13
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan terhitung mulai bulan Januari hingga April 2012 di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian TPPHP, Departemen Teknik Mesin
dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB, Bogor.
B. Bahan dan Alat
1. Bahan
Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah tomat jenis “marthaTW”
yang diperoleh dari perkebunan tomat daerah Cisarua, dipetik pada pagi hari dengan umur panen 90 hari setelah tanam dan berat rata-rata buah tomat adalah 100-120 gram. Total berat buah tomat yang
dibutuhkan sebanyak 320 kg untuk tiga kali pengambilan dari kebun. Setiap satu kali pengambilan lebih kurang sebanyak 105 kg. Pengambilan tomat ke kebun, yaitu pada umur petik panen ke-3, ke-5
dan ke-7. Bahan lain yang digunakan adalah peti kayu, dan kardus karton sebagai kemasan selama transportasi. Peti kayu yang digunakan terbuat dari kayu sengon dengan ukuran luar 40x27x20 cm
Gambar 2 dan kardus karton dengan ukuran luar 40x27x20 cm Gambar 3. Selain itu juga digunakan bahan penunjang yaitu lembaran kertas koran sebagai bahan pengisi kemasan.
Gambar 2. Peti kayu untuk pengemasan buah tomat selama simulasi transportasi
Gambar 3. Kardus untuk pengemasan buah tomat selama simulasi transportasi
14
2.
Alat
Peralatan yang digunakan terdiri atas meja getar dengan kompresor, timbangan mettler PM- 4800 untuk mengukur susut bobot Gambar 4.a, rheometer CR-300DX untuk mengukur kekerasan
buah Gambar 4.b, refractometer N-1 ATAGO untuk mengukur total padatan terlarut Gambar 4.c, serta peralatan penunjang lainnya, seperti aquades untuk membersihkan peralatan dan stopwatch
Gambar 4.d untuk menghitung waktu saat pengambilan nilai amplitudo.
Gambar 4. Peralatan yang digunakan a Timbangan Mettler PM-4800, b Rheometer, c Refractometer model N-1 ATAGO dan d stopwatch
C. Metode Penelitian
Penelitian dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: 1.
Tomat yang telah diperoleh dari kebun, ketika tiba di Laboratorium TPPHP, tomat dibersihkan dengan menggunakan kain lap yang telah dibasahi oleh sedikit air Gambar 5. Setelah itu tomat
disortir lagi baik bentuk maupun ukuran berat 100-120 gram ketika dimasukkan ke dalam setiap kemasan. Tomat yang dipilih adalah tomat yang secara visual tidak memiliki kerusakan atau cacat
pada kulit buahnya. Sebelum disimulasikan dilakukan pengamatan terhadap parameter mutu fisik tomat kerusakan mekanis, susut bobot, kekerasan, dan total padat terlarut sebanyak 10 buah
sampel untuk masing-masing kemasan.
b a
c d
15 Gambar 5. Tomat yang sedang dibersihkan menggunakan kain
2. Tomat yang telah dibersihkan dan disortasi kemudian dimasukkan ke dalam kemasan karton K1
dan peti kayu K2 dengan ukuran yang sama, yaitu 40x27x20 cm. Masing-masing jenis kemasan diberi perlakuan bahan pengisi yang berbeda-beda, yaitu kemasan pertama P1 menggunakan
bahan pengisi berupa lembaran kertas koran dan kemasan kedua P2 tidak menggunakan bahan pengisi sebagai kontrol. Penyusunan buah tomat diatur secara teratur dengan kapasitas tomat
sampai penuh pada setiap kemasan, yaitu kemasan dengan bahan pengisi lembaran kertas koran sebesar 10 kg dan kemasan tanpa bahan pengisi sebesar 13 kg.
3. Kedelapan kemasan tersebut diatur pada meja simulator, yaitu empat kemasan untuk simulasi
transportasi selama satu jam dan empat kemasan untuk simulasi transportasi selama tiga jam Gambar 6.
Gambar 6. Penyusunan kemasan buah tomat untuk simulasi transportasi 4.
