan skripsi sebelumnya
yang mengangkat tentang Pemberlakuan Prinsip Perlakuan Yang Sama Terhadap
Perusahaan Multinasional Sebagai Bentuk Perlindungan Investasi Penulisan skripsi ini membahas tentang Pemberlakuan Prinsip Perlakuan
Yang Sama Terhadap Perusahaan Multinasional Sebagai Bentuk Perlindungan Investasi.
E. TinjauanPustaka 1. Pengertian Investasi
Pengertian investasi penanaman modal dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal UUPM adalah segala bentuk kegiatan
Universitas Sumatera Utara
penanaman modal, baik oleh penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia.
14
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, investasi diartikan sebagai penanaman uang atau di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh
keuntungan. Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu asset yang diharapkan di masa datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Investasi juga
dapat dikatakan sebagai suatu penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi masa depan. Harapan pada keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas
waktu dan resiko yang terkait dengan suatu investasi yang dilakukan.
15
Dalam kamus Istilah Keuangan dan Investasi digunakan istilah investment investasi yang mempunyai arti: “Penggunaan modal untuk menciptakan uang,
baik melalui sarana yang menghasilkan pendapatan maupun melalui ventura yang lebih berorientasi ke risiko yang dirancang untuk mendapatkan modal. Investasi
dapat pula menunjuk ke suatu investasi keuangan dimana inventor menempatkan uang ke dalam suatu sarana atau menunjuk ke investasi suatu usaha atau waktu
seseorang yang ingin memetik keuntungan dari keberhasilan pekerjaannya”.
16
Dalam Kamus Hukum Ekonomi digunakan terminology, investment, penanaman modal, investasi yang berarti penanaman modal yang biasanya
dilakukan untuk jangka panjang misalnya berupa pengadaan aktiva tetap
14
Pasal 1 butir 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
15
Putra “Defenisi Investasi dan Faktor Penentu Investasi” dalam http:putracenter. net2009, terakhir kali diakses tanggal 8 Apri 2014
16
Hendrik Budi Untung, Hukum Investasi, Yogyakarta:Sinar Grafika, 2009, hlm. 2.
Universitas Sumatera Utara
perusahaan atau membeli sekuritas dengan maksud untuk memperoleh keuntungan.
17
Dikalangan masyarakat, kata investasi memiliki pengertian yang lebih luas karena dapat mencakup baik investasi langsung direct investment maupun
investasi tidak langsung portfolio investment, sedangkan kata penanaman modal lebih mempunyai konotasi kepada investasi langsung. Penanaman modal baik
langsung atau tidak langsung memiliki unsur-unsur, adanya motif untuk meningkatkan atau setidak-tidaknya mempertahankan nilai modalnya.
18
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal sebenarnya sudah membedakan secara tegas antara investasi langsung direct
investment dan investasi tidak langsung portfolio investment. Hal ini dapat dilihat dalam penjelasan Pasal 2 undang-undang tersebut, dimana dikatakan:
“yang dimaksud dengan penanaman modal di semua sektor di wilayah negara Republik Indonesia adalah penanaman modal langsung dan tidak termasuk
penanaman modal tidak langsung atau portofolio. Investasi secara langsung selalu dikaitkan adanya keterlibatan secara
langsung dari pemilik modal dalam kegiatan pengelolaan modal.
19
17
Ibid., hlm 2
Dalam penanaman modal secara langsung, pihak investor langsung terlibat dalam
18
Ida Bagus Rahmdi Supancana, Kerangka Hukum dan Kebijakan Investasi Langsung di Indonesia, Jakarta: Ghlmia Indonesia, 2006, hlm. 1.
19
Dhaniswara K. Harjono, Hukum Penanaman Modal: Tinjauan terhadap Pemberlakuan UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, Jakarta: Raharja Grafindo Persada, 2007,
hlm. 12.
Universitas Sumatera Utara
kegiatan pengelolaan usaha dan bertanggung jawab secara langsung apabila terjadi suatu kerugian.
20
Penanaman modal asing secara langsung menurut Organization For Economic Cooperation OEEC memberikan rumusan bahwa direct investment is
meant acquisition of sufficient interest in an under taking to ensure its control by the investor suatu bentuk penanaman modal asing dimana penanam modal diberi
keleluasaan penguasaan dan penyelenggaraan pimpinan dalam perusahaan dimana modalnya ditanam, dalam arti bahwa penanam modal mempunyai penguasaan
atas modalnya.
