Kesetaraan Simulasi HASIL DAN PEMBAHASAN

22 a b Gambar 10. Penyusunan tomat dalam kemasan peti kayu: a dengan bahan pengisi lembaran kertas koran b tanpa bahan pengisi

B. Kesetaraan Simulasi

Simulasi transportasi dilakukan dengan menggunakan meja getar untuk mendapatkan gambaran data kerusakan mekanis tomat apabila terjadi goncangan dan getaran selama transportasi. Dalam pengangkutan menggunakan mobil, goncangan yang diamati berupa goncangan vertikal, dimana goncangan lain berupa puntiran dan bantingan diabaikan karena jumlah frekuensinya sangat kecil Tirtosoekotjo, 1992. Selama simulasi terjadi getaran secara vertikal dengan amplitudo rata-rata 2 cm dan frekuensi rata-rata 2.75 Hz untuk simulasi selama 1 jam Lampiran 1. Sedangkan untuk simulasi selama 3 jam terjadi getaran dengan amplitudo rata-rata 2.5 cm dan frekuensi rata-rata 2.75 Hz Lampiran 2. Meja getar terdiri dari kompresor yang apabila katup kompresor dibuka, udara yang bertekanan masuk ke dalam silinder pneumatik, sedangkan ketika katup ditutup maka udara yang ada pada tabung pneumatik menjadi keluar. Selain itu terdapat motor listrik dan regulator yang berfungsi untuk mengatur kecepatan dari reducer. Reducer yang digunakan adalah berbentuk roda dan berdiameter 27 cm. Berdasarkan data guncangan truk, data vibrator dari meja getar selama simulasi dapat dikonversikan untuk mendapatkan kesetaraan simulasi dengan keadaan di lapangan. Hasil konversi frekuensi dan amplitudo selama simulasi transportasi berdasarkan konversi truk selama 1 jam di jalan luar kota pada Lampiran 3 menunjukkan bahwa amplitudo 2 cm dan frekuensi 2.75 Hz setara dengan perjalanan sejauh 34 km atau lebih kurang dengan lama perjalanan sebenarnya 1.13 jam dengan kecepatan 30 kmjam. Untuk waktu simulasi selama 3 jam dengan amplitudo 2.5 cm dan frekuensi 2.75 Hz setara dengan perjalanan sejauh 129 km, menggunakan jalan luar kota dengan lama perjalanan sebenarnya 4.3 jam dengan kecepatan 30 kmjam. Lama pengangkutan dan kondisi jalan mempengaruhi kondisi buah tomat dalam kemasan selama pengangkutan. Buah tomat tergolong buah klimaterik sehingga selama perjalanan buah tomat akan mengalami pematangan. Dalam pengangkutan buah tomat dari kebun menuju pasarsupermarket, petani masih menggunakan peti kayu dan kardus sebagai kemasan. Oleh karena itu, diperlukan perlakuan tambahan yang cocok pada kemasan untuk mendistribusikan buah tomat. Selama simulasi pengangkutan, kemasan yang paling cocok adalah kemasan kardus karton dengan bahan pengisi lembaran kertas koran. Kardus karton cukup kuat untuk dijadikan kemasan distribusi buah tomat untuk semua kondisi jalan dan lama perjalanan apabila dibandingkan dengan kemasan peti kayu. Bahan pengisi lembaran kertas koran cukup membantu dan mengurangi benturan yang terjadi antar 23 buah pada setiap lapisanya. Selain itu, jumlah tumpukan dalam kemasan yang hanya terdiri dari tiga lapisan menyebabkan buah yang berada di lapisan paling bawah tidak mendapat beban yang terlalu berat. Semakin kecil kapasitas dalam kemasan akan semakin baik. Walaupun kemasan kardus karton dengan bahan pengisi lembaran kertas koran memberikan pengaruh yang besar terhadap perlindungan buah, perlu disesuaikan pengaturan umur petik buah tomat dengan jarak atau waktu tempuh perjalanan agar tomat mencapai kematangan yang optimum ketika sampai di tangan konsumen. Disimpulkan bahwa semakin lama perjalanan maka semakin tinggi kerusakan mekanis yang dialami dan penurunan mutu buah juga semakin tinggi.

C. Pengaruh Penggunaan Jenis Kemasan dan Bahan Pengisi