Pengetahuan Lansia terhadap Personal Hygiene

Tabel 5.7. Penyataan tentang Tindakan Lansia terhadap Personal Hygiene di Panti Abdi Dharma Asih Binjai Tindakan Baik Kurang baik No Penyataan n n 1 Kekerapan mandi dalam sehari 97 97,0 3 3,0 2 Kekerapan mencuci tangan 92 92,0 8 8,0 3 Kekerapan menyikat gigi dalam sehari 98 98,0 2 2,0 4 Tindakan membersihkan rambut dengan shampoo 89 89,0 11 11,0 5 Tindakan mencuci tangan pakai sabun selepas BAK dan BAB 94 94,0 6 6,0 6 Kekerapan mengganti baju dalam sehari 95 95,0 5 5,0 7 Kekerapan memotong kuku dalam sebulan 95 95,0 5 5 8 Tindakan mandi pakai sabun 100 100 9 Tindakan kumur-kumur selepas makan 92 92,0 8 8,0 10 Kekerapan mencuci rambut dengan shampoo dalam seminggu 87 87,0 13 13,0

5.2. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada lansia di Panti Abdi Dharma Asih Binjai tahun 2010, diperoleh data yang merupakan keadaan nyata dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 100 orang lansia. Data tersebut dijadikan panduan dalam melakukan pembahasan dan sebagai hasil akhir dapat dijabarkan sebagai berikut:

5.2.1. Pengetahuan Lansia terhadap Personal Hygiene

Berdasarkan Tabel 5.2, sebanyak 62 orang lansia 62 mempunyai pengetahuan yang baik tentang personal hygiene manakala 38 orang 38 lagi berada pada kelompok lansia dengan pengetahuan yang kurang. Tingkat Universitas Sumatera Utara pengetahuan pada lansia ini dikelompokkan berdasarkan median total skor yang dijawab oleh seluruh responden terhadap pertanyaan tentang personal hygiene. Hal ini dilakukan sedemikian rupa karena dari hasil skor yang diperoleh menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang ketara sehinggakan rata-rata skor yang diperoleh mempunyai nilai yang sama. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari separuh warga lansia di panti memiliki pengetahuan yang baik tentang personal hygiene. Menurut Notoadmodjo 2007, pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, sebab dari hasil penelitian dan pengalaman menunjukkan bahwa tindakan yang didasari pengetahuan akan lebih baik. Pengetahuan juga dapat dibedakan mengikut intensitas pengetahuan seseorang terhadap suatu obyek. Umumnya, tingkat pengetahuan dapat dibagi dalam 6 tingkat yaitu tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis dan tingkat paling atas yaitu evaluasi Notoadmodjo, 2005. Maka, kemungkinan kuesioner yang digunakan untuk menilai pengetahuan lansia ini hanya sekedar dapat menilai pengetahuan lansia di tingkat tahu sehinggakan jumlah lansia yang dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan benar adalah tinggi. Selain itu, pengetahuan yang baik juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti sumber informasi, faktor pendidikan serta faktor linkungan. Terdapatnya kelengkapan sepert televisi dan radio di panti tersebut mungkin sedikit sebanyak telah membantu meningkatkan pengetahuan lansia di situ tentang personal hygiene melalui program-program penyuluhan atau edukasi yang telah disiarkan melalui media elektronik tersebut Dari Tabel 5.3, didapatkan bahwa, masih terdapat 16 lansia yang kurang tahu mengenai waktu diharuskan mencuci tangan menggunakan sabun. Kurangnya edukasi atau penyuluhan mungkin telah mempengaruhi kurangnya pengetahuan lansia tentang hal tersebut. Pertanyaan tentang definisi kebersihan perorangan juga berada pada persentase kedua terendah yaitu masih terdapat 14 yang menjawab pertanyaan tersebut dengan memberikan jawaban yang salah. Universitas Sumatera Utara Oleh karena responden adalah warga lansia, mungkin pilihan jawaban yang diberikan kepada responden adalah terlalu panjang atau kompleks sehingga menyukarkan mereka memilih jawaban yang benar.

5.2.2. Sikap Lansia terhadap Personal Hygiene