21
Penanaman modal asing secara langsung juga memberikan pengertian bahwa bagi pemodal asing yang ingin menanamkan modalnya secara langsung,
maka secara fisik pemodal asing hadir dalam menjalankan usahanya. Dengan hadirnya atau tepatnya dengan didirikannya badan usaha yang berstatus sebagai
penanaman modal asing , maka badan usaha tersebut harus tunduk pada ketentuan hukum di Indonesia.
Pengertian yang agak luas dari foriegn direct investment terdapat pada Encyclopedia of Public International Law yang merumuskan foreign direct
investment sebagai berikut: “A transfer of funds or materials from one country called capital exporting country to another country called host country in
return for a direct participation in the earnings of that enterprise.”
22
20
N. Rosyidah Rakhmawati, Hukum Penanaman Modal di Indonesia Dalam Menghadapi Era Global, Malang: Bayumedia Publishing, 2003, hlm. 11
21
Hulaman Panjaitan dan Anner Sianipar, Hukum Penanaman Modal Asing, Jakarta:Indhill Co, 2008, hlm. 41
22
Sentosa Sembiring, Hukum Investasi, Bandung : Nuansa Aulia , 2007, hlm. 3.
Universitas Sumatera Utara
Munir Fuady, penanaman modal asing secara langsung dilihat dalam arti sempit. Yang dimaksudkan adalah model penanaman asing yang dilakukan
dengan mana pihak asing atau perusahaan asing membeli langsung tanpa lewat pasar modal saham perusahaan nasional atau mendirikan perusahaan baru, baik
lewat Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM atau lewat departemen lain.
23
Investasi tidak langsung pada umumnya merupakan investasi jangka pendek yang mencakup kegiatan transaksi di pasar modal dan di pasar uang.
Investasi ini disebut juga investasi jangka pendek karena pada umumnya mereka melakukan jual saham dan atau mata uang dalam jangka waktu yang relative
singkat, tegantung kepada fluktuasi nilai saham dan atau mata uang yang hendak mereka perjualbelikan.
24
Perbedaan investasi langsung direct investment dan investasi tidak langsung portofolio investment yaitu:
2526
1. Pada investasi tidak langsung saham tidak memiliki control pada
pengelolaan perseroan sehari-hari, sedangkan pada investasi langsung pemegang saham memiliki control pada pengelolaan perseroan sehari-hari.
Salah satu aspek penting dari investasi langsung adalah bahwa pemodal bisa mengontrol atau setidaknya punya pengaruh penting dalam
manajemen dan produksi dari perusahaan di luar negeri. Hal ini berbeda dari investasi tidak langsung, dimana investor asing membeli saham
23
Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis: Menata Bisnis Modern di Era Global, Bandung:. Citra Aditya Bakti, 2008, hlm. 67.
24
Ida Bagus Rahmadi Supancana, Op.Cit., hlm. 4
25
Ida Bagus Rahmadi Supancana, Op.Cit.,, hlm. 4
Universitas Sumatera Utara
perusahaan lokal tetapi tidak mengendalikannya secara langsung. Biasanya juga investasi langsung adalah komitmen jangka panjang. Itu sebabnya ia
dianggap lebih bernilai bagi sebuah negara dibandingkan investasi jenis lain yang bisa ditarik begitu saja ketika ada muncul persoalan.
2. Pada investasi tidak langsung, biasanya resiko ditanggung sendiri oleh
pemegang saham sehingga pada dasarnya tidak dapat menggugat perusahaan yang menjalankan kegiatannya. Resiko yang dimaksud disini
adalah resiko naik turunnya harga saham, obligasi maupun surat berharga lainnya. Hal ini berbeda pada investasi langsung yang hanya berdasarkan
pada harga saham dimana pemegang saham hanya menanggung resiko sebatas modalsaham yang dimilikinya dan dapat menggugat direksi
maupun komisaris yang melakukan kelalaian dalam menjalankan tugasnya.
3. Kerugian pada investasi tidak langsung umumnya tidak dilindungi oleh
hukum kebiasaan internasional. 2.
