Sistem Perbankan di Indonesia

11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Perbankan di Indonesia

Secara etimologi bank berasal dari bahasa Italia yang berarti bantu atau pembantu. Namun seiring berjalannya waktu, pengertian bank meluas menjadi suatu bentuk pranata sosial yang bersifat finansial, yang melakukan kegiatan keuangan dan melaksanakan jasa-jasa keuangan. Sistem perbankan di Indonesia berawal dari era sebelum lahirnya UU No. 14 Tahun 1967 tentang pokok-pokok perbankan sampai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Judisseno, 2005:105. Berdasarkan UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan menggantikan UU No. 14 tahun 1967, bank-bank yang sebelumnya beroperasi sebagai bank tabungan, bank pembangunan, dan bank koperasi, semuanya dikelompokan menjadi bank umum. Sementara bank pasar, bank desa, dan lembaga kredit pedesaan lainnya yang telah mendapatkan pengukuhan dari Menteri Keuangan, berubah status menjadi BPR. Sementara itu Bank Indonesia melakukan fungsinya sebagai bank sentral dan melakukan pengaturan, pengawasan, dan pembinaan terhadap sektor perbankan Siamat, 2005:48. Sistem perbankan Indonesia berbeda dengan sistem perbankan di negara-negara lain, sebagaimana diatur dalam UU No. 7 Tahun 1992 yang telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan meliputi Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat Veitzhal, 2007:113. 12 Sistem perbankan di Indonesia terbangun dengan konsep yang dilandaskan pada sistem perekonomian yang ada. Indonesia menetapkan sistem perekonomiannya sebagai sistem ekonomi yang demokrasi sesuai dengan landasan negara yaitu Pancasila. Hal ini di atur dalam Undang-undang Azas Perbankan Indonesia, pada Pasal 2 UU No. 7 Tahun 1992, yang berbunyi: “Perbankan Indonesia dalam menjalankan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan prinsip kehati- hatian”. Demokrasi yang dimaksud adalah demokrasi ekonomi berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Dalam sistem perbankan di Indonesia ada sebuah otoritas bank sentral yang berfungsi untuk mengatur serta memelihara perbankan. Berdasarkan pasal 23 ayat 3 UUD 1945, di Indonesia hanya ada satu bank sentral yaitu Bank Indonesia Siamat, 2005:149. 1. Pengertian Bank Pengertian bank menurut UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 adalah: “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masayarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak” Siamat, 2005:275. Menurut Kasmir 2007:11, Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai: Lembaga Keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. 13 Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa bank merupakan suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang keuangan yang berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan financial intermediary yang kegiatan utamanya meliputi penghimpunan dana, penyaluran dana, serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas perbankan lainnya dengan tujuan meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 2. Fungsi Pokok Bank Bank umum sebagai lembaga intermediasi keuangan memberikan jasa-jasa keuanagan baik kepada unit surplus maupun kepada unit defisit. Menurut Siamat 2005:276, bank melaksanakan beberapa funsi pokok. Fungsi pokok bank umum diantaranya yaitu: a. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi; b. Menciptakan uang; c. Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat; d. Menawarkan jasa-jasa keuangan lainnya. 3. Jenis – jenis Bank Menurut Kasmir 2009:35, jenis perbankan dewasa ini dapat ditinjau dari beberapa segi antara lain: a. Dilihat dari Segi Fungsinya Berdasarkan Undang-undang Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan ditegaskan lagi dengan keluarnya Undang-undang RI. Nomor 10 Tahun 1998 maka jenis perbankan terdiri: 14 1 Bank Umum Merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 2 Bank Perkreditan Rakyat BPR Merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. b. Dilihat dari Segi Kepemilikanya Bank dilihat dari segi kepemilikan maksudnya adalah siapa saja yang memiliki bank tersebut. Kepemilikan ini dapat dilihat dari akte pendirian dan penguasaan saham yang dimiliki bank bersangkutan. 1 Bank milik pemerintah 2 Bank milik pemerintah daerah BPD 3 Bank milik swasta nasional 4 Bank milik asing 5 Bank milik campuran c. Dilihat dari Segi Status 1 Bank Devisa Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri, atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri, travellers cheque , pembukaan dan pembayaran Letter of Credit LC dan transaksi luar negeri lainnya. Persyaratan untuk menjadi 15 bank devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia setelah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan. 2 Bank Non Devisa Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti hal nya bank devisa. Jadi bank non devisa merupakan kebalikan dari pada bank devisa, dimana transaksi yang dilakukan masih dalam batas-batas suatu negara. d. Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga 1 Bank yang berdasarkan Prinsip Konvensional Mayoritas bank yang berkembang di Indonesia dewasa ini adalah bank yang berorientasi pada prinsip konvensional. Hal ini disebabkan tidak terlepas dari sejarah bangsa Indonesia dimana asal mula bank di Indonesia dibawa oleh kolonial Belanda Barat. Dalam mencari keuntungan dan menetukan harga kepada para nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip konvensional menggunakan dua metode yaitu: a Menetapkan bunga sebagai harga jual, baik untuk produk simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito. Demikian pula harga beli untuk produk pinjamannya kredit juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu. Penetuan harga ini dikenal dengan istilah spread based. b Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan konvensional menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau persentase tertentu seperti administrasi biaya provisi, 16 sewa, iuran dan biaya-biaya lainnya. Sistem pengenaan biaya ini dikenal dengan istilah fee based. 2 Bank yang berdasarkan Prinsip Syariah Bank berdasarkan Prinsip Syariah menerapkan aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara Bank dengan pihak lain baik dalam hal untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya. Penentuan harga atau mencari keuntungan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah dengan cara: a Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil mudharabah. b Pembiayaan berdasarkan prinsip penertaan modal musharakah. c Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan murabahah. d Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan ijarah. e Atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain ijarah wa iqtina. Sedangkan penentuan biaya-biaya jasa bank lainnya bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah juga sesuai dengan syariah Islam. Kemudian sumber penentuan harga atau pelaksanaan kegiatan bank prinsip syariah dasar hukumnya adalah al-quran dan sunnah rasul. Bank berdasarkan prinsip syariah mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu. Bagi bank syariah bunga adalah riba. 17

