Pengkajian status fungsional. TINJAUAN PUSTAKA

Waktu menggunting kuku lansia harus hati-hati agar tidak terjadi luka pada lansia, khususnya penderita diabetes melitus lebih sukar sembuh. e Pakaian Pakaian lansia hendaknya terbuat dari bahan lunak, harus dijaga agar tetap rapi karena banyak lansia yang tidak peduli lagi terhadap pakaian. f Istirahat tidur Biasanya pola tidur lansia hanya beberapa jam saja, kemudian terbangun lagi dan memerlukan waktu untuk dapat tidur kembali. Tercapai kesegaran jasmani dan rohani lansia sangat perlu, maka pola istirahat dan tidur harus dilakukan berulang-ulang setiap hari. Kamar tidur hendaknya mempunyai ventilasi yang baik, khususnya bagi penyakit paru. g Masalah buang air kecil dan besar Lansia pria akibat pembesaran kelenjar prostat dapat menimbulkan gangguan berkemih. Lansia wanita akibat kebersihan pada daerah kemaluan dan dubur jika tidak dijaga dengan baik, maka sering sekali terjadi infeksi saluran kemihR.Boedi – Darmojo,2003.

2. Pengkajian status fungsional.

2.1 Defenisi Pengkajian status fungsional adalah suatu kemampuan seseorang untuk menggunakan kapasitas fisik yang dimiliki guna memenuhi kewajiban hidupnya, yang berintegrasiberinteraksi dengan lingkungan dimana ia berada. Universitas Sumatera Utara 2.2 Kewajiban hidup seorang individu terdiri atas : a Kewajiban melaksanakan aktifitas kehidupan sehari-hari. Aktifitas kehidupan sehari-hari ialah suatu aktifitas yang meliputi kegiatan perawatan diri, memelihara lingkungan hidupnya dan prilaku yang bermanfaat bagi dirinya sendiri. b Kewajiban melaksanakan aktivitas produktif. Aktifitas produktif adalah semua bentuk aktivitas baik yang menghasilkan bentuk jasa ataupun komoditi yang digunakan oleh orang lain sehingga dapat memberikan peningkatan kemampuan, ide, pemenuhan kebutuhan, dll. c Kewajiban melaksanakan aktivitas rekreasi. Aktivitas rekreasi adalah semua bentuk aktivitas yang dilakukan pada waktu senggang dan membuat pelakunya menjadi lebih gembira dan dapat menikmati aktivitas tersebuthttpfungsi dan pelayanan. 2.3 Kemampuan Fungsional 2.3.1 Defenisi Kemampuan fungsional adalah suatu bentuk pengukuran kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari – hari secara mandiri. Penentuan kemampuan fungsional dapat mengidentifikasi kemampuan dan keterbatasan klien sehingga memudahkan pemilihan intervensi yang tepat. Siti Maryam, 2008. Universitas Sumatera Utara Beberapa sistem penilaian yang dikembangkan dalam pemeriksaan kemampuan fungsional, tersebut antara lain indeks Barthel yang dimodifikasi, indeks katz, indeks Kenny self-care, dan indeks activity daily livingADL 2.3.2 Jenis – jenis pengkajian kemampuan fungsional a. Indeks Barthel yang dimodifikasi. Penilaian didasarkan pada tingkat bantuan orang lain dalam meningkatkan aktivitas fungsional. Penilaian meliputi makan, berpindah tempat, kebersihan diri, aktivitas di toilet, mandi, berjalan di jalan datar, naik turun tangga, berpakaian, mengontrol defekasi, mengontrol berkemih. Cara penilaiannya antara lain : Makan, jika memerlukan bantuan di beri nilai 5 dan jika mandiri 10. Berpindah dari kursi roda ketempat tidur dan sebaliknya termasuk duduk di tempat tidur ,Jika memerlukan bantuan di beri nilai 5-10 dan jika mandiri 15. kebersihan dirimencuci muka ,menyisir, mencukur, menggosok gigi Jika memerlukan bantuan di beri nilai 0 dan jika mandiri 5. Aktivitas di toiletmengelap, menyemprot Jika memerlukan bantuan di beri nilai 5 dan jika mandiri 10. Mandi, Jika memerlukan bantuan di beri nilai 0 dan jika mandiri 5.Berjalan dijalan yang datar, Jika memerlukan bantuan di beri nilai 10 Universitas Sumatera Utara dan jika mandiri 15. Naik turun tangga, Jika memerlukan bantuan di beri nilai 5 dan jika mandiri 10. Berpakaian termasuk menggunakan sepatu, Jika memerlukan bantuan di beri nilai 5 dan jika mandiri 10. Mengontol dofekasi, Jika memerlukan bantuan di beri nilai 5 dan jika mandiri 10. Mengontrol berkemih, Jika memerlukan bantuan di beri nilai 5 dan jika mandiri diberi