35 e. Memperburuk pembagian kekayaan.
Seperti halnya di atas, inflasi menyebabkan pembagian pendapatan diantara golongan berpendapatan tetap dengan pemilik harga tetap dan
penjual akan semakin tidak merata. 5. Kebijakan untuk Mengatasi Inflasi
Menurut Sukirno 2004:34, kebijakan untuk mengatasi inflasi yang dilakukan oleh pemerintah adalah:
a. Kebijakan Fiskal, yaitu dengan menambahkan pajak dan mengurangi pengeluaran pemerintah.
b. Kebijakan Moneter, yaitu dengan menambahkan suku bunga dan membatasi kredit.
c. Dari segi penawaran yaitu dengan melakukan langkah yang dapat mengurangi biaya produksi dan menstabilkan harga seperti mengurangi
pajak impor atas bahan mentah, penetapan harga, menggalakan pertambahan produksi dan perkembangan teknologi.
F. Return on Asset ROA
Menurut Riyadi 2007:156, ROA adalah adalah rasio profitabilitas yang menunjukan perbandingan antara Laba setelah pajak dengan total asset
yang dimiliki bank pada periode tertentu. Rasio ini menunjukan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan.
Menurut Surat Edaran BI No. 330DPNP tanggal 14 Desember 2001, rasio ROA dapat diukur dengan perbandingan antara laba sebelum pajak terhadap
total asset total aktiva. Laba sebelum pajak adalah laba bersih dari kegiatan
36 operasional bank sebelum pajak. Total asset yang digunakan untuuk mengukur
ROA adalah jumlah keseluruhan dari asset yang dimiliki oleh bank yang bersangkutan. Semakin besar ROA menunjukan kinerja keuangan yang
semakin baik, karena tingkat kembali return semakin besar. Rumus penghitungan Return on Assets ROA:
G. Penelitian Terdahulu
Patria Yunita 2007, meneliti mengenai pengaruh suku bunga SBI, tingkat Inflasi dan Kurs US Dollar terhadap kinerja penghimpunan dana pihak
ketiga perbankan syariah dalam rangka memperluas share pasar perbankan syariah diperlukan upaya peningkatan pertumbuhan dana pihak ketiga.
Pertumbuhan dana pihak ketiga dalam lingkungan dual banking system dipengaruhi oleh pergerakan variabel makro ekonomi yang kompleks.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh variabel makro ekonomi yaitu suku bunga SBI, tingkat Inflasi dan Kurs US terhadap pertumbuhan
Dana Pihak Ketiga Perbankan syariah yang menjadi salah satu signal besar share
pasar yang berhasil diraih sistem perbankan syariah. Pengaruh suku bunga SBI diidentifikasi denga besaran net equivalent rate, sementara
pengaruh tingkat Inflasi diidentifikasi dengan besaran real equivalent rate. Karena terdapat perbedaan satuan maka variabel jumlah Dana Pihak Ketiga
dan Kurs US dibentuk dalam model logaritma semi-log, sehingga variabel ini menjadi InDPK dan InExR. Penelitian ini menggunakan model regresi linier
37 sederhana, dengan menguji masing-masing variabel independen terhadap
variabel dependen. Hal ini dilakukan untuk menghindari efek multikolinieritas yang menyebabkan asumsi-asumsi yang tidak sesuai. Berdasarkan analisis
regresi disimpulkan bahwa NER dan RER memiliki hubungan positif dengan jumlah Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah. Sementara itu Kurs US
memiliki hubungan negatif terhadap jumlah Dana Pihak Ketiga. Ari Cahyono 2009, meneliti pengaruh indikator dan makro ekonomi
terhadap dana pihak ketiga dan pembiayaan bank syariah mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh indikator makro ekonomi suku bunga
SBI, kurs, inflasi, IHSG, dan PDB terhadap dana pihak ketiga dan pembiayaan Bank Syariah Mandiri. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier
berganda. Hasil penelitian diharapkan bahwa indikator makroekonomi suku bunga SBI, kurs, inflasi, IHSG, dan PDB tidak mempengaruh Dana Pihak
Ketiga dan Pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri. Hasil penelitian menunjukan bahwa indikator makroekonomi memberikan pengaruh terhadap
DPK dan pembiayaan Bank Syariah Mandiri, dimana suku bunga SBI memberikan pengaruh negatif, sedangkan inflasi, kurs, IHSG dan PDB