B. Perkreditan

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, dan suku bunga sertifikasi

0 3 132

pANALISIS PENGARUH MODAL BANK UMUM, DANA PIHAK KETIGA, DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP PENYALURAN KREDIT PERBANKAN PADA BANK UMUM DI INDONESIA (TAHUN 2001 3 – 2009 5)

0 5 93

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, PENYALURAN KREDIT DAN KUALITAS KREDIT TERHADAP PROFITABILITAS BANK SURVEY PADA BANK JABAR BANTEN.

0 1 30

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA,SUKU BUNGA KREDIT, INFLASI TERHADAP PENYALURAN KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM DI SURABAYA.

0 0 129

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, RETURN ON ASSET, INFLASI DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA BANK UMUM DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 16

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA DASAR KREDIT DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENYALURAN KREDIT DAN PERAN MEDIASI NPL PADA PENGARUH PENYALURAN KREDIT TERHADAP PROFITABILITAS - Perbanas Institutional Repository

0 1 18

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA DASAR KREDIT DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENYALURAN KREDIT DAN PERAN MEDIASI NPL PADA PENGARUH PENYALURAN KREDIT TERHADAP PROFITABILITAS - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

Pengaruh dana pihak ketiga, kinerja keuangan dan Suku bunga antar bank terhadap penyaluran Kredit umkm pada bank pemerintah - Perbanas Institutional Repository

0 0 19

Pengaruh dana pihak ketiga, kinerja keuangan dan Suku bunga antar bank terhadap penyaluran Kredit umkm pada bank pemerintah - Perbanas Institutional Repository

0 0 9

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA,SUKU BUNGA KREDIT, INFLASI TERHADAP PENYALURAN KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM DI SURABAYA

0 0 20