Perlakuan Sama Prinsip MFN ini diatur dalam artikel I GATT 1994. Berdasarkan prinsip
ini, suatu kebijakan perdagangan antara negara-negara anggota harus dilakukan atas dasar nondiskriminasi. Artinya semua Negara terikat untuk memberikan
perlakuan sama yang sama dalam kebijakan impor dan ekspor produk-produk, termasuk biaya lainnya. Perlakuan yang sama tersebut harus dilakukan seketika
dan tanpa semua negara anggota GATT.
27
27
Departemen Pendistribusian dan Perdagangan
Universitas Sumatera Utara
Perlakuan yang sama tersebut dijalankan dengan segera dan tanpa syarat immediately and unconditionally terhadap produk yang berasal atau yang
ditujukan kepada semua anggota GATT, karena itu sesuatu negara tidak boleh memberikan perlakuan istimewa kepada negara lainnya atau melakukan tindakan
diskriminasi terhadapnya. 3.
Perusahaan Multinasional Perusahaan multinasional atau Multinasional Corporation MNC
merupakan factor utama dalam panggung bisnis internasional. Jenis perusahaan ini pada saat sekarang memegang peranan yang penting untuk sebagian besar
transaksi internasional. Kekuasaan dan pengaruh perusahaan multinasional makin menarik perhatian pemerintah, hal ini mengingat semakin besarnya pengaruh
mereka. Perdagangan seperti impor dan ekspor merupakan tahap awal dari operasi
internasional sebuah perusahaan. Perdagangan ini lalu diikuti oleh pola operasi internasional yang lainnya seperti usaha patungan, penanaman modal asing dan
system lisensi. Subjek dalam perdagangan internasional secara tegas sangat memperhitungkan peran pemerintah yang besar dalam hubungannya dengan Multi
Nasional Corporation MNC serta perusahaan lain yang berkecimpung dalam bisnis internasional.
Berikut ini adalah beberapa pengertian dari Multinasional Corporation MNC.
Universitas Sumatera Utara
Dalam literatur lain mengenai Ekonomi Internasional, mendefinisikan Perusahaan Multinasional sebagai:
28
Dalam Dictionary of Economic Terms, disebutkan bahwa defenisi dari Multinational Firm atau Internasional Firm adalah :
“Perusahaan yang kegiatan bisnisnya bersifat internasional dan lokasi produksinya terletak di beberapa Negara. Dalam hal ini
cabang di luar negeri tidak hanya dimiliki oleh perusahaan induk tetapi juga operasikegiatan cabang tersebut dikontrol dan diawasi perusahaan induk.”
29
Definisi lain menurut The Penguin Dictionary of Economics, Multinaltional Corporation adalah:
“a firm which conducts operations basic similar operations being conducted in several coutries, or
operations at different stages of the same industry in different countries, or both; such firms are integrated across national boundaries, horizontally or vertically,
or both.” Suatu perusahaan yang melakukan operas-operasi dasar serupa yang dilakukan di beberapa negara, atau operasi pada tahapan yang berbeda dari
industry yang sama di negara-negara yang berbeda, atau keduanya; perusahaan tersebut terintegrasi melintasi batas nasional, horizontal, atau vertical, maupun
keduanya.
30
28
Nopirin, Ekonomi Internasional, Edisi 2, Yogyakarta: BPFE UGM, 1990, hlm 2
“a company, or more correctly, an Enterprise, operating in a number of countries and having production or service
facilities outside the country of its origin. The MNC takes its principal decisions in a global context and thus often outside the countries in which has particular
operations.” Sebuah perusahaan, atau lebih tepatnya, suatu perusahaan yang
29
Alan Gilpin, Dictionary of Economic Terms, Butterworths, London, 1977, hlm 2
30
Bannack G: Baxter RE: Rces R, The Punguin Dictionary of Economics, Penguin Books, England, 1972, hlm 2
Universitas Sumatera Utara
beroperasi di sejumlah negara dan memiliki produksi atau fasilitas layanan di luar negara asalnya. MNC mengambil keputusan utamanya dalam konteks global dan
sering diluar negara yang memiliki operasi tertentu. Menurut Vernon, Multinational Corporation adalah:
31
F. Metode Penelitian