memberikan pengaruh yang Positif. Berdasarkan penelitian dengan metode yang sama menunjukan bahwa PDB memberikan pengaruh positif yang paling
besar terhadap Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan Bank Syariah Mandiri. Chintia Agustina Triadi 2010, meneliti mengenai analisis pengaruh
makro ekonomi terhadap dana pihak ketiga dpk pada bank umum dan bank syariah. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Dari penelitian
38 ini data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat
Statistik Provinsi Jawa Timur dan Bank Indonesia cabang Surabaya selama 3 tahun mulai 2006
– 2008 dalam periode triwulan. Data yang dianalisis menggunakan metode Regresi Linier Berganda yaitu suatu analisis untuk
mengetahui masing-masing dari variabel bebas X yang terdiri dari variabel Inflasi, Kurs Rupiah terhadap US , dan suku bunga SBI terhadap variabel
terikat Y yaitu Dana Pihak Ketiga Bank Umum Y
1
dan Dana Pihak Ketiga Bank Syariah Y
2
. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis secara simultan variabel bebas, yaitu Inflasi X
1
, Kurs Rp US X
2
, dan Suku Bunga SBI X
3
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya Dana Pihak Ketiga DPK Bank Umum Y
1
dan Dana Pihak Ketiga Bank Syariah Y
2
, dengan hasil Fhitung sebesar = 18,262 Ftabel = 4,07 untuk Y
1
dan Fhitung = 37,444 Ftabel = 4,07 untuk Y
2
. Untuk pengujian hipotesis secara parsial, berdasarkan hasil analisis variabel yang berpengaruh secara signifikan
adalah Inflasi X
1
dan Suku Bunga SBI X
3
terhadap Dana Pihak Ketiga pada Bank Umum, dengan t hitung = 2,623 t tabel = 0,462 untuk X
1
dan t hitung = -2,819 t tabel = 0,504 untuk X
3
. Sedangkan yang berpengaruh secara signifikan terhadap Dana Pihak Ketiga pada Bank Syariah adalah Inflasi X
1
dengan t hitung = 3,330 t tabel = 0,580. Roy Efraim Bancin 2005 dengan judul, “Analisis Pengaruh Suku
Bunga SBI terhadap Inflasi dan Jumlah Kredit yang Disalurkan Perbankan di Indonesia”, dengan mengguanakan analisis regresi sederhana menunjukan
bahwa variabel suku bunga SBI mempunyai pengaruh signifikan positif pada
39 tingkat inflasi dengan koefisien determinasi sebesar 0,483. Kemudian suku
bunga SBI berpengaruh signifikan positif terhadap jumlah kredit yang disalurkan perbankan di Indonesia dengan koefisien determinasi sebesar 0,317.
Anggo Bagus Wicaksono 2007, meneliti tentang analisis pengaruh produk domestik, dana pihak ketiga DPK perbankan dan tingkat suku bunga
SBI terhadap penyaluran kredit UKM di Indonesia tahun 2002 – 2006. Alat
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kuadrat terkecil atau biasa disebut Ordinary Least Square OLS. Dari hasil perhitungan data yang
ada, kesimpulan yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwasannya Produk Domestik Bruto PDB dan dana pihak ketiga DPK mempunyai
pengaruh yang signifikan dan berhubungan positif terhadap penyaluran kredit UKM di Indonesia. Sedangkan tingkat suku bunga mempunyai pengaruh
signifikan dan berhubungan positif terhadap penyaluran kredit UKM di Indonesia periode 2000 sampai 2006.
Sri Haryati 2009, meneliti mengenai pertumbuhan kredit perbankan di indonesia : intermediasi dan pengaruh variabel makro ekonomi. Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel makro ekonomi suku bunga, inflasi, nilai tukar dan variabel pertumbuhan ekses likuiditas
secondary reserve serta variabel penghimpunan dana yang terdiri dari DPK,
pinjaman, dan modal sendiri terhadap pertumbuhan kredit perbankan yang beroperasi di indonesia. Hasil penelitian menunjukkan pada perbankan
nasional semua variabel makro suku bunga, inflasi, nilai tukar berpengaruh signifikan terhadap kredit, sementara itu variabel DPK dan pinjaman diterima
40 mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kredit sedangkan ekses
likuiditas mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap pertumbuhan kredit.
