yang berketerampilan rendah dan pekerja wanita, namun ada peningkatan pekerja yang ahli, terampil dan berpengalaman. Dampak-dampak ini khususnya tampak di
perusahaan-perusahaan kecil. Di banyak negara berkembang, peningkatan jumlah para pekerja pemuda yang akan memasuki pasar tenaga kerja diseimbangkan.
Terakhir, berdasarkan penelitian dari lembaga peneliti SEMERU 2001 tentang dampak kebijakan upah minimum terhadap tingkat upah dan penyerapan
tenaga kerja di daerah perkotaan Indonesia, kenaikan tingkat upah minimum akan mengurangi sebagian tenaga kerja untuk digantikan dengan pekerja kerah putih.
Hal ini juga menunjukkan bahwa setelah adanya kenaikan upah minimum perusahaan mengubah proses produksi yang padat tenaga kerja dengan proses
produksi yang lebih padat modal dan lebih menuntut keterampilan. Karena adanya saling keterkaitan antara modal dan keterampilan, maka proporsi pekerja kerah
putih yang lebih tinggi menandai adanya pemanfaatan teknologi yang lebih padat modal.
2.8. Kerangka Pe mikiran Penelitian
Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara berkembang mempunyai tujuan antara lain menciptakan pembangunan ekonomi yang hasilnya
secara merata dirasakan oleh masyarakat, meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesempatan kerja, pemerataan pendapatan, mengurangi
perbedaan kemampuan antar daerah, struktur perekonomian yang seimbang. Salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pembangunan eko nomi suatu negara
dapat dilihat dari kesempatan kerja yang diciptakan dari pembangunan ekonomi.
Masalah ketenagakerjaan dalam pembangunan Indonesia hingga kini masih merupakan tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan mengingat
semakin meningkatnya jumlah angkatan kerja baru yang me masuki pasar kerja. Hal ini berkaitan dengan upaya penyediaan dan penciptaan lapangan
kerja baru, peningkatan mut u tenaga kerja serta upaya perlindungan tenaga kerja. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sangat besar dan ko mpleks.
Besar, karena menyangkut jutaan jiwa, dan kompleks, karena masalahnya mempengaruhi sekaligus dipengaruhi o leh banyak faktor yang saling
berinteraksi mengikut i pola yang tidak selalu mudah unt uk dipahami. Masalah ketenagakerjaan yang paling mendasar adalah jumlah
ketersediaan lapangan kerja tidak cukup untuk menampung jumlah angkatan kerja yang ada. Masalah inilah yang senant iasa terjadi di Indonesia. Fakta ini
menunjukkan tekanan kuat dala m sis i penyediaan tenaga kerja. Di s isi la in, pertumbuhan ekonomi secara nasiona l masih terlalu rendah. Kondisi
pertumbuhan ekonomi dan kaitannya dengan pengangguran pada masa setelah kris is, yakni tahun 2003-2007 dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Pe rtumbuhan Ekonomi dan Tingkat Pe ngangguran
Sumber: Laporan BI 2003-2007
Tahun Pertumbuhan PDB
Pengangguran Terbuka 2003
4,7 9,5
2004 5,0
9,4 2005
5,7 10,8
2006 5,5
10,3 2007
6,3 9,1
Kesimpulan ya ng dapat dia mbil berdasarkan Tabel 2.1 adalah walaupun pada tahun 2003- 2005 tingkat pertumbuhan ekonomi terus
menga lami kenaikan, namun tidak selamanya diikut i dengan penurunan jumlah pengangguran. Pada tahun 2005 kenaikan pertumbuhan ekonomi
sebesar 0,3 persen dari tahun 2004 justru malah d iikuti dengan kenaikan jumlah pengangguran terbuka. Pada tahun 2006 terjadi penurunan
pertumbuhan ekonomi dari 5,7 persen menjadi 5,5 persen dan diikuti penurunan tingkat pengangguran terbuka sebanyak 0,8 pe rsen dari 11,1
persen hingga mencapai 10,3 persen. Walaupun demikian t ingkat pengangguran terbuka ini masih relat if lebih tinggi dibandingkan dengan
periode sebelum kris is yang rata-rata mencapai 5,5 persen Bank Indonesia, 2006.
Melihat fakta- fakta
yang telah
ditamp ilkan terkait
kondisi ketenagakerjaan di Indonesia maka perlu diperlukan informasi tentang
kondisi penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Sela in itu perlu juga dilakukan analisis faktor- faktor yang me mpengaruhi penyerapan tenaga
kerja. Variabel yang akan dite liti adalah PDRB riil, UMP riil dan investasi riil. Kerangka pemikiran penelit ian ini dapat dilihat pada Gambar 2.5.
Gambar 2.5 Kerangka Pe mikiran Penelitian
Gambar 2.5 menejelaskan tentang alur penelitian. Penelitian ini di awali dengan memaparkan permasalahan utama dalam ketenagakerjaan di indonesia,
yaitu pengangguran. Selanjutnya penelitian dilanjutkan dengan membaginya menjadi dua fokus tujuan, yaitu : 1 mengga mbarkan kondisi penyerapan tenaga
kerja di beberapa propinsi di Indonesia untuk mengetahui variasi dan karakterisitik penyerapan tenaga kerja di propinsi-propinsi tersebut, dan 2
analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja. Dari hasil kedua tujuan tersebut akan diambil kesimpulan dan saran sebagai masukan
bagi kebijakan ketenagakerjaan di Indonesia di masa yang akan datang. Masalah Ketenagakerjaan Indonesia 2003-2007:
Tingginya Tingkat Pengangguran
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyerapan
Tenaga Kerja Investasi
riil PDRB
riil
Analisis Regresi Panel Data
Implikasi Kebijakan UMP
riil Gambaran Kondisi
Penyerapan Tenaga Kerja di Indonesia
III. METODE PENELITIAN