Simulasi transportasi dilakukan pada arah vertikal dengan waktu yang telah ditentukan, yaitu getaran yang terjadi selama satu jam menyesuaikan untuk pengangkutan tomat dari Cisarua ke
Pasar Induk Kemang Bogor dan getaran yang terjadi selama tiga jam menyesuaikan untuk pengangkutan tomat dari Cisarua ke Bandung. Penggetaran simulasi transportasi dilakukan
sebanyak tiga kali pengulangan dengan hari yang berbeda-beda tetapi waktu pada pelaksanaan penelitian lebih kurang hampir sama. Nilai frekuensi dan amplitudo rata-rata selama simulasi
selama 1 jam adalah 2.75 Hz dan 2 cm. Sedangkan nilai frekuensi dan amplitudo rata-rata selama simulasi 3 jam adalah 2.75 Hz dan 2.5 cm. Simulasi transportasi dilakukan dalam ruangan bersuhu
27 C dan RH 40-60. Data teknis dalam melakukan simulasi selengkapnya dapat dilihat pada
Tabel 2 untuk lama simulasi satu jam dan Tabel 3 untuk simulasi 3 jam.
16 Tabel 2. Data teknis simulasi transportasi pada meja getar selama 1 jam
Dicari Nilai
Satuan Frekuensi
2.75 Hz
Amplitudo 2
Cm Perioda T
0.363636 detikgetaran
Kecepatam sudut 17.27
getarandetik Luas satu siklus getaran vibrator
6.949 x 10
-4
cm
2
jam Lama getaran
1 Jam
Jumlah luas seluruh getaran vibrator selama 1 jam 6.879
cm
2
jam Jumlah luas seluruh getaran truk luar kota selama 0.5 jam
2.999 cm
2
jam Jumlah jarak yang di tempuh
34.406 Km
Tabel 3. Data teknis simulasi transportasi pada meja getar selama 3 jam Dicari
Nilai Satuan
Frekuensi 2.75
Hz Amplitudo
2.5 Cm
Perioda T 0.363636
detikgetaran Kecepatam sudut
17.27 getarandetik
Luas satu siklus getaran vibrator 8.687 x 10
-4
cm
2
jam Lama getaran
3 Jam
Jumlah luas seluruh getaran vibrator selama 1 jam 8.60
cm
2
jam Jumlah luas seluruh getaran truk luar kota selama 0.5 jam
2.999 cm
2
jam Jumlah jarak yang di tempuh
129.042 Km
5. Setelah penggetaran simulasi transportasi kemudian diperiksa isi dari setiap kemasan dan
dihitung banyaknya kerusakan mekanis pada setiap kemasan untuk mengetahui jumlah dan persentase tomat yang mengalami kerusakan akibat simulasi transportasi. Selain itu, dari setiap
kemasan diambil 30 buah sampel, buah tomat yang dijadikan sampel terletak pada bagian lapisan atas, tengah dan bawah yang masing-masing setiap lapisan diambil 10 buah tomat. Kemudian
diletakkan diatas tray untuk diukur susut bobot, tingkat kekerasan, dan total padatan terlarut. Diagram alir dari metode penelitian yang telah diuraikan secara rinci di depan dapat dilihat
pada Gambar 7.
17 Gambar 7. Diagram alir penelitian
Tomat dari kebun
Dibersihkan dan disortasi baik bentuk dan ukuran berat 100-120 gram
Tomat disusun secara teratur dan dimasukkan di dalam kemasan kardus karton K1 dan peti kayu K2 dengan bahan pengisi
lembaran kertas koran P1 dan tanpa bahan pengisi P2. Kapasitas kemasan dengan bahan pengisi lembaran kertas koran adalah 10 kg
dan kapasitas kemasan tanpa bahan pengisi adalah 13 kg Dilakukan pengamatan awal sebelum simulasi terhadap kerusakan
mekanis, susut bobot, kekerasan, dan total padatan terlarut
Kemasan diatur pada meja simulator
Pengamatan kerusakan mekanis serta dilakukan pengamatan akhir terhadap susut bobot, tingkat kekerasan dan total padatan terlarut
Pengolahan data Disimulasikan selama 1 jam
dengan amplitudo 2 cm dan frekuensi 2.75 Hz
Disimulasikan selama 3 jam dengan amplitudo 2.5 cm dan
frekuensi 2.75 Hz
18
D. Kesetaraan Simulasi Pengangkutan