UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.1.1.1 Ketidaktepatan Pemilihan Obat
Ketidaktepatan pemilihan obat merupakan keadaan dimana pasien telah diresepkan obat yang salah. Pertama, terapi obat yang digunakan untuk mengobati
kondisi medis pasien tidak efektif. Kedua, obat yang diterima pasien bukan merupakan obat yang paling efektif. Ketiga, pasien mempunyai kontraindikasi
atau menimbulkan alergi terhadap obat yang diterima. Keempat, pasien menerima kombinasi obat yang sama efektifnya dengan terapi obat tunggal. Kelima, pasien
menerima obat yang lebih mahal bukan obat yang lebih murah dan memiliki
efektivitas yang sama Mahmoud, 2008.
2.1.1.2 Ketidaktepatan Penyesuaian Dosis
Ketidaktepatan penyesuian dosis merupakan keadaan dimana pasien menerima terapi obat dengan dosis obat yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.
a. Dosis rendah
Hal ini sering menantang bagi tenaga kesehatan untuk memastikan dosis obat yang sesuai untuk pasien yang melakukan dialisis karena potensi kenaikan
komorbiditas dari waktu ke waktu dan mengubah parameter laboratorium, parameter farmakokinetik dan farmakodinamik, dan perawatan dialisis.
Pemantauan yang hati-hati dan terus-menerus dari perkembangan pasien selain penyesuaian dosis obat oleh apoteker klinis yang memperhitungkan semua obat
yang tepat, penyakit dan informasi spesifik pasien dapat menurunkan jumlah masalah dosis pada pasien gagal ginjal terminal GGT. Selain itu, parameter
seperti usia dan berat badan sering dapat berguna untuk membantu dalam menentukan dosis obat yang optimal untuk pasien Mahmoud, 2008.
Penyebab dosis rendah, seperti frekuensi pemberian dosis yang tidak sesuai, jarak dan waktu pemberian terapi obat terlalu singkat, penyimpanan obat
yang tidak sesuai misalnya, menyimpan obat di tempat yang terlalu panas atau lembab, menyebabkan degradasi bentuk sediaan dan dosis subterapi, pemberian
obat yang tidak sesuai dan interaksi obat Mahmoud, 2008. b.
Dosis tinggi Seperti yang dinyatakan oleh Cipolle, R. J., et al. 1998, ketika seorang
pasien menerima dosis obat yang terlalu tinggi dan mengalami efek toksik yang
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tergantung dosis atau konsentrasi menunjukkan pasien mengalami DRPs. Pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal, kemampuan ginjal untuk menghilangkan
obat-obatan dan metabolitnya menurun, yang akhirnya menyebabkan akumulasi obat dan produk-produk beracun di ginjal Mahmoud, 2008.
2.1.1.3 Indikasi Tanpa Obat