Gabriela Haryani Nona 2009, meneliti mengenai pengaruh capital adequacy ratio
CAR, cash ratio, return on asset ROA, pertumbuhan DPK, suku bunga SBI, dan inflasi terhadap pertumbuhan kredit Bank BUMN. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat signifikansi variabel Capital Adequacy Ratio
CAR, Cash Ratio CS, Return on Asset ROA, Pertumbuhan DPK, Suku Bunga SBI, dan Inflasi terhadap variabel tergantung
yaitu Pertumbuhan Kredit pada Bank BUMN. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari laporan keuangan publikasi bank BUMN yang terdiri dari Bank
Mandiri, BNI dan BRI periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2007. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan uji statistik sebagai alat
analisis untuk menguji hipotesis yang diajukan peneliti yaitu dengan menggunakan uji f untuk melihat pengaruh secara bersama-sama, serta uji t
untuk melihat pengaruh secara parsial atas variabel-variabel bebas terhaadap variabel tergantung yang digunakan dalam penelitian. Hasil analisis
menunjukan bahwa variabel CAR, CR, ROA, Pertumbuhan DPK, Suku Bunga SBI, dan Inflasi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel Pertumbuhan Kredit. Sedangkan secara parsial hanya variabel Pertumbuhan DPK, Suku Bunga SBI, dan Inflasi yang memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap Pertumbuhan Kredit. Sedangkan variabel yang paling dominan pengaruhnya adalah Pertumbuhan DPK sebesar 31,47
persen.
41 Billy Arma Pratama 2010 dengan ju
dul, “Analisis Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Penyaluran Kredit Perbankan”, diperoleh hasil
bahwa Dana Pihak Ketiga DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit perbankan. Capital Adequacy Ratio CAR dan Non
Performing Loan NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
penyaluran kredit perbankan. Sementara suku bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap penyaluran kredit
perbankan. Untuk meningkatkan penyaluran kredit Bank Umum harus melakukan penghimpunan dana secara optimal, dan memilki manajemen
perkreditan yang baik agar NPL tetap berada dalam tingkat yang rendah dan dalam batas yang disyarakatkan ole Bank Indonesia.
Jiang, Tang, Law dan Sze 2003, berdasarkan dari perubahan penting dalam sistem operasi keuangan pasca krisis keuangan asia 1997, mereka
melakukan penelitian mengenai profitabilitas perbankan di Hong Kong. Dalam penelitian tersebut periode yang digunakan dari tahun 1992 sampai
2002 dengan menggunakan metode panel regresi. Dari analisis empiris yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa makro ekonomi merupakan faktor
penting yang mempengaruhi profitabilitas bank di Hong Kong. Semua variabel makro ekonomi yaitu tingkat GDP, inflasi, dan tingkat bunga riil
berhubungan positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Intan Cynara 2006 dengan judul,
“Pengaruh Tabungan dan Deposito terhadap Tingkat Rentabilitas di bank BNI, BRI, dan Mandiri Periode 2000
– 2003”, menjelaskan bahwa bedasarkan hasil analisis regresi, maka diperoleh
petunjuk bahwa adanya pengaruh antara tabungan dan deposito dengan rentabilitas yang bersifat negatif, hal ini dipengaruhi oleh biaya, pendapatan,
42 assets dan modal yang digunakan. Pada bank BNI hubungan antara tabungan
dan deposito terhadap ROA dan NIM bersifat negatif, sedangkan terhadap ROE bersifat positif, ini dikarenakan adanya beban penghapusan aktiva produktif
yang cukup besar, sedangkan pada bank BRI dan Mandiri hubungan antara tabungan dan deposito terhadap ROA, ROE, dan NIM semuanya bersifat
negatif. Anisyah Harahap 2006 dengan judul, “Analisis Pengaruh Jumlah
Modal Inti, Pertumbuhan Kredit, Capital Adequay Ratio, Loan to Deposit Ratio,
dan Non Performing Loan terhadap Profitabilitas Bank Umum di Indonesia”, menjelaskan bahwa berdasarkan nilai koefisien dan uji signifikansi
t-test diperoleh bahwa CAR secara signifikan dan positif mempengaruhi ROA dengan koefisien sebesar 0,619. Begitu juga dengan pertumbuhan kredit yang
memiliki koefisien 0,136, NPL sebesar 0,150 juga mempunyai arti mempengaruhi ROA secara signifikan, namun negatif. Sedangkan variabel
jumlah modal inti dan LDR dimana masing-masing memiliki koefisien 0,063 dan 0,239 secara uji t-statistik tidak mempengaruhi ROA. Kemudian dari uji F-
test yang dilakukan menunjukan bahwa seluruh variabel bebas pada model regresi secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat.