nilai 10. Dengan penilaian: 0-20 : ketergantungan penuh 21-61 : ketergantungan beratsangat tergantung 62-90 : ketergantungan moderat 91-99 : ketergantungan ringan 100 : mandiri. b. Indeks katz Pengkajian menggunakan indeks kemandirian katz untuk aktivitas kehidupan sehari – hari yang berdasarkan pada evaluasi fungsi mandiri atau bergantung dari klien dalam hal: makan,kontinen BABBAK, berpindah, ke kamar mandi, mandi dan berpakaian. Menurut Pratiwi S Pongrekuns blog, Index Katz adalah pemeriksaan disimpulkan dengan system penilaian yang didasarkan pada tingkat bantuan orang lain dalam melakukan aktifitas fungsionalnya. Salah satu keuntungan dari alat ini adalah kemampuan untuk mengukur Universitas Sumatera Utara perubahan fungsi aktivitas dan latihan setiap waktu, yang diakhiri evaluasi dan aktivitas rehabilisasi. Pengukuran pada kondisi ini meliputi Indeks Katz 1 Mandi Dapat mengerjakan sendiri bagian tertentu dibantu atau seluruhnya dibantu 2 Berpakaian Seluruhnya tanpa bantuan bagian tertentu dibantu atau Seluruhnya dengan bantuan 3 Pergi ke toilet Dapat mengerjakan sendiri Memerlukan bantuan atau Tidak dapat pergi ke WC 4 Berpindah berjalan Tanpa bantuan Dengan bantuan atau Tidak dapat melakukan 5 BAB dan BAK Dapat mengontrol Kadang ‐kadang ngompol defekasi di tempat tidur atau Dibantu seluruhnya dengan alat 6 Makan Tanpa bantuan Perlu bantuan dalam hal‐hal tertentu atau Seluruhnya dibantu Klasifikasi: A : Mandiri, untuk 6 fungsi B : Mandiri, untuk 5 fungsi C : Mandiri, kecuali untuk mandi dan 1 fungsi lain. D : Mandiri, kecuali untuk mandi, bepakaian dan 1 fungsi lain Universitas Sumatera Utara E : Mandiri, kecuali untuk mandi, bepakaian, pergi ke toilet dan 1 fungsi lain F : Mandiri, kecuali untuk mandi, bepakaian, pergi ke toilet dan 1 fungsi lain G : Tergantung untuk 6 fungsi. Berdasarkan referensi yang peneliti dapatkan , untuk mempermudah penilaiannya maka klasifikasinya dimodifikasi sebagai berikut : A : Mandiri, untuk 6 fungsi B : Mandiri, untuk 5 fungsi C : Mandiri, untuk 4 fungsi. D : Mandiri, untuk 3 fungsi E : Mandiri, untuk 2 fungsi F : Mandiri, 1untuk 1 fungsi G : Tergantung untuk 6 fungsi. Keterangan: Mandiri: berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan aktif dari orang lain. Seseorang yang menolak melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan fungsi, meskipun dianggap mampu. c. Indeks Kenny self – care Universitas Sumatera Utara Gugus tugas pada evaluasi ini merupkan pertimbangan untuk menilai sarat minimal kemandirian individu di rumah atau tempat lain dengan lingkungan terbatas. Hal yang dinilai meliputi tujuh kategori yaitu aktivitas di tempat tidurbergeser di tempat tidur, bangun dan duduk, Berpindah duduk, berdiri, ambulasi berjalan , naik turun tangga, penggunaan kursi roda, berpakaian anggota atas dan trunk bagian atas, hygiene wajah, rambut, anggota atas, Trunk, anggota bawah, defekasi, berkemih, makan. Dengan skala penilaian : O: ketergantungan penuh 1 : perlu bantuan banyak 2: perlu bantuan sedang 3 : perlu bantuan minimal pengawasan 4 : mandiri penuh Hasil kemandirian merupakan jumlah rata-rata tiap bidang kemampuan Pudjiastuti, 2003. d.indeks activity daily living ADL. Indeks ADL menilai aktivitas fungsional dalam 16 bidang kemampuan, yaitu : berpindah dari lantai ke kursi, berpindah dari kursi ke tempat tidur, berjalan dalam ruangan, berjalan diluar, naik tangga, Universitas Sumatera Utara turun tangga, berpakaian, mencuci, mandi, menggunakan toilet, kontrol defekasi dan berkemih, berhias, menyikat gigi, menyiapkan minum tehkopi, menggunakan kran, dan makan. Skala penilaian adalah 1dapat melakukan tanpa bantuan, nilai 2 dapat melakukan dengan bantuan, nilai 3tidak dapat melakukan. Dalam penelitian ini peneliti memakai instrumen indeks Katz sebagai alat ukur untuk mengambarkan kemampuan dan keterbatasan fungsional lansia di Panti Werdha UPT. Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Anak Balita Wilayah Binjai Dan Medan.

3. Pelayanan Kesehatan Lansia Panti Werdha