Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 49 Sistem merupakan sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu Mulyadi, 2008:2. Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan Mulyadi, 2008:3. Informasi keuangan yang dibutuhkan adalah berupa laporan keuangan yang dibuat pada suatu periode tertentu. Dengan berpedoman pada laporan keuangan ini manajemen dapat menilai baik buruknya kondisi keuangan perusahaan pada periode tertentu. Dengan demikian manajamen perusahaan dapat menentukan pembelian barang sesuai dengan kondisi keuangan perusahaan. Dengan adanya sebuah sistem yang profesional dan handal pada sebuah perusahaan maka akan memudahkan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Yaitu untuk mendapatkan labaprofit semaksimal mungkin. Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen Mulyadi, 2008:3. Pada pengendalian intern terdapat beberapa prinsip, yaitu: 1 adanya pemisahan struktur organisasi secara tegas; 2 terdapat sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan pada seluruh aset organisasi; 3 adanya praktik yang sehat dalam pelaksanaan tugas dan fungsi setiap unit organisasi; dan 4 adanya karyawan yang cakap sesuai dengan bidang tanggung jawabnya. commit to user 50 Berdasarkan penjelasan diatas pengertian dari sistem akuntansi dan sistem pengendalian intern terlihat berbeda. Sistem akuntansi merupakan sebuah cara yang dilakukan manajemen dalam pencapaian tujuan perusahaan dengan penyedian informasi keuangan perusahaan secara keseluruhan yaitu berupa output yang dirangkum pada sebuah laporan keuangan yang diperlukan oleh pengelola perusahaan untuk dipertanggungjawabkan kepada pemilik perusahaan dan beberapa pihak yang berkepentingan. Sedangkan sistem pengendelian intern sendiri lebih mengacu kepada pengecekkan dan pengorganisasian atas data informasi akuntansi perusahaan agar memudahkan tercapainya kebijakkan manajemen. Meskipun kedua penjelasan tersebut terlihat beberapa perbedaan akan tetapi apabila dicermati akan terdapat keterkaitan yang sangat erat dari kedua unsur tersebut. Output dari sistem akuntansi adalah sebauah data akuntansi berupa laporan keuangan. Pada sebuah data akuntansi perusahaan pastilah terdapat beberapa informasi yang mengandung kesalahan, kecurangan, penyalahgunaan, bias, dan hal lain yang menyimpang. Padahal untuk mencapai tujuan perusahaan diperlukan sistem akuntansi yang bebas dari beberapa unsur penyimpangan diatas. Maka dalam pelaksanaan sistem akuntansi sangatlah dibutuhkan pengendalian intern yang kuat untuk mencegah dan menghindari beberapa penyimpangan tersebut. Dengan dipatuhinnya prinsip pengendalian intern yang berupa pemisahan struktur organisasi, terdapat pembagian wewenang dan prosedur pencatatan, serta terdapat praktik yang sehat dalam pelaksanaan tugas dan fungsi setiap unit organisasi, maka akan dihasilkan informasi yang handal dan terpercaya bagi pemimpin perusahaan dan commit to user 51 beberapa pengguna informasi lainnya. Dengan keandalan tersebut maka perusahaan diharapkan dapat mencapai tujuannya. Pada PT. Kusumahadi Santosa bagian pembelian ditangani oleh manajer logistik atau pengadaan. Manajer logistik ini dibantu oleh beberapa bawahannya dalam melaksanakan pembelian. Diantaranya ada pada bagian logistik 1, logistik 2, dan gudang. Pangadaan barang PT. Kusumahadi Santosa dilakukan oleh bagian logistik. Bagian logistik ini mengurusi beberapa pembelian diantaranya suku cadang, bahan pembantu, bahan bakar, serta berbagai macam kebutuhan kantor dan rumah tangga. Sedangkan bahan baku berupa kapas ditangani langsung oleh Direktur Utama PT. Kusumahadi Santosa. Sedangkan penerimaan dan penyimpanan barang ditangani langsung oleh gudang – bagian logistik, kecuali bahan baku disimpan oleh gudang – PT. Kusumaputra Santosa. Meskipun bahan pembantu hanyalah pelengkap atau penambah dalam industri ini, bahan pembantu dirasa sangat penting oleh penulis karena tanpa adanya bahan pembantu ini proses produksi kain tidak akan tuntas dengan hasil akhir yang memuaskan. Terutama bahan chemical, bahan ini sangat berguna sebagai pelarut dan membantu bahan utama. Sehingga pengendalian terhadap kegiatan pembelian bahan pembantu berupa chemical dinilai sangat penting oleh penulis, maka dalam penyusunan tugas akhir ini penulis mengambil judul: “EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PEMBELIAN CHEMICAL PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA” commit to user 52

C. Perumusan Masalah

Dalam memudahkan pembahasan masalah dan pemahamannya, maka penulis merumuskan pokok permasalahan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Elemen-elemen apa sajakah yang terkandung dalam sistem pembelian chemical pada PT. Kusumahadi Santosa? 2. Bagaimanakah prosedur pelaksanaan sistem pembelian chemical yang diterapkan pada PT. Kusumahadi Santosa? 3. Apa sajakah kelemahankekuatan dalam sistem pengendalian intern pembelian chemical pada PT. Kusumahadi Santosa?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam melakukan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui elemen-elemen apa sajakah yang terkandung dalam sistem pembelian chemical pada PT. Kusumahadi Santosa. 2. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan sistem pembelian chemical yang diterapkan pada PT. Kusumahadi Santosa. 3. Untuk mengetahui apa sajakah kelemahankekuatan dalam sistem pengendalian intern pembelian chemical pada PT. Kusumahadi Santosa. commit to user 53

E. Manfaat Penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Penulis Menambah wawasan penulis tentang praktik kerja di dunia nyata, sehingga dapat menambahkan pengetahuan sebelumnya yang telah di dapat pada bangku kuliah, terutama dalam hal sistem akuntansi di suatu perusahaaninstansi. 2. Bagi Perusahaan Meberi masukan yang sekiranya dapat menjadi pertimbangan dalam perbaikan prosedur dan sistem akuntansi pembelian chemical yang dilakukan oleh perusahaan, dan perbaikan terhadap kelemahan sistem pngendalian intern yang terkait dalam prosedur dan sistem akuntansi pembelian impor. 3. Bagi Universitas Sebelas Maret Surakarta Dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi mahasiswa yang sedang menyusun tugas akhir khususnya tentang sistem pengendalian intern pembelian chemical. 4. Bagi Pembaca Dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan tentang sistem pengendalian intern pembelian chemical.