Faisal Musadad 2010, dalam penelitiannya yang berjudul analisis pengaruh DPK, CAR, SBI dan Inflasi terhadap penyaluran kredit serta
implikasinya terhadap profitabilitas pada bank umum. Penelitian ini menggunakan analisis jalur path analysis. Dari penelitian ini dapat
disimpulakan bahwa dari hasil Substruktur I mengatakan bahwa secara simultan variable DPK, CAR, SBI dan Inflasi memiliki pengaruh sebesar 0,993
atau 99,3 terhadap tingkat penyaluran kredit. Secara parsial variable DPK
43 dan inflasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kredit yang
disalurkan oleh bank umum. Sedangkan variable CAR dan SBI berpengaruh negative dan signifikan terhadap kredit yang disalurkan oleh bank umum. Dari
hasil substruktur II menyatakan bahwa secara simultan variable DPK, CAR, SBI dan kredit memiliki pengaruh sebesar 0,522 atau 52,2 terhadap ROA.
Secara parsial variable DPK dan SBI memiliki pengaruh negative dan signifikan terhadap ROA, sedangkan variable CAR dan Kredit berpengaruh
positif dan signifikan terhadap ROA di kelompok bank umum.
Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu
No Judul
Penelitian Nama
Peneliti Alat
Analisis Hasil Penelitian
1. Analisis
pengaruh suku bunga SBI,
tingkat Inflasi dan Kurs US
Dollar terhadap kinerja
penghimpunan dana pihak
ketiga perbankan
syariah dalam rangka
memperluas share pasar
perbankan syariah 2007.
Patria Yunita
Regresi Sederhana
Pengaruh suku bunga SBI diidentifikasi denga
besaran net equivalent rate,
sementara pengaruh tingkat Inflasi
diidentifikasi dengan besaran real equivalent
rate. Karena terdapat
perbedaan satuan maka variabel jumlah Dana
Pihak Ketiga dan Kurs US dibentuk dalam model
logaritma semi-log, sehingga variabel ini
menjadi InDPK dan InExR. Berdasarkan
analisis regresi disimpulkan bahwa NER
dan RER memiliki hubungan positif dengan
jumlah Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah.
Sementara itu Kurs US memiliki hubungan
negatif terhadap jumlah Dana Pihak Ketiga.
Berlanjut Ke Halaman Berikutnya
44
Tabel 2.1 Lanjutan No
Judul Penelitian
Nama Peneliti
Alat Analisis
Hasil Penelitian
2. Analisis
pengaruh indikator dan
makro ekonomi terhadap dana
pihak ketiga dan pembiayaan
bank syariah mandiri 2009.
Ari Cahyono
Regresi Berganda
Hasil penelitian menunjukan bahwa
indikator makroekonomi memberikan pengaruh
terhadap DPK dan pembiayaan Bank Syariah
Mandiri, dimana suku bunga SBI memberikan
pengaruh negatif, sedangkan inflasi, kurs,
IHSG dan PDB memberikan pengaruh
yang Positif. Berdasarkan penelitian dengan metode
yang sama menunjukan bahwa PDB memberikan
pengaruh positif yang paling besar terhadap
Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan Bank Syariah
Mandiri.
3. Analisis
Pengaruh Suku Bunga SBI
terhadap Inflasi dan Jumlah
Kredit yang Disalurkan
Perbankan di Indonesia
2005. Roy
Efraim Bancin
Regresi Sederhana
Hasil penelitian menunjukan bahwa
variabel suku bunga SBI mempunyai pengaruh
signifikan positif pada tingkat inflasi dengan
koefisien determinasi sebesar 0,483. Kemudian
suku bunga SBI berpengaruh signifikan
positif terhadap jumlah kredit yang disalurkan
perbankan di Indonesia dengan koefisien
determinasi sebesar 0,317.
Berlanjut Ke Halaman Berikutnya
45
Tabel 2.1 Lanjutan No
Judul Penelitian
Nama Peneliti
Alat Analisis
Hasil Penelitian
4. Analisis
pengaruh makro ekonomi
terhadap dana pihak ketiga
dpk pada bank umum dan bank
syariah 2010 Chintia
Agustina Triadi
Regresi Berganda
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis
secara simultan variabel bebas, yaitu Inflasi X
1
, Kurs Rp US X
2
, dan Suku Bunga SBI X
3
berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikatnya Dana Pihak Ketiga DPK Bank
Umum Y
1
dan Dana Pihak Ketiga Bank
Syariah Y
2
, dengan hasil Fhitung sebesar = 18,262
Ftabel = 4,07 untuk Y
1
dan Fhitung = 37,444 Ftabel = 4,07 untuk Y
2
. Untuk pengujian hipotesis
secara parsial, berdasarkan hasil analisis
variabel yang berpengaruh secara signifikan adalah
Inflasi X
1
dan Suku Bunga SBI X
3
terhadap Dana Pihak Ketiga pada
Bank Umum, dengan t hitung = 2,623 t tabel =
0,462 untuk X
1
dan t hitung = -2,819 t tabel =
0,504 untuk X
3
. Sedangkan yang
berpengaruh secara signifikan terhadap Dana
Pihak Ketiga pada Bank Syariah adalah Inflasi X
1
dengan t hitung = 3,330 t tabel = 0,580.
Berlanjut Ke Halaman Berikutnya
46
Tabel 2.1 Lanjutan No
Judul Penelitian
Nama Peneliti
Alat Analisis
Hasil Penelitian
5. Analisis
pengaruh produk
domestik, dana pihak ketiga
DPK perbankan dan
tingkat suku bunga SBI
terhadap penyaluran
kredit UKM di Indonesia tahun
2002
– 2006 2007.
Anggo Bagus
Wicaksono Kuadrat
terkecil atau biasa
disebut Ordinary
Least Square
OLS. Dari hasil perhitungan
data yang ada, kesimpulan yang dapat diperoleh
dalam penelitian ini adalah bahwasannya
Produk Domestik Bruto PDB dan dana pihak
ketiga DPK mempunyai pengaruh yang signifikan
dan berhubungan positif terhadap penyaluran
kredit UKM di Indonesia. Sedangkan tingkat suku
bunga mempunyai pengaruh signifikan dan
berhubungan positif terhadap penyaluran
kredit UKM di Indonesia periode 2000 sampai
2006.
6. Analisis
pertumbuhan kredit
perbankan di indonesia :
intermediasi dan pengaruh
variabel makro ekonomi 2009
Sri Haryati
Regresi Berganda
Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan
pada perbankan nasional semua variabel makro
suku bunga, inflasi, nilai tukar berpengaruh
signifikan terhadap kredit, sementara itu
variabel DPK dan pinjaman diterima
mempunyai pengaruh positif signifikan
terhadap kredit sedangkan ekses
likuiditas mempunyai pengaruh negatif
signifikan terhadap pertumbuhan kredit.
Berlanjut Ke Halaman Berikutnya
47
Tabel 2.1 Lanjutan No
Judul Penelitian
Nama Peneliti
Alat Analisis
Hasil Penelitian
7. Analisis
pengaruh capital
adequacy ratio
CAR, cash ratio, return on
asset ROA,
pertumbuhan DPK, suku
bunga SBI, dan inflasi terhadap
pertumbuhan kredit Bank
BUMN 2009. Gabriela
Haryani Nona
Regresi Berganda
Hasil analisis menunjukan bahwa variabel CAR, CR,
ROA, Pertumbuhan DPK, Suku Bunga SBI, dan
Inflasi secara bersama- sama mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel
Pertumbuhan Kredit. Sedangkan secara parsial
hanya variabel Pertumbuhan DPK, Suku
Bunga SBI, dan Inflasi yang memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Pertumbuhan Kredit.
Sedangkan variabel yang paling dominan
pengaruhnya adalah Pertumbuhan DPK
sebesar 31,47 persen.
8. Pengaruh
Tabungan dan Deposito
terhadap Tingkat
Rentabilitas di bank BNI, BRI,
dan Mandiri Periode 2000
– 2003 2006.
Intan Cynara
Analisis Regresi
Hasil analisis regresi, maka diperoleh petunjuk
bahwa adanya pengaruh antara tabungan dan
deposito dengan rentabilitas yang bersifat
negatif, hal ini dipengaruhi oleh biaya,
pendapatan, assets dan modal yang digunakan.
Pada bank BNI hubungan antara tabungan dan
deposito terhadap ROA dan NIM bersifat negatif,
sedangkan terhadap ROE bersifat positif, ini
dikarenakan adanya beban penghapusan aktiva
produktif yang cukup besar, sedangkan pada
bank BRI dan Mandiri hubungan antara tabungan
dan deposito terhadap ROA, ROE, dan NIM
semuanya bersifat negatif.
Berlanjut Ke Halaman Berikutnya
48
Tabel 2.1 Lanjutan No
Judul Penelitian
Nama Peneliti
Alat Analisis
Hasil Penelitian
9. Analisis
Pengaruh DPK, CAR, SBI dan
Inflasi terhadap penyaluran
kredit serta implikasinya
terhadap profitabilitas
pada bank umum 2010.
Faisal Musadad
Analisis Jalur
Path Analysis
Penelitian ini menyimpulkan bahwa
dari hasil substruktur I menyatakan bahwa secara
simultan variabel DPK, CAR, SBI dan inflasi
memiliki pengaruh sebesar 99,3 terhadap
tingkat penyaluran kredit. Secara parsial variabel
DPK dan Inflasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap penyaluran kredit.
Sedangkan variabel CAR dan SBI berpengaruh
negative dan signifikan terhadap penyaluran
kredit. Dari hasil substruktur II
menyimpulkan bahwa secara simultan variabel
DPK, CAR, SBI dan Kredit memiliki pengaruh
sebesar 52,2 terhadap ROA. Secara parsial
variabel DPK dan SBI memiliki pengaruh
negative dan signifikan terhadap ROA, sedangkan
variabel CAR dan kredit berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ROA bank Umum.
10. The profitability of the banking
sector in Hong Kong 2003.
Jiang, Tang, Law
dan Sze Regresi
Panel Dari analisis empiris yang
dilakukan dapat disimpulkan bahwa
makro ekonomi merupakan faktor penting
yang mempengaruhi profitabilitas bank di
Hong Kong. Semua variabel makro ekonomi
yaitu tingkat GDP, inflasi, dan tingkat bunga Riil
berhubungan positif dan signifikan terhadap
profitabilitas.
Berlanjut Ke Halaman Berikutnya
49
Tabel 2.1 Lanjutan No
Judul Penelitian
Nama Peneliti
Alat Analisis
Hasil Penelitian
11. Analisis Pengaruh
Jumlah Modal Inti,
Pertumbuhan Kredit, Capital
Adequay Ratio, Loan to Deposit
Ratio,
dan Non Performing
Loan terhadap
Profitabilitas Bank Umum di
Indonesia 2006.
Anisyah Harahap
Regresi Berganda
Menjelaskan bahwa berdasarkan nilai
koefisien dan uji signifikansi t-test
diperoleh bahwa CAR secara signifikan dan
positif mempengaruhi ROA dengan koefisien
sebesar 0,619. Begitu juga dengan pertumbuhan
kredit yang memiliki koefisien 0,136, NPL
sebesar 0,150 juga mempunyai arti
mempengaruhi ROA secara signifikan, namun
negatif. Sedangkan variabel jumlah modal inti
dan LDR dimana masing- masing memiliki koefisien
0,063 dan 0,239 secara uji t-statistik tidak
mempengaruhi ROA. Kemudian dari uji F-test
yang dilakukan menunjukan seluruh
variabel bebas pada model regresi secara bersama-
sama mempengaruhi variabel terikat
12. Analisis Faktor – faktor yang
mempengaruhi Kebijakan
Penyaluran Kredit
Perbankan 2010.
Billy Arma
Pratama Regresi
Berganda Hasil penelitian
menunjukan bahwa Dana Pihak Ketiga DPK
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
penyaluran kredit perbankan. Capital
Adequacy Ratio
CAR dan Non Performing Loan
NPL berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap penyaluran kredit perbankan.
Sementara suku bunga Sertifikat Bank Indonesia
SBI berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap penyaluran kredit perbankan.
Sumber: Penelitian Terdahulu
50
H. Kerangka